Ini Instruksi Panglima TNI setelah Bentrok TNI Polisi yang Tewaskan 3 Brigadir
Permohonan maaf diungkapkan Panglima Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih ke Polri dan Polda Papua
Ia pun mengimbau semua anggota Polri dan TNI di Mamberamo Raya tetap tenang dan tidak terprovokasi untuk terlibat konflik susulan.
”Saya telah menginstruksikan perwira di sana untuk menjaga anggotanya tetap tenang dan selalu berada di markas. Semua senjata anggota pun telah ditarik untuk mencegah terjadinya konflik susulan,” ucap Paulus.
Sementara itu, Komandan Lanud Silas Papare Jayapura Marsekal Pertama Tri Bowo Budi Santoso menambahkan, pihaknya menyiapkan satu pesawat CN-235 untuk mengantar ketiga jenazah bersama keluarganya.
Sementara itu, dua anggota Polri yang terluka dalam insiden ini adalah Brigadir Kepala Alva Titaley dan Brigadir Satu Alexander Ndun. Keduanya masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara Jayapura.
Insiden itu terjadi di Kasonaweja, Mamberamo Raya, pada Minggu pukul 07.40.
Disebutkan terjadi kesalahpahaman antara lima anggota Polres Mamberamo Raya dengan anggota TNI di Pos Satgas Pamrahwan Yonif 755/20/3-Kostrad yang berujung pada penembakan.
Sebelumnya, anggota Komisi I DPR asal Papua, Yan Mandenas, menyatakan, insiden penembakan di Mamberamo Raya perlu diinvestigasi secara komprehensif dan transparan.
Ia menyatakan, TNI harus memberikan hukuman yang seberat-beratnya kepada oknum anggota yang terbukti bersalah menembaki lima anggota Polri tersebut.
Kompolnas Usul Pelaku Dijerat Hukum Pidana
Komisioner Kompolnas Poengky Indarti meminta oknum yang menyebabkan jatuhnya korban akibat bentrokan antara anggota TNI- Polri di Kabupaten Mamberamo Raya, Papua, diproses hukum secara pidana.
Akibat bentrokan tersebut, tiga anggota polisi tewas dengan luka tembak.
“Untuk kepastian hukum dan keadilan, saya berharap para pelaku yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan luka-luka diproses pidana sesuai dengan hukum yang berlaku,” kata Poengky ketika dihubungi Kompas.com, Senin (13/4/2020).
Poengky berpandangan, pemberian sanksi dapat memberi efek jera agar kejadian tersebut tidak terulang.
Kompolnas pun mengaku prihatin akan peristiwa tersebut. Poengky tak memungkiri adanya gesekan antaranggota di level bawah meski pejabat utama TNI-Polri sering memberi contoh perihal sinergisitas kedua instansi.
Menurut dia, gesekan yang kerap kali dipicu masalah kecil tersebut perlu segera diselesaikan.