VIRUS CORONA

Suasana Hari Pertama Sekolah di China Setelah Pandemi Covid-19 Berakhir, Pelajar: Saya Senang!

"Saya senang bisa kembali. Belajar di rumah tidak efisien, dan saya tidak ingin melewatkan waktu bersama teman-teman sekelas saya," kata Yu Chaojie

Editor: Mairi Nandarson
Xinhua/Han Chuanhao
Foto suasana di ruang kelas saat pelajar kembali sekolah di Zhuji, Provinsi Zhejiang, China, setelah pandemi covid-19 (virus corona) 

TRIBUNBATAM.id, ANGZHOU - Sejak Senin (13/4/2020) lalu pelajar di provinsi Zhejiang, bagian Timur China, sudah kembali ke sekolah.

Sekitar 977 ribu siswa di sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas kembali masuk ruang kelas, setelah penyebaran virus corona di China berkurang.  

Meski aktifitas mulai kembali normal, pelajar yang berangkat ke sekolah tetap harus dibekali dengan masker dan suhu tubuh masing-masing anak diperiksa.

OPTIMIS, Vaksin Pertama Covid-19 Sudah Memasuki Ujicoba Fase Kedua, Kali Ini pada Pria Usia 83 Tahun

Ini Saran Pemerintah China Agar Negara-negara ASEAN Bisa Lebih Cepat Bebas dari Virus Corona

Tuding WHO Gagal Cegah Penyebaran Virus Corona, Donald Trump Hentikan Bantuan Dana dari AS

Pihak sekolah harus memastikan anak-anak yang berangkat ke sekolah dalam kondisi sehat.

Situasi ini jelas disambut gembira anak-anak setelah lebih dua bulan berkurung diri di dalam rumah dan belajar secara daring di rumah. 

"Saya senang bisa kembali. Belajar di rumah tidak efisien, dan saya tidak ingin melewatkan waktu bersama teman-teman sekelas saya," kata Yu Chaojie, siswa kelas tiga SMA Hangzhou Xuejun High School di ibukota provinsi. Hangzhou.

Meski sudah kembali ke sekolah, upaya mengumpulkan siswa di lapangan atau auditorium masih belum bisa dilakukan.

Kepala Sekolah menyampaikan pidato pada upacara hari pertama sekolah melalui video.

Sekolah tetap berupaya menghindari kumpulan massa dalam jumlah besar yang berpeluang terjadi infeksi silang. 

"Selama beberapa bulan terakhir dalam memerangi virus, kami telah belajar, bahwa kami harus menghargai hal-hal yang telah biasa kami lakukan."

"Hanya dengan menghargainya, kami layak mendapatkannya," kata Kepala Sekolah SMA Hangzhou Xuejun, Chen Ping, melalui pengeras suara. 

"Saya harap masing-masing kalian bisa menjadi orang baik, pejuang dan pemenang utama dalam pertempuranmu sendiri," kata Chen.

Sebelum membuka kembali sekolah, beberapa departemen pemerintah mengorganisasikan 11 gugus tugas untuk memeriksa pencegahan epidemi di sekolah, kata seorang pejabat departemen pendidikan provinsi.

Termometer, disinfektan dan masker wajah dialokasikan ke sekolah-sekolah, dan ruang karantina sementara serta pos pemeriksaan didirikan di kampus.

Semua siswa dan guru yang kembali dari daerah yang dilanda bencana kurang dari 14 hari yang lalu harus diuji virusnya sebelum kembali ke sekolah.

Karena epidemi pada dasarnya telah terkandung di China, siswa di tahun terakhir sekolah menengah pertama dan atas di banyak provinsi-provinsi, termasuk provinsi Jiangxi, Hunan dan Hainan, serta daerah otonom Xinjiang dan Tibet, telah kembali ke sekolah.

Beijing dan Shanghai telah mengumumkan bahwa kelas untuk sekolah menengah akan dibuka kembali pada 27 April.

Dipengaruhi oleh wabah, ujian masuk perguruan tinggi nasional Cina akan ditunda satu bulan hingga 7 dan 8 Juli, menurut Departemen Pendidikan.

xinhua.net

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved