VIRUS CORONA DI KARIMUN

Dua PDP di Karimun Masih Diawasi Gugus Tugas Covid-19, 10 Lainnya Sudah Selesai

Dua PDP di Karimun masih dalam pengawasan Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19. Sementara 10 orang lainnya sudah selesai menjalani pengawasan.

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/ELHADIF PUTRA
Kadis Kesehatan Kabupaten Karimun, Rachmadi. 
TRIBUNBATAM.id, KARIMUNGugus Tugas Penangulangan Covid-19 Kabupaten Karimun masih menangani dua Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terkait Covid-19. 
Diketahui, untuk total PDP di Kabupaten Karimun berjumlah sebanyak 12 orang. Sebanyak 10 diantaranya telah selesai menjalani pengawasan.
Hal tersebut diketahui berdasarkan data Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Karimun pada Selasa (14/4/2020) siang.
"Jumlah PDP 12 orang, selesai pengawasan 10 orang, proses pengawasan 2 orang dan 1 meninggal dunia. ‎Lab/spesimen on proses 6," terang Kadis Kesehatan Kabupaten Karimun, Rachmadi.
Sementara jumlah keseluruhan Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 254 orang dengan 801 kontak serumah. 239 orang diantaranya telah selesai menjalani pemantauan dan 14 orang masih dalam proses.
Sebanyak 3 ODP yang masih dalam pemantauan berada di Kecamatan Karimun, 1 di Kecamatan Tebing, 2 di Kecamatan Meral, 1 di Kecamatan Moro, 1 di Kecamatan Belat, 2 di Kecamatan Ungar dan 4 di Kecamatan Kundur Utara.
Hingga saat ini jumlah rapid test yang telah dilakukan sebayak 147 kali. Hasilnya 1 reaktif dan 146 negatif.
"Positif 1 dan sudah sembuh," tambah Rachmadi.
Kesulitan Mendeteksi

Sementara itu, Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Karimun masih mencari cara menjaring warga yang datang dari Jakarta atau daerah terjangkit lain.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rachmadi belum lama ini.

"Kalau dari Jawa sedang dicari formula. Bagaimana caranya supaya menjaring warga yang memang pulang dari Jakarta dan daerah terjangkit. Kita belum dapat formulanya," ungkap Rachmadi.

Rachmadi mengaku cukup kesulitan mendeteksinya. Pasalnya warga yang pulang dari Jakarta ataupun daerah terjangkit lain umumnya melalui Kota Batam, dan bisa saja berbohong lantaran tidak mau menjalani karantina.

"Saya maunya dari KKP setiap kapal penumpang melalui kru kapal dikasih kartu riwayat perjalanan. Tapi kita masih cari formulanya yang pas," ujarnya.

Diketahui kebijakan yang dikeluarkan Bupati Karimun Aunur Rafiq, setiap warga Karimun yang datang dari Malaysia ataupun daerah terjangkit lain harus menjalani karantina.

Untuk warga Karimun yang datang dari Malaysia langsung dijemput di pelabuhan Internasional Tanjungbalai dan dibawa ke SMP Negeri 2 Binaan.
Begitu juga dengan warga Karimun yang turun dari KM Kelud. Petugas langsung membawa mereka ke SMP yang terletak di Kecamatan Tebing itu.

Sayangnya dari pantauan tribunbatam.id, sejumlah warga Karimun yang baru datang dari Pulau Jawa lolos dari pemantauan.

Sejumlah mahasiswa yang pulang ke Karimun melalui Kota Batam enggan dikarantina. Bahkan mereka tetap keluar rumah tanpa melakukan karantina mandiri atau bandel melaksanakan social distancing.
(tribunbatam.id/Elhadif Putra)
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved