Belasan Tahanan Polsek Kabur Saat Dijemur Untuk Cegah Covid-19, 3 Orang Diamankan Warga

Kabar kaburnya tahanan itu mencuat setelah sebuah video penangkapan kembali sejumlah tahanan yang kabur di tengah-tengah permukiman warga beredar dan

Kompas.com/Shutterstock
Ilustrasi 

TRIBUNBATAM.id - Sebanyak tiga tahanan dari belasan tahanan Polsek Bekasi Kota, Polres Metro Bekasi yang kabur berhasil dikabarkan sudah berhasil ditangkap kembali.

Informasi terhimpun, ketiga orang itu diamankan oleh warga lalu diserahkan ke Polsek Bekasi Kota.

Sebelumnya, pada Minggu (12/4/2020), belasan tahanan Polsek Bekasi Kota kabur dari kantor polsek dengan memasuki pemukiman warga.

Kabar kaburnya tahanan itu mencuat setelah sebuah video penangkapan kembali sejumlah tahanan yang kabur di tengah-tengah permukiman warga beredar dan viral di media sosial.

Belasan tahanan itu dijemur di samping ruang tahanan.

Para tahanan kabur dengan cara menjebol jendela tralis besi yang biasa digunakan untuk membesuk tahanan..

Mereka kabur melewati ruang pelayanan SKCK kemudian keluar melalui pintu kecil belakang Polsek yang berbatasan langsung dengan area permukiman warga.

Hingga saat ini, sebanyak tiga tahanan berhasil kembali ditahan.

Sisanya masih diburu oleh jajaran Polsek maupun Polres Metro Bekasi Kota.

Namun hingga kini, belum ada informasi resmi atau konfirmasi terkait insiden tersebut.

Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Wijonarko, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Arman maupun Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing saat dihubungi belum menjawab atau merespon. (MAZ)

Kapolri mengatakan, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly sudah meminta izin kepada presiden untuk mengeluarkan hampir 30.000 tahanan demi mencegah penularan Virus Corona.

Di tengah mewabahnya Covid 19, bukan tidak mungkin penjara yang kelebihan penghuni akan menjadi kuburan massal pagi para narapidana.

TRIBUNBATAM.id - Kebijakan agar kepolisian selektif untuk melakukan penahanan seiring dengan berlebihnya daya tampung tahanan di lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan (Rutan) di tengah wabah Covid-19 telah dikeluarkan oleh Kapolri Jenderal Idham Azis.

"Mengenai kebijakan tahanan, memang sejak awal saya sudah mengeluarkan kebijakan. Penahanan dilakukan hanya dalam keadaan sangat-sangat upaya terakhir, itu kita sudah lakukan," kata Idham dalam rapat Komisi III DPR melalui konferensi video, Selasa (31/3/2020).

Ia juga mengatakan, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly sudah meminta izin kepada presiden untuk mengeluarkan hampir 30.000 tahanan demi mencegah penularan virus corona.

"Bahkan di lapas berdasarkan ratas kemarin, Bapak Menkum HAM sudah minta izin kepada presiden untuk mengeluarkan hampir 30.000 tahanan di seluruh Indonesia dengan klasifikasi kejahatan itu tersebut," ujar dia.

Sebelumnya, Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Nasdem Taufik Basari mengatakan, warga binaan di lapas dan rutan kesulitan melakukan physical distancing atau jaga jarak fisik karena kondisi lapas yang padat.

Ia pun meminta Kapolri mengeluarkan kebijakan dengan memetakan narapidana dengan kejahatan berat, sedang, dan ringan.

"Lalu kita bisa melakukan, tahanan rumah dan tahanan kota atau mana yang bisa dilepas dari tahanan, supaya kita tidak terlalu berat bebannya untuk di lapas," kata Taufik.

Lebih lanjut, Taufik meminta kepolisian selektif dalam melakukan penahanan di tengah wabah Covid-19 ini.

"Penahanan harus dilakukan secara selektif pak Kapolri, bisa dijadikan sebagai upaya terakhir itu pilihan yang akan diambil," ujar dia.

Kuburan massal para narapidana

Sebelumnya diberitakan Wartakotalive.com, sejumlah kalangan kembali meminta wakil rakyat di Senayan untuk segera mengesahkan Rancangan Undang-undang (RUU) Pemasyarakatan menjadi Undang-undang (UU).

Pasalnya, ditengah mewabahnya covid 19, bukan tidak mungkin penjara yang kelebihan penghuni akan menjadi kuburan massal pagi para narapidana.

Desakan itu harus segera diambil mengingat jumlah penghuni Lembaga Pemasyarakatan (lapas) maupun Rumah Tahanan (rutan), semakin tak terbendung.

Salah satu contoh, di Rutan Cipinang yang seharusnya hanya dihuni 1000 orang, saat ini mencapai 4.000 orang.

Akibatnya, instruksi pemerintah untuk tak membuat kerumunan pastinya tak bisa dilakukan karena sesaknya orang.

Dengan banyaknya penghuni dan virus Corona yang semakin mewabah, bukan tidak mungkin virus yang menakutkan itu jika masuk kedalamnya, akan membuat panik penghuni yang ada.

 

Bahkan, bila tak segera ditangani, tempat itu akan menjadi kuburan massal bila ada satu narapidana yang terjangkit covid 19.

Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah meminta anggota DPR untuk segera bertindak.

Gerak cepat dengan mengesahkan UU dinilai bisa menyelamatkan ribuan narapidana yang ada didalam lapas dan rutan.

 

"Mau tidak mau RUU pemasyarakatan harus segera disahkan, dan justru ini harus menjadi prioritas dan mendesak. Karena dengan adanya UU itu nantinya akan mencabut PP No.99," katanya di hubungi wartawan di Jakarta, Kamis (25/3/2020).

Dikatakan Trubus, masalah RUU Pemasyarakatan ini sudah mendesak semua untuk segera disahkan.

Dan hal ini bukan hanya masalah over kapasitas, namun masalah lain seperti Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional kekurangan.

 

"Dan rasio antara yang diawasi dan yang mengawasi tidak sesuai, makanya undang-undang itu sangat diperlukan," tegasnya.

Dengan disahkannya, undang-undang, Trubus juga mengaku hal itu berpengaruh terhadap pencegahan atas covid 19.

Pasalnya, instruksi terkait sosial distance sama sekali tak berjalan di lapas maupun di rutan.

"Kebijakan sosial distance tidak akan berjalan baik, karena didalam lapas bila diberi jarak satu atau dua meter itu tempatnya juga tak akan cukup, mau ditaruh dimana," ujarnya.

Dengan mewabahnya virus Corona, lanjut Trubus, hal itu diharapkan bisa menjadi pelajaran untuk menangani lapas yang ada di Indonesia.

Pasalnya, dulu kita tak menduga kalau ada Corona penumpukan napi pastinya akan terus terjadi.

 

"Karena penghentian kunjungan keluarga napi belum efektif, bukan tidak mungkin Corona bisa saja masuk kedalam lapas," ungkapnya.

Trubus menambahkan, selain pengesahan RUU itu juga akan menjadi entry point untuk pembenahan lapas, untuk payung hukum, perangkat, dan teknologi.

Apalagi sekarang masalah teknologi belum diperbaharui, sistem informasi juga diperbaharui.

"Belum lagi perilaku napi itu sendiri, karena napi narkoba, koruptor dan kriminal selalu membuat masalah," pungkasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapolri: Menkumham Minta Izin Presiden Keluarkan 30.000 Tahanan demi Cegah Covid-19" Penulis: Haryanti Puspa Sari

Ada 3 Cara Dianggap Ampuh Cegah Virus Corona

Sejumlah cara untuk mencegah agar tak terjangkit Virus Corona bermunculan, menyusul maraknya kasus Virus Corona di Indonesia.

Sebelumnya pemerintah Indonesia mengumumkan warganya positif terjangkit Virus Corona yang mematikan pada Senin (2/3/2020) berselang.

Kabar terbarunya menyebutkan kalau ramuan empon-empon punya khasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh agar terhindari dari Virus Corona..

Ada 3 Cara Dianggap Ampuh Cegah Virus Corona, Mulai dari Ramuan Empon-empon hingga Suplemen
Ada 3 Cara Dianggap Ampuh Cegah Virus Corona, Mulai dari Ramuan Empon-empon hingga Suplemen (shutterstock)

Kabar tersebut empon-empon bisa tangkal Virus Corona sontak saja bikin empon-empon naik daun hingga langsung jadi buruan masyarakat seperti Pasar Wonokromo Surabaya.

Tapi ternyata, selain empon-empon, beredar juga kabar kalau daun Sambiloto dan suplemen daya tahan tak kalah ampuh mencegah virus corona.

Berikut sejumlah cara yang dianggap ampuh mencegah virus corona dan terlanjur viral, dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Sempat Viral, 3 Metode Ini Dianggap Dapat Tangkal Virus Corona, Apa Saja?'

1. Ramuan empon-empon

Salah satu profesor di Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Prof. Dr. drh Chairul Anwar Nidom mengklaim, ramuan jahe yang disebut "empon-empon" memiliki khasiat untuk mencegah penularan virus corona atau Covid-19 dalam tubuh.

Ia mengungkapkan, ramuan empon-empon terdiri dari jahe, kunyit, temulawak, sereh, dan bahan lainnya.

Digadang-gadang dapat menangkal virus corona, disebutkan bahwa empon-empon mengandung curcumin yang berfungsi mencegah terjadinya badai sitokin di dalam paru.

Nidom mengatakan, sitokin merupakan senyawa sel (respons) imun sebagai reaksi terhadap keberadaan virus.

"Jadi, sebetulnya sitokin merupakan fungsi positif, tetapi punya efek negatif yaitu merusak sel di sebelahnya.

Sitokin inilah yang menyebabkan tubuh menjadi panas kalau seseorang terinfeksi kuman," ujar Nidom kepada Kompas.com baru-baru ini.

Terkait pembuatan empon-empon, Nidom mengaku, resep tersebut awalnya berdasarkan formulasi yang dibuat ketika wabah flu burung merebak pada 2008 lalu.

Lalu, bagaimana cara membuatnya? berikut resep membuat temulawak, dikutip dari hellosehat.com.

Resep jamu temulawak 1

Bahan-bahan

- 50 gr temulawak
- 20 gr asam kawak tanpa biji
- 25 gr kencur
- 10 gr jinten
- 100 ml air matang
- 100 gr gula aren
- 2 lembar daun pandan
- 1 liter air

Cara pembuatan:

Pertama, iris temulawak dan kencur lalu sangrai dalam wajan.

Kedua, campurkan temulawak dengan asam kawakm jinten dan 100 ml air matang menggunakan blender.

Ketiga, didihkan air dengan gula dan daun pandan hingga larut.

Keempat, campurkan semua bahan yang telah diolah tadi (air gula dan campuran temulawak) hingga rata, lalu saring.

Kelima, sajikan dalam keadaan hangat atau dingin sesuai selera.

Resep jamu temulawak 2

Bahan-bahan

- 30 gr temulawak
- 2 jari asam jawa
- 7 siung bawang putih
- 30 gr sambiloto
- 500 ml air

Cara pembuatan:

Pertama, cuci semua bahan hingga bersih.

Lalu haluskan temulawak dan bawang putih dengan cara diparut atau pun diblender.

Setelah itu masukkan bahan yang telah dihaluskan ke dalam panci berisi ari.

Kemudian didihkan, setelah selesai saring dan sajikan selagi hangat.

Resep jamu temulawak 3 (resep paling sederhana)

Siapkan 2 jari rimpang temulawak segar dan 1 sendok makan madu.

Cara pembuatan :

Kupas kulit temulawak, kemudian cuci bersih dengan air matang.

Setelah itu, parut rimpang temulawak dan saring parutan ke dalam gelas.

Tambahkan 1/2 gelas air panas, lalu saring ampasnya.

Tambahkan madu sesuai selera dan aduk rata, lalu sajikan selagi hangat.

Resep jahe dan kunyit

Selain temulawak, bahan herbal yang bisa digunakan untuk meningkat daya tahan tubuh adalah jahe dan kunyit. 

Berikut tiga resep yang bisa dicontoh di rumah.

1. Wedang Jahe Simple

Bahan:
1 ruas jahe (cuci bersih & memarkan)
1 batang serai (cuci bersih & memarkan)
2-3 sdm madu(sesuai selera)
1 buah jeruk lemon/nipis (peras airnya)
1 batang kayu manis
2 butir cengkeh
400 ml Air panas (mendidih)

Cara Membuat:

- Memarkan jahe dan serai hingga pipih.

- Siapkah gelas besar, masukan semua bahan lalu tuang air panas ke dalam gelas. Aduk rata, tunggu hangat lalu siap untuk di minum. 

2. Wedang Jahe Kunyit Sere

Bahan:
Air secukupnya
1 ruas jahe
1 ruas kunyit
1-2 batang sere
2-3 iris lemon
Madu secukupnya

Cara Membuat:

- Rebus air hangat, masukkan sere, kunyit dan jahe yg sudah di kupas dan di geprek.

- Masukkan lemon ke gelas sebentar, setelah itu angkat lemon dan peras.
  
- Tunggu air sedikit hangat lalu masukkan madu. Aduk dan siap dinikmati.

3. Bandrek atau Wedang Jahe

Bahan:
250 gram jahe merah
10 batang sereh
1/2 sdm cengkeh
1/2 sdm merica hitam
10 cm kayu manis
1 sdt garam
250 gram gula aren
2 sdm gula putih
2,5 liter Air putih

Cara Membuat:

- Kupas jahe dan cuci hingga bersih. Lakukan hal serupa untuk sereh, cengkeh, dan kayu manis.

- Haluskan merica kemudian geprek jahe, sereh dan cengkeh. Lalu masukkan semua kedalam panci bersama bahan-bahan lainnya. Didihkan dengan api sedang hingga aromanya keluar

- Cicip rasanya apabila kurang manis boleh ditambah gula atau madu. Bandrek ini akan terasa kuat aroma dan rasanya apabila dibiarkan semalaman.

2. Sari Daun Sambiloto

Tak hanya empon-empon, saripati daun Sambiloto juga disebut mampu menjadi referensi pencegahan virus corona.

Sebelumnya, saripati daun Sambiloto dipercaya untuk menyembuhkan penyakit malaria.

Namun, antara penyakit Covid-19 dengan malaria dinilai memiliki kemiripan.

Rektor Universitas Airlangga (Unair) Prof. Mohammad Nasih mengatakan, manfaat saripati daun sambiloto telah mendapat pengakuan dunia.

Adapun manfaat tersebut diperoleh melalui proses penelitian.

"Dengan beberapa rempat itu, semua sudah melalui proses penelitian.

Salah satu yang mendapat pengakuan dunia adalah saripati dari sambiloto yang mempunyai manfaat obat untuk malaria," ujar Nasih.

"Kita tahu, obat herbal tersebut dapat dijadikan sebagai referensi pencegahan masuknya virus corona dalam tubuh, karena virusnya sangatlah mirip (dengan virus malaria)," lanjut dia.

3. Suplemen daya tahan

Selain itu, alternatif penangkalan lain yang ramai di media sosial yakni menggunakan suplemen daya tahan tubuh.

Berbondong-bondong orang membeli suplemen tersebut karena dipercaya dapat mencegah penularan virus corona.

Hal tersebut dibantah oleh Ahli gizi DR. dr. Tan Shot Yen.

Menurutnya, orang sehat tidak butuh konsumsi suplemen.

Sebab, percuma jika seseorang menjaga daya tahan tubuh dengan suplemen sementara orang tersebut masih mengonsumsi pangan ultraproses yang sudah menjadi candu.

Adapun makanan ultraproses adalah makanan yang diolah sedemikian rupa agar lebih diminati oleh konsumen dengan proses yang lebih panjang.

Kemudian, tindakan pencegahan lain yang dirasa perlu dilakukan yakni agar orang-orang membiasakan diri terkena sinar matahari, berolahraga dan rajin bebersih rumah.

Untuk metode pencegahan lain dapat dilakukan dengan memakai masker. Jangan menunggu ketika ada orang bersin atau batuk terlebih dahulu. (Putra Dewangga Candra Seta)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul 3 Cara Dianggap Ampuh Cegah Virus Corona & Terlanjur Viral, Ada Ramuan Empon-empon hingga Suplemen

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Ciri-ciri Orang yang Terinfeksi Virus Corona, Lakukan 11 Cara Ini untuk Pencegahan

 
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved