Usut Tuntas Penembakan ke Karyawan Freeport, Prajurit TNI-Polri Malah Difitnah Pakai Video Hoax

Setelah aparat hampir mengusut tuntas kasus teror KKB Papua itu, mendadak beredar video hoax tentang TNI-Polri.

(IRSUL PANCA ADITRA)
Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw, Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab, Kabinda Papua Brigjen TNI AH. Napoleon, saat menunjukan senjata yang berhasil direbut dari KKB, Kamis (16/4/2020). 

TRIBUNBATAM.id - Belum lama ini, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua menyerang pekerja PT Freeport. 

Penyerangan kemudian dibalas aparat gabungan prajurit TNI-Polri yang berakhir dengan tewasnya sejumlah anggota KKB Papua.

TNI pun mencoba mengusut tuntas serangkaian penyerangan ke karyawan PT Freeport oleh KKB Papua.

Setelah aparat hampir mengusut tuntas kasus teror KKB Papua itu,  mendadak beredar video hoax tentang TNI-Polri.

Video hoax tersebut menunjukkan penyerangan kantor PT Freeport Indonesia yang tidak sesuai fakta sebenarnya.

Polri menengarai beredarnya video penyerangan Freeport itu adalah cara licik KKB Papua dan simpatisannya untuk mengadu domba antara TNI dengan Polri.

Berikut ulasannya dirangkum Surya.co.id dari kantor berita Antara.

1. Kapolda akan memproses hukum

Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw akan memproses hukum siapapun pelaku penyebar berita bohong alias hoaks yang menuding aparat TNI-Polri berada di balik penembakan karyawan PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kuala Kencana pada 30 Maret 2020.

"Saya memberi waktu 3 x 24 jam para pihak yang mengatakan kekerasan yang terjadi di Kuala Kencana itu dibuat oleh TNI dan Polri.

Saya minta dengan hormat agar segera mengklarifikasi hal itu.

Bila tidak, kami akan proses hukum, siapapun dia karena sudah sangat subyektif menuding seakan-akan perbuatan itu dilakukan oleh kami," kata Irjen Waterpauw.

2. Ada pihak yang sengaja menyebar hoax

Seperti diberitakan Kompleks Perkantoran PT Freeport Indonesia (PTFI) Kuala Kencana diserang oleh sejumlah orang bersenjata pada 30 Maret 2020 siang.

Insiden itu mengakibatkan seorang pekerja berkewarganegaraan Selandia Baru, Graeme Thomas Wall meninggal dunia.

Dua pekerja lainnya atas nama Ucok Simanungkalit dan Jibril Bahar terluka.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved