Tak Cuma Gelar 'Yang Mulia', Pangeran Harry Ternyata Juga Singkirkan Nama Belakang Keluarga Kerajaan
Bagi Harry, selain tidak lagi menggunakan gelar "Yang Mulia," nampaknya ia juga membuang nama belakang keluarga kerajaannya.
TRIBUNBATAM.id, INGGRIS- Pangeran Harry dan Meghan Markle resmi ke luar dari Kerajaan Inggris.
Setelah ke luar dari anggota senior keluarga kerajaan Inggris, Pangeran Harry dan Meghan Markle sepertinya membuat banyak perubahan.
Bagi Harry, selain tidak lagi menggunakan gelar "Yang Mulia," nampaknya ia juga membuang nama belakang keluarga kerajaannya.
Seperti yang dilansir Marie Claire, dalam sebuah dokumen registrasi untuk badan inisiasi pariwisata ramah-lingkungan barunya, Travalyst.
Pangeran Harry tak mencantumkan nama belakang keluarganya, yaitu Mountbatten-Windsor.

• Usai Mundur dari Kerajaan Inggris, Meghan Markle dan Pangeran Harry Pamit dari Instagram
• Meghan Markle dan Pangeran Harry Pindah ke Kanada, Donald Trump: Mereka Harus Membayar!

Tentu saja, tidak ditulisnya nama belakang keluarga "Mountbatten-Windsor" menandakan Harry juga keluar dari keluarganya sendiri.
Namun, muncul spekulasi Harry dan Meghan akan mencari nama belakang alternatif lain pasca keluarga mereka dari kerajaan.
Meski begitu, nama belakang "Mountbatten-Windsor" tertulis di akta kelahiran anak mereka, Archie Harrison Mountbatten-Windsor.
Menurut situs Travalyst, badan inisiasi global di bidang pariwisata tersebut bergabung dengan Booking.com, Skyscanner, Trip.com, TripAdvisor dan Visa.
Travalyst berharap bisa membawa pengaruh baik dalam pariwisata dan mengkampanyekan eco-responsibility dalam pariwisata.
"Kami ingin menjadi kekuatan pendorong yang membuka jalan baru dalam hal pariwisata, membantu semua orang menjelajahi dunia dengan cara yang bisa melindungi orang maupun tempat wisata, dan mengamankan masa depan yang positif untuk tujuan dan komunitas lokal untuk generasi yang akan datang," situs web Travalyst menjelaskan.
Pada bulan Februari lalu, Pangeran Harry mengungkapkan keinginannya untuk tidak dipanggil dengan gelar kerajaannya, yaitu "Tuan" ataupun "Yang Mulia."
Ia hanya ingin dipanggil "Harry" saja.
Harry mengungkapkan keinginannya itu saat menjadi pembicara dalam acara Travalyst di Edinburgh International Conference Centre, Rabu (26/2/2020).
Mantan penasihat dan penyiar Partai Buruh Ayesha Hazarika, yang menjadi tuan rumah konferensi, memperkenalkan sang pangeran ke panggung sebagai "Harry" saja, setelah kerajaan meminta hanya nama depannya yang akan digunakan.
