HUMAN INTEREST
Dijemput dari Rumahnya, Ini Pengalaman Pasien Positif Covid-19 di Batam, Awal Isolasi hingga Sembuh
Ini cerita Yusilfa dari mulai dijemput petugas dari rumahnya karena Covid-19 hingga dinyatakan sembuh.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Sembuh dari Corona, pasien 08 di Batam, Yusilfa Yeni mengaku rindu makan nasi Padang. Ini disampaikannya saat akan meninggalkan Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam, tempat dia dirawat, Sabtu (18/4/2020).
Yusilfa seakan sudah tak sabar ingin kembali berkumpul dengan keluarganya.
Ia juga ingin kembali memasak dan menyajikan hidangan makanan enak untuk keluarganya.
Yusilfa bahkan sedikit tertawa saat ditanya Tribun Batam terkait makanan pertama yang akan dicicipnya setiba di rumah.
"Saya rindu nasi Padang," ucapnya terkekeh.
Namun kepulangannya ke rumah tak serta-merta membuatnya melupakan para tenaga medis dan rekan perjuangannya yang masih berusaha sembuh.
• Positif Covid-19 di Bintan, Seorang Warga Punya Riwayat Jalan ke Malaysia, Kasus Lainnya dari ABK
• Lagi Ditahan Pemerintah Iran, Selebgram Berjuluk Zombie Angelina Jolie Terinfeksi Covid-19
Yusilfa menitip pesan. Dalam pesannya, ia mengingatkan agar rekannya selama di ruang isolasi dulu tetap tersenyum dan optimis.
"Kuncinya jangan stres dan penuh pikiran. Happy saja. Jangan lupa habiskan makan biar kuat. Untuk para perawat, terima kasih. Semuanya terbaik," tutupnya.
Sementara itu, Yusilfa menceritakan pengalamannya saat pertama kali dinyatakan positif Covid-19.
Langit seakan runtuh saat dia mendengar dirinya terkonfirmasi positif Covid-19.
"Tapi bagaimana? Hidup harus tetap berjalan," ujar wanita berusia 57 tahun ini.
Saat itu, Yusilfa tak ingin terlalu menyesali takdir hidupnya. Dalam pikirannya, badai pasti berlalu.
Dijemput petugas medis di rumah miliknya, tanggal 9 April 2020 lalu, Yusilfa hanya bisa pasrah. Berbagai persiapan sebelum dirinya diisolasi di rumah sakit rujukan penanganan pasien Covid-19 di Batam pun disiapkan olehnya.
Mulai dari pakaian hingga keperluan lain, salah satunya telepon genggam (handphone) sebagai alat berkomunikasi dengan keluarga selama menjalani masa isolasi.
"Al-Quran yang pertama kali saya harus bawa. Sebab hanya kepada Tuhan saya berpasrah diri, berdoa dan berusaha agar sembuh," kenangnya waktu akan dibawa menuju ruang isolasi RSBP Batam.
Sambil terus menggenggam bunga pemberian tenaga medis di sana karena dirinya berhasil sembuh, Yusilfa melanjutkan ceritanya dengan senyum merekah. Pertanda hidup masih panjang.
Ia mengingat betul berbagai peristiwa ketika dirinya diisolasi secara rinci. Mulai dari kegiatan santai bersama tiga pasien terkonfirmasi positif Covid-19 lainnya hingga candaan para petugas medis agar para pasien tak mengalami stres.
"Kalau bersama pasien lain, kami saling menguatkan. Duduk mengobrol seperti biasa. Kalau petugas, si Rafli itu paling berkesan. Dia lucu dan caranya berkomunikasi enak didengar," tambahnya.
Selama diisolasi, makanan bergizi pemberian petugas medis selalu dihabiskannya. Ia yakin, dengan menjaga imun tubuh, virus berbahaya yang mengancam dirinya dapat segera musnah.
Tampil menggunakan masker dan hijab motif bunga, Yusilfa begitu merindukan keluarganya. Terutama anaknya nomor dua.
Bukan tanpa alasan, anaknya nomor dua itu tak mengetahui kabar dirinya dinyatakan positif terjangkit Covid-19.
Bahkan, beberapa anaknya yang lain pun terpaksa harus menutupi kondisi Yusilfa dengan harapan, perkuliahan anak nomor duanya ini tak terganggu.
"Ia sedang menempuh S2 di Bandung. Kakak-kakaknya selalu bilang, kondisi saya sehat agar dia tak cemas," ujarnya lirih.
Kini, Yusilfa sembuh. Saat Yusilfa akan pulang meninggalkan RSBP Batam, tampak satu unit mobil merek Isuzu berwarna hitam telah menunggunya.
Sebelum menaiki mobil dengan pelat bernomor BP 1356 IY itu, tepuk tangan para tenaga medis mengiringinya.
Para tenaga medis terharu melihat perjuangan Yusilfa untuk sembuh. Bahkan beberapa tenaga medis tampak menyembunyikan rasa harunya dibalik senyum.
"Kita tidak boleh bersedih. Harus tetap memberi semangat kepada Ibu Yusilfa," bisik seorang tenaga medis kepada Tribun Batam.
(tribunbatam.id/ichwannurfadillah)