Virus Corona Berawal dari Wuhan, Kini China Untung Besar dari Ekspor Alat Medis

Virus Corona berawal dari Wuhan China, namun kini Tiongkok meraup untung besar saat Covid-19 mulai mewabah di kawasan Eropa dan Amerika Serikat.

pixabay.com
Ilustrasi virus corona 

TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Virus Corona berawal dari Wuhan China, namun kini Tiongkok meraup untung besar saat Covid-19 mulai mewabah di kawasan Eropa dan Amerika Serikat.

Ekspor persediaan medis dari negara tersebut melonjak tajam mencapai USD 1,45 miliar atau setara 10,2 miliar yuan karena kebutuhan mendesak dari banyak negara untuk memerangi pandemi corona yang mematikan itu.

Seperti yang disampaikan Administrasi Umum Kepabeanan negara itu yang mengumumkan pada hari Minggu kemarin waktu setempat.

 

Dikutip dari laman Russia Today, Selasa (7/4/2020), menurut Departemen Perdagangan China, ekspor pasokan medis telah mengalami peningkatan.

Melihat hal tersebut, pemerintah China pun tidak akan memberlakukan pembatasan pada pengiriman vital ini.

Hingga Sabtu lalu, 54 negara dan 3 organisasi internasional telah menandatangani kontrak pengadaan komersial untuk pasokan medis dengan China.

Kementerian Perdagangan China pun tampaknya bereaksi terhadap beberapa laporan yang menyatakan bahwa negara-negara Eropa telah menerima pasokan medis yang salah dari China.

Perwakilan dari kementerian itu kemudian mengultimatum kepada seluruh produsen China yang ketahuan mengirimkan barang medis dengan kualitas rendah akan menghadapi sanksi yang berat.

Perlu diketahui, China merupakan negara pertama yang terinfeksi virus corona pada akhir tahun lalu.

Virus ini kemudian dikenal sebagai pandemi karena menyebar secara cepat ke seluruh dunia, dengan lebih dari 1,2 juta kasus dan hampir 65.000 kematian terkonfirmasi terjadi di seluruh dunia pada hari Minggu kemarin.

AS, negara yang menjadi rival bisnis China pun saat ini dinyatakan sebagai negara yang paling parah terkena dampak dari total jumlah kasusnya, dengan lebih dari 300.000 orang terinfeksi, dan lebih dari 8.500 dinyatakan meninggal.

Sementara itu, negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa juga tengah berjuang mengatasi kekurangan peralatan medis dan peralatan pelindung yang diperlukan untuk mengurangi potensi tertularnya staf medis terhadap corona.

Karena ini akan memperburuk situasi penanganan terhadap pasien corona di negara-negara tersebut.

Dalam dokumen yang diperoleh Reuters pada bulan Maret lalu, menunjukkan bahwa pemasok regional hanya dapat memenuhi sepuluh persen dari permintaan alat medis.

Sedangkan AS juga menderita kekurangan peralatan medis, dan bahkan dituding telah membajak pengiriman masker yang seharusnya dikirim ke sekutunya, Prancis dan Jerman.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ekspor Alat Medis Primer dari China Melonjak Jadi 1,5 Miliar Dolar AS

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved