Gunung Anak Krakatau Meletus, Warga Ungkap Abu Tebal Menyembur hingga Pulau Sebesi
Warga Pulau Sebesi, Rahmatullah (Rahmat) mengatakan, abu tebal ikut menyembur sejak Gunung Anak Krakatau meletus.
TRIBUNBATAM.id, LAMPUNG- Gunung meletus kembali terjadi di tanah air.
Kali ini, Gunung Anak Krakatau meletus dua kali pada Jumat (10/4/2020) malam.
Saat letusan Gunung Anak Krakatau terjadi, abu tebal turut menyembur.
Warga Pulau Sebesi, Rahmatullah (Rahmat) mengatakan, abu tebal ikut menyembur sejak Gunung Anak Krakatau meletus.
Diketahui, Pulau Sebesi, Lampung Selatan berada sekitar 19 kilometer dari Gunung Anak Krakatau.
• Status Gunung Anak Krakatau Pasca Meletus, Warga Dilarang Mendekat Radius 2 Kilometer
• Jawaban PVMBG Terkait Suara Dentuman Misterius di Jabodetabek, Bantah dari Letusan Anak Krakatau
• VIDEO Detik-detik Gunung Anak Krakatau Meletus Jumat 10 April 2020, Terasa Hingga Bogor
• Gunung Anak Krakatau Meletus Jumat (10/4) Malam, Warga Berlarian Setelah Cium Bau Belerang
Menurut Rahmat, letusan pertama terjadi sekitar pukul 22.00 WIB.
Dentuman begitu keras hingga lokasi rumah Rahmat terasa bergetar.
Letusan kedua, kata Rahmat, terjadi sekitar pukul 23.00 WIB dengan asap yang lebih tinggi dari letusan pertama.
Namun, berdasarkan data dari Kementerian ESDM di situs magma.vsi.esdm.go.id/, letusan Gunung Anak Krakatau terjadi sebanyak 2 kali pada Jumat malam.
Letusan pertama terjadi pada pukul 21.58 WIB, dengan estimasi kolom abu mencapai ketinggian 357 meter di atas permukaan laut.
Sementara, letusan GAK kedua terjadi pada pukul 22.35 WIB, dengan estimasi kolom abu mencapai ketinggian 657 meter di atas permukaan laut.
Hingga pukul 3.30 WIB, kata Rahmat, letusan-letusan kecil masih terdengar.
“Tadi warga yang ada tinggal di bibir pantai langsung mengungsi. Ada peringatan tadi,” kata Rahmat.
Warga mengungsi, takut tsunami
Letusan Gunung Anak Krakatau yang sangat kuat membuat warga di pesisir Kalianda, Lampung Selatan mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi.