VIRUS CORONA DI BATAM
Sempat Hebohkan Batam, Ini Penyebab Batalnya Rencana Karantina Wilayah
Walikota Batam, Muhammad Rudi mengungkapkan alasan pembatalan rencana karantina wilayah dan lockdown yang sempat menghebohkan warga Batam.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Walikota Batam, Muhammad Rudi mengungkapkan alasan pembatalan rencana karantina wilayah dan lockdown yang sempat menghebohkan warga Batam.
Padahal sebelumnya, rencana ini telah direncanakan dengan melakukan pendataan seluruh warga Batam dan menghitung siapa saja yang layak mendapatkan bantuan sembako.
"Satu sisi saya memikirkan ekonomi, sisi lain maaf, saya memikirkan kebutuhan rakyat saya juga. Satu sisi memikirkan perusahaan juga ini," katanya.
Ia pernah menawarkan langkah lockdown sebelumnya, namun banyak yang menentang.
Dia mengatakan, tak ada yang berani berkomentar saat rapat berlangsung.
"Saya pernah nawari, tapi tak ada yang berani kasih komentar di rapat. Kita 20 hari aja selesai. Dengan seizin Menkes, memang betul-betul berhenti semua kegiatan termasuk pelabuhan. Maka 20 hari itu yang kita jaga. Tapi, semua nggak mau," katanya.
Pemerintah, saat ini sudah menyiapkan sebanyak 415 ribu paket sembako.
Pembagian ini diperuntukkan untuk warga memang betul-betul tak ada aktivitas dalam jangka waktu tertentu.
"Seperti ojek online, taksi online, kuliner pinggir jalan, perusahaan pasti tak sepakat," katanya.
Selain itu, Pemko juga akan memperketat sosial distancing.
Pemerintah juga akan mewajibkan masyarakat dalam penggunaan masker.
"Masker itu wajib kepada kita semua," ujarnya.
Ia akan mengeluarkan surat imbauan aturan memakai masker di Kota Batam.
"Kita akan menerapkan tentang wajib penggunaan masker. Pihak TNI dan Polri kita berharap tindak tegas masyarakat yang tak menggunakan masker. Jadi siapa yang tak pakai masker akan ditangkap," ujar Walikota saat berada di Dataran Engku Puteri
Diakuinya kebijakan yang akan ia lakukan adalah memperketat pemberlakuan social distancing untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Sementara lockdown atau karantina wilayah sulit dilakukan.