VIRUS CORONA DI AS

Amerika Serikat Lakukan Uji Coba Vaksin Covid-19 Kedua, Ini Metode yang Dipilih Peneliti

Amerika Serikat telah lakukan uji coba pada vaksin virus Corona atau Covid-19 pada Rabu (8/4/2020) lalu. Ini merupakan uji coba yang kedua dilakukan.

cbsnews
Ilustrasi tenaga medis di Amerika Serikat. 

TRIBUNBATAM.id, AMERIKA SERIKAT - Amerika Serikat telah melakukan uji coba terhadap vaksin virus Corona atau Covid-19 pada Rabu (8/4/2020) lalu.

Uji coba vaksin Covid-19 oleh peneliti Amerika Serikat tersebut merupakan yang kedua kalinya.

Pada percobaan kedua ini, menggunakan metode suntikan di bawah permukaan kulit yang lebih dalam lagi.

Seorang peneliti mengatakan kepada relawan yang dites vaksin, "cubitan (pada kulit) ini harusnya terasa seperti tes kulit sederhana."

Dr John Ervin dari pusat penelitian farmasi mengatakan pada asosiasi media bahwa uji vaksin kedua tersebut adalah uji coba penting kedua.

Uji coba kali ini dilakukan menggunakan kandidat vaksin yang dikembangkan oleh Farmasi Inovio.

Inilah Pemain Barcelona yang Sukses Menggaet Penyanyi Amerika Latin yang Jenius

Salah satu bagian dari pencarian perlindungan global yang paling dibutuhkan dalam melawan virus yang kini telah berdampak pada sektor perekonomian karena membuat banyak orang terkurung dalam aturan lockdown.

Sebelumnya uji coba pertama dilakukan di Seattle.

Vaksinnya dikembangkan oleh Lembaga Kesehatan Nasional AS.

Sekitar dua per tiga dari partisipan telah mendapatkan satu dari dua dosis yang dibutuhkan.

Studi Inovio diatur untuk menguji dua dosis vaksin dengan kode INO-4800 kepada 40 relawan di laboratorium penelitian kota Kansas dan Universitas Pennsylvania.

Inovio sendiri bekerja sama dengan peneliti China yang juga telah melakukan studi serupa di China sesegera mungkin.

Kajian awal studi ini merupakan tahap pertama untuk melihat apakah vaksin tampak cukup aman untuk tes dalam skala lebih besar dan untuk membuktikan apakah vaksin itu akan memberikan perlindungan.

Walau pun penelitian berjalan mulus, hasilnya baru bisa diharapkan lebih dari setahun sebelum hadirnya vaksin lain.

Puluhan vaksin potensial sedang dirancang di laboratorium di seluruh dunia.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved