VIRUS CORONA DI KARIMUN
Gugus Tugas Covid-19 Karimun Kesulitan Mendeteksi Warga yang Datang dari Daerah Terjangkit
Gugus Tugas Covid-19 Karimun masih mencari formula untuk mendeteksi warga yang datang dari daerah terjangkit dan masuk ke Karimun
Editor:
Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Karimun masih mencari cara menjaring warga yang datang dari Jakarta atau daerah terjangkit lain.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rachmadi belum lama ini.
"Kalau dari Jawa sedang dicari formula. Bagaimana caranya supaya menjaring warga yang memang pulang dari Jakarta dan daerah terjangkit. Kita belum dapat formulanya," ungkap Rachmadi.
Rachmadi mengaku cukup kesulitan mendeteksinya. Pasalnya warga yang pulang dari Jakarta ataupun daerah terjangkit lain umumnya melalui Kota Batam, dan bisa saja berbohong lantaran tidak mau menjalani karantina.
"Saya maunya dari KKP setiap kapal penumpang melalui kru kapal dikasih kartu riwayat perjalanan. Tapi kita masih cari formulanya yang pas," ujarnya.
• Pemprov Kepri Berencana Menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar, Kadinkes: Ini Lagi Pembahasan
Diketahui kebijakan yang dikeluarkan Bupati Karimun Aunur Rafiq, setiap warga Karimun yang datang dari Malaysia ataupun daerah terjangkit lain harus menjalani karantina.
Untuk warga Karimun yang datang dari Malaysia langsung dijemput di pelabuhan Internasional Tanjungbalai dan dibawa ke SMP Negeri 2 Binaan.
Begitu juga dengan warga Karimun yang turun dari KM Kelud. Petugas langsung membawa mereka ke SMP yang terletak di Kecamatan Tebing itu.
Sayangnya dari pantauan tribunbatam.id, sejumlah warga Karimun yang baru datang dari Pulau Jawa lolos dari pemantauan.
Sejumlah mahasiswa yang pulang ke Karimun melalui Kota Batam enggan dikarantina. Bahkan mereka tetap keluar rumah tanpa melakukan karantina mandiri atau bandel melaksanakan social distancing. (tribunbatam.id/Elhadif Putra)
Berita Terkait