Sudah Ada Sejak Tahun 1002, Virus Corona Ditemukan Pertama Kali Oleh Anak Seorang Sopir Bus
Hingga tahun 1002, virus corona belum dianggap sebagai virus mematikan atau berbahaya
TRIBUNBATAM.id - Virus corona (coronavirus) mewabah dengan cepat ke berbagai penjuru dunia hingga mengubah berbagai tatanan kehidupan sehari-hari.
Sebelum jadi pandemi sekarang ini, keberadaan virus corona sebetulnya sudah teridentifikasi sejak tahun 1960-an, dan kali pertama teridentifikasi sebagai penyebab flu biasa.
Melansir buku 'Coronalogy: Varian Analisis & Konstruksi Opini' karangan Muhammad Qadaruddin Dkk (IAIN Parepare Nusantara Press), sampai pada tahun 1002 virus ini belum dianggap sebagai virus mematikan atau berbahaya.
Virus corona atau coronavirus mulai serius diteliti setelah terjadi wabah Sever Acute Respiratory Syndrome (SARS-Cov).
Seperti sudah disebutkan, virus Corona pertama di dunia sudah ada sejak 1965.
Penemunya adalah seorang perempuan bernama June Almeida.
June Almeida meninggalkan bangku sekolah pada usia 16 tahun.
Meskipun demikian, dia kemudian dikenal sebagai pelopor pencitraan virus, yang karyanya telah kembali menjadi fokus selama pandemi saat ini.
Covid-19 adalah penyakit baru tetapi disebabkan oleh Virus Corona yang juga jenis baru.
Virus Corona yang pertama kali diidentifikasi oleh Dr Almeida ditemukan pada tahun 1964 di laboratoriumnya di Rumah Sakit St Thomas di London.
Ahli virologi itu dilahirkan di June Hart pada tahun 1930 dan dibesarkan di rumah petak dekat Alexandra Park di timur laut Glasgow.
Dia meninggalkan sekolah dengan sedikit pendidikan formal tetapi mendapat pekerjaan sebagai teknisi laboratorium histopatologi di Glasgow Royal Infirmary.
Kemudian dia pindah ke London untuk melanjutkan karirnya dan pada tahun 1954 menikahi Enriques Almeida, seorang seniman Venezuela.
Penelitian flu biasa
Pasangan dan putri kecil mereka pindah ke Toronto di Kanada dan menurut penulis medis George Winter, di Ontario Cancer Institute-lah Dr June Almeida mengembangkan keterampilannya yang luar biasa dengan mikroskop elektron.
Dia memelopori metode yang memvisualisasikan virus dengan lebih baik dengan menggunakan antibodi untuk menggabungkannya.