TRIBUN WIKI

Sel Otak Bisa Mati dalam Hitungan Menit, Kenali Gejala dan Penyebab Penyakit Stroke

Hingga saat ini, Stroke merupakan pembunuh nomor 1 di Indonesia. Penyakit ini terjadi ketika pasokan darah menuju otak terganggu atau berhenti.

WebMD
Ilustrasi serangan stroke 

TRIBUNBATAM.id - Stroke merupakan penyebab kematian nomor satu di Indonesia.

Secara umum, sebanyak lebih dari 150.000 kasus terjadi di Indonesia setiap tahunnya.

Penyakit stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah menuju otak terganggu atau sama sekali berhenti.

Hal ini mneyebabkan jaringan otak kekurangan oksigen dan nutrisi.

Gangguan pasokan darah tersebut diakibatkan oleh penyumbatan darah atau yang biasa disebut stroke iskemik.

Pecahnya pembuluh darah atau yang biasa disebut stroke hemoragik juga bisa menjadi penyebabnya.

Bahaya Terlalu Sering Minum Es Teh atau Teh Obeng, Picu Gagal Ginjal, Stroke hingga Diabetes

Ketika otak tidak menerima pasokan darah dengan semestinya, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel pada sebagian area otak akan mati.

Saat sebagian area otak mati, bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak tidak dapat berfungsi dengan baik.

Stroke adalah keadaan serius di mana sel otak bisa mati dalam hitungan menit.

Oleh karena itu, penanganan yang cepat dibutuhkan untuk meminimalkan kerusakan otak dan kemungkinan munculnya komplikasi.

Pada riset kesehatan oleh Kementerian Kesehatan RI tahun 2013, Indonesia memiliki lebih dari 2 juta kasus stroke dengan persentase terbesar berasal dari provinsi Sulawesi Selatan.

Selain itu, stroke juga merupakan pembunuh nomor 1 di Indonesia, lebih dari 15 persen kematian di Indonesia disebabkan oleh stroke

Penyebab

Melansir Tribunnews Wiki, penyebab utama penyakit stroke ada dua, yaitu arteri yang tersumbat (stroke iskemik) dan bocor atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik).

Selain itu, bagi beberapa orang gangguan aliran darah ke otak ada pula yang hanya berlangsung sementara atau dalam dunia medis dikenal transient ischemic attack (TIA), di mana gejala stroke tidak berlangsung lama (< 24jam).

1. Stroke Iskemik

Stroke jenis ini terjadi ketika pembuluh darah otak menjadi menyempit atau tersumbat, sehingga menyebabkan aliran darah sangat berkurang (iskemia).

Pembuluh darah yang tersumbat atau menyempit disebabkan oleh timbunan lemak yang menumpuk di pembuluh darah atau pembekuan darah yang terjadi di pembuluh darah otak.

2. Stroke Hemoragik

Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak Anda bocor atau pecah.

Pendarahan otak dapat disebabkan oleh banyak kondisi yang memengaruhi pembuluh darah.

Faktor-faktor yang berhubungan dengan stroke hemoragik meliputi:

-Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.

- Penggunaan berlebih pengencer darah (antikoagulan).

- Tonjolan pada titik-titik lemah di dinding pembuluh darah (aneurisma).

- Trauma seperti kecelakaan.

- Endapan protein di dinding pembuluh darah yang menyebabkan kelemahan di dinding pembuluh darah (cerebral amyloid angiopathy).

- Stroke iskemik menyebabkan perdarahan.

Penyebab perdarahan yang kurang umum di otak adalah malformasi arteri vena, suatu kondisi di mana terjadi pertumbuhan yang tidak normal pada pembuluh darah arteri dan vena.

3. Transient Ischemic Attack (TIA)

Penyebab stroke yang terakhir adalah kondisi yang juga dikenal sebagai ministroke, periode sementara yang mirip dengan gejala stroke.

TIA tidak menyebabkan kerusakan permanen.

Kondisi ini disebabkan oleh penurunan sementara pasokan darah ke bagian otak, biasanya berlangsung sementara dan tidak bertahan lebih dari 24 jam.

Seperti stroke iskemik, TIA terjadi ketika gumpalan atau pembekuan darah mengurangi atau menghalangi aliran darah ke bagian sistem saraf.

Memiliki TIA meningkatkan risiko terkena stroke secara penuh di kemudian hari. (2)

Gejala

Beberapa gejala stroke yang dapat dikenali, meliputi:

- Bicara menjadi pelo.

- Sulit menelan.

- Mati rasa pada wajah, lengan atau kaki. Anda mungkin mengalami  kelemahan atau kelumpuhan tiba-tiba di wajah, lengan, atau kaki.

Cobalah untuk mengangkat kedua tangan di atas kepala secara bersamaan. Jika satu lengan mulai jatuh, Anda mungkin mengalami stroke.

Selain itu, jika satu sisi mulut turun ke bawah ketika mencoba untuk tersenyum, hal itu bisa menjadi gejala stroke.

- Gangguan penglihatan.

- Sakit kepala.

Kondisi ini bisa terjadi tiba-tiba dan parah, yang mungkin disertai dengan muntah atau perubahan suasana hati.

Hal ini dapat mengindikasikan gejala stroke.

- Sulit berjalan.

Kondisi ini menyebabkan Anda tersandung atau tidak bisa menjaga keseimbangan.

Anda juga mungkin mengalami pusing mendadak atau kehilangan koordinasi.  

Pencegahan

Langkah terbaik untuk mencegah penyakit stroke adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat.

Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah stroke, di antaranya:

- Mengontrol tekanan darah tinggi

- Menurunkan asupan kolesterol dan lemak jenuh

- Tidak merokok

- Mengelola diabetes dengan diet dan olahraga

- Konsumsi makanan yang kaya buah dan sayuran

- Olahraga secara teratur

- Batasi konsumsi alkohol

Diagnosis

Sebagai langkah awal untuk bisa mendiagnosis penyakit stroke, datanglah ke dokter dengan menjelaskan gejala-gejala yang Anda alami.

Dokter akan bertanya kepada pasien atau anggota keluarga pasien tentang beberapa hal, yang meliputi:

- Gejala yang dialami, awal munculnya gejala, dan apa yang sedang pasien lakukan ketika gejala tersebut muncul.

- Jenis obat-obatan yang sedang dikonsumsi.

- Apakah pasien pernah mengalami cedera di bagian kepala.

- Memeriksa riwayat kesehatan pasien dan keluarga pasien terkait penyakit jantung, stroke ringan (TIA), dan stroke.

- Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pasien secara keseluruhan, yang biasanya diawali dengan memeriksa tekanan darah, detak jantung, dan bunyi bising abnormal di pembuluh darah leher dengan menggunakan stetoskop.

Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan, antara lain:

1. Tes darah

Pemeriksaan darah dilakukan untuk mendeteksi beberapa hal, seperti:

- Kadar gula darah dalam darah.

- Hitung jumlah sel darah untuk melihat kemungkinan adanya infeksi.

- Kecepatan pembekuan darah (hemostasis).

- Keseimbangan zat kimia dan elektrolit dalam darah untuk melihat fungsi organ.

2. CT scan

CT scan dapat menghasilkan gambar otak secara detail, sehingga dapat mendeteksi tanda-tanda perdarahan, tumor, dan stroke.

3. MRI

Pemeriksaan MRI menggunakan gelombang radio dan magnet untuk menghasilkan gambaran detail dari otak pasien.

MRI dapat mendeteksi jaringan otak yang mengalami kerusakan akibat stroke iskemik dan perdarahan otak.

4. Elektrokardiografi

Pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) dilakukan untuk mengetahui aktivitas listrik jantung sehingga dapat mendeteksi adanya gangguan irama jantung atau penyakit jantung koroner yang menyertai.

5. USG doppler karotis

Pemeriksaan ini menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar detail mengenai kondisi bagian dalam pembuluh arteri karotis di leher.

Gambar tersebut dapat mendeteksi timbunan lemak (plak) dan kondisi aliran darah di dalam arteri karotis.

6. Ekokardiografi

Pemeriksaan ini menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar detail dari jantung. 

Ekokardiografi dilakukan untuk mendeteksi sumber gumpalan di dalam jantung yang mungkin bergerak dari jantung ke otak, sehingga menyebabkan stroke.

Ekokardiografi juga dapat melihat penurunan fungsi pompa jantung. (TRIBUNBATAM.ID/WIDI WAHYUNINGTYAS)

Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved