TRIBUN WIKI

Benarkah Sirsak Bisa Obati Kanker? Simak Penjelasannya Berikut Ini

Sirsak merupakan salah satu buah yang banyak dikonsumsi dan diklaim mampu mengobati penyakit kanker.

pixabay.com/alidaferreira1985
Sirsak diklaim bisa mengobati kanker 

TRIBUNBATAM.id - Kanker merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia, khususnya di negara-negara maju.

Selain operasi dan kemoterapi, penderita kanker juga banyak melakukan pengobatan alternatif dengan tanaman herbal.

Salah satu yang biasa dikonsumsi yakni buah sirsak.

Buah dengan nama latin Annona muricata ini banyak tumbuh di daerah tropis dan sub tropis.

Kulitnya berwarna hijau dengan daging berwarna putih.

Adapun bentuk buahnya sedikit menyerupai hati dengan beberapa duri halus di bagian permukaannya.

Buah ini juga dikenal dengan nama graviola, guanabana, guyabano, Brazilian paw paw, dan custard apple atau puding apel.

Orang menggambarkan rasa sirsak sebagai kombinasi stroberi, apel, dan sedikit rasa jeruk.

Orang-orang di Afrika, Karibia, dan Amerika Selatan menggunakan sebagian besar sirsak termasuk daun, buah-buahan, dan biji-bijian untuk pengobatan tradisionalnya.

Buah ini mengandung banyak mineral, termasuk kalsium, magnesium, dan zat besi.

Dlansir dari Warta Kota Wiki, sirsak juga disebut mengandung 46,4 miligram (mg) vitamin C dalam satu cangkir.

Jumlah ini lebih dari setengah jumlah harian yang direkomendasikan untuk orang dewasa.

Untuk wanita membutuhkan 75 mg vitamin C per hari, dan pria membutuhkan 90 mg.

Khasiat sirsak

Lebih dari 47 persen obat antikanker di pasaran adalah produk alami, turunannya, atau tiruan produk tiruan alami.

Sirsak mengandung berbagai phytochemical yakni senyawa tanaman yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh.

Secara khusus, sirsak adalah sumber buah kaya senyawa annonaceous acetogenin (AGEs).

Acetogenins menghambat nikotinamid adenin dinukleotida, yang terkandung dalam membran sel kanker.

Sirsak memiliki efek cytotoxic (sitotoksik) pada kanker.

Sitotoksisitas mengacu pada kemampuan suatu obat untuk membunuh sel.

Kemoterapi dan terapi radiasi juga terapi sitotoksik.

Tanaman sirsak telah terbukti efektif melawan beberapa jenis kanker dalam penelitian laboratorium pada hewan.

Cara mengonsumsi sirsak

Sirsak dapat dimakan begitu saja setelah masak pohon.

Sirsak matang ketika kulit buahnya agak lunak saat disentuh.

Ketika belum matang, rasanya asam.

Untuk memakan buahnya, seseorang harus memotongnya menjadi dua dan mengambil dagingnya.

Anda juga dapat menambahkan sirsak ke smoothie.

Sirsak biasanya dijual dalam bentuk buah segar, bubur buah kemasan, ekstrak tingtur dari daun dan buah, bubuk daun, kapsul/tablet, daun kering, dan kantong teh. 

Pengaruh terhadap kanker

AGEs berasal dari daun tanaman telah menunjukkan efek sitotoksik pada sel kanker payudara dalam studi laboratorium.

Peneliti telah menemukan bahwa AGE individu yang dimurnikan, dan kombinasinya bekerja melawan sel-sel kanker payudara dalam penelitian laboratorium.

Studi laboratorium menunjukkan bahwa ekstrak daun tanaman sirsak bersifat sitotoksik ke sel dalam berbagai jenis kanker seperti melanoma, kanker kulit di kepala dan leher.

Selain itu, kanker pankreas, kanker kolorektal, kanker hati, dan kanker paru-paru.

Para peneliti juga menunjukkan bahwa ekstrak dari berbagai bagian tanaman bersifat sitotoksik terhadap sel kanker darah.

Para ilmuwan menggunakan pelarut yang berbeda untuk mengekstrak senyawa bermanfaat dari tanaman, termasuk etanol, metanol, dan kloroform.

Manfaat potensial

Sirsak menunjukkan aktivitas antioksidan.

Antioksidan menangkal stres oksidatif--yang dapat menyebabkan kerusakan dan penyakit dalam tubuh seseorang.

Selain itu, penelitian laboratorium pada sel kanker dan jaringan hewan menunjukkan bahwa sirsak berkhasiat :

- Menekan sel kanker prostat dan mengurangi ukuran prostat pada tikus

- Menyebabkan apoptosis (kematian sel) sel kanker paru-paru

- Menghambat migrasi dan invasi sel kanker usus besar

- Menstabilkan sel kanker payudara

- Mencegah kerusakan DNA pada jaringan payudara tikus

Keamanan

Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat belum menyetujui klaim sirsak dapat mengobati kondisi seperti kanker.

Ada juga laporan masalah keamanan terkait obat sitotoksik, seperti rambut rontok dan penekanan sistem kekebalan tubuh.

Tes laboratorium bahkan telah mengungkapkan bahwa asetogenin yang paling banyak adalah neurotoksik.

Para peneliti mengatakan bahwa efek toksik sirsak yang potensial dapat bervariasi sesuai bagian tanaman, metode ekstraksi, lokasi tanaman, dan waktu panen.

Berbagai bagian buah sirsak memiliki kegunaan dalam pengobatan herbal untuk berbagai kondisi.

Penelitian pada hewan reaksi menunjukkan bahwa tanaman memiliki kualitas manfaat kesehatan seperti anti-inflamasi, antioksidan, antimalaria, antimikroba.

Selain itu, sirsak mampu meningkatkan kolesterol baik, melindungi hati, menyeimbangkan glukosa darah, efektif melawan parasit.

Namun, efek tersebut bisa jadi berbeda-beda pada setiap orang.

Faktanya, sirsak bukan pengobatan kanker yang disetujui.

Penderita kanker harus konsultasi dokter tentang pengobatan rumahan.

Banyak tanaman dan produk herbal dapat berinteraksi dengan obat-obatan atau kemoterapi.

Jadi, penting bagi seseorang untuk mendiskusikan pengobatan tersebut dengan profesional medis sebelum mencobanya. (TRIBUNBATAM.ID/WIDI WAHYUNINGTYAS)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved