Viral Nenek Berhati Mulia Tolak Paket Sembako, Terungkap Alasan Tak Mau Ambil Bantuan
Nenek tersebut menolak bantuan beras dan meminta beras itu diberikan yang lebih membutuhkan.
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Seorang nenek mendapat pujian dari netizen karena sikap kedermawanannya.
Diketahui, sang nenek merupakan salah satu warga yang didata pemerintah untuk mendapatakan bantuan.
Namun saat diberikan, ia malah menolanya dengan alasan kalau berasnya masih ada.
• Banyak yang Tidak Tahu, Ini Ciri-ciri Sperma dan Perbedaannya Dengan Air Mani
• Pencuri di SPBU Padang Terekam CCTV, Diduga Pelaku Berjumlag 4 Orang, Beraksi Pukul 09.00 WIB
• Pasca 1 ABK KM Bukit Raya Positif Covid-19, 4 Penumpang Asal Bintan Diminta Segera Lapor Diri
Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan seorang nenek yang menolak bantuan.
Nenek tersebut menolak bantuan beras dan meminta beras itu diberikan yang lebih membutuhkan.
Video itu diunggah akun Twitter, @kitabisacom, 16 April 2020 lalu.
Tampak seorang pria mengenakan jaket loreng dan topi koboi hitam memberikan beras kurang lebih 5 kg kepada seorang nenek.
• Kepri Gelisah Pandemi Menjalar ke Natuna, Orang Tanpa Gejala Terus Meningkat, Masker Berlaku Wajib
• Kepri Gelisah Pandemi Menjalar ke Natuna, Orang Tanpa Gejala Terus Meningkat, Masker Berlaku Wajib
Namun nenek yang mengenakan baju biru itu menolaknya.
Ia mengaku masih memiliki beras.
"Tolong kasih ke yang butuh. Kalo garam ini gapapa buat saya. Kalo beras tiga bulan ke depan saya masih ada, sedang numbuk (padi). Ini tolong diberikan," kata Nenek tersebut.
Akhirnya nenek itu mengembalikan bantuan berupa beras tersebut.
Ia lebih memilih menerima garam.
Unggahan itu pun mendapatkan tanggapan positif dari warganet.
Mereka bahkan banyak mendoakan nenek tersebut:
@intanprmitha
Aura baiknya keliatan dari wajahnya.
@anotherhnm
masyaAllah, sehat selalu nenek
@AbachRifai
Allahu Akbar doa terindah buatmu nek
@ikintil_
Di daerah rumah gue malah ada yang kesel gakebagian sembako murah, padahal kalo kemana mana gelang dan kalung emas berderet nempel di badan.
Pertimbangkan Bantuan Uang Tunai
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, Pemprov akan mempertimbangkan pemberian bantuan uang tunai bagi warga terdampak Covid-19.
Katanya, masukan semacam itu memang jadi salah satu aspirasi yang kerap diterima Pemprov DKI.
"Ya nanti kita akan pertimbangkan. Memang ada juga masukan seperti itu."
"Sementara ini, apa yang dapat kami lakukan semaksimal yang kami berikan, kami akan usahakan," kata Riza saat dikonfirmasi, Sabtu (18/4/2020).
Bantuan sosial (bansos) yang diberikan Pemprov saat ini meliputi paket pangan berisi beras kemasan 5 kg, 2 kaleng sarden, 1 buah minyak goreng 0,9 liter, dan 2 bungkus biskuit.
Dan, ditambah pelindung kesehatan seperti 2 buah masker kain, dan 2 batang sabun mandi.
Bentuk bantuan tersebut dikritik oleh Wajil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani dengan meminta Pemprov mengubah komposisi bantuan yang diberikan.
Riza mengatakan, masukan tersebut akan diteruskan ke Dinas Sosial selaku SKPD yang bertanggung jawab.
Pemprov DKI, kata dia, akan terus mengevaluasi kebutuhan warga di tengah wabah Covid-19.
"Kita akan evaluasi terkait bentuknya atau menunya seperti apa, nanti kita akan evaluasi," ucap Riza.
Politikus Partai Gerindra ini mengungkap dalam kondisi seperti sekarang, Pemprov DKI mengharapkan bantuan dan partisipasi dari seluruh pihak untuk meringankan beban warga lainnya.
Masyarakat juga diharapkan dapat berpartisipasi dengan tetap mematuhi aturan pelaksanaan PSBB di Jakarta.
"Kita membutuhkan partisipasi dari semua pihak, pihak swasta, dan yang tidak kalah penting adalah partisipasi dari masyarakat itu sendiri," paparnya.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta melalui Perumda Pasar Jaya menepis kabar adanya duit tunai Rp 150.000 dalam paket bantuan sosial (bansos) dalam kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta yang ditugaskan mengemaskan paket tersebut menyatakan, isi dalam paket bansos hanya kebutuhan pokok selama sepekan.
“Kabar di media sosial yang menyatakan ada uang di dalam paket bansos adalah hoaks."
"Pemberian bansos itu hanya bahan pokok, tanpa uang tunai,” kata Kepala Divisi Perkulakan, Retail, dan Distribusi pada Perumda Pasar Jaya Ediso Sembiring saat dikonfirmasi, Sabtu (11/4/2020).
Tidak hanya uang tunai, kabar yang menyebutkan adanya pemberian gula pasir dalam paket tersebut juga tidak benar.
Kata dia, paket yang diberikan itu terdiri dari beras satu karung seberat lima kilogram, dan sarden atau kornet 350 gram sebanyak dua kaleng.
Lalu, dua biskuit masing-masing 300 gram, minyak goreng 0,9-1 liter, dua batang sabun mandi ukuran 190 gram, dan dua lembar masker berbahan kain.
“Harga bansos yang diserahkan itu nilainya Rp 149.500 per paket."
"Itu sudah termasuk biaya pengemasan, upah, hingga pengiriman ke rumah warga,” bebernya.
Menurutnya, sembako diberikan kepada 264 kelurahan sebanyak 10 tahap dari Kamis (9/4/2020) sampai Sabtu (18/4/2020) mendatang.
Ratusan kelurahan itu tersebar lima wilayah administrasi, di antaranya Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, dan Jakarta Selatan
“Untuk hari ketiga sekarang ini, kami memberikan bantuan kepada Kelurahan Cilincing, Rorotan dan Pegangsaan Dua."
"Personel yang disiapkan hampir 300 orang untuk memberikan bantuan sembako kepada 1,2 juta kepala keluarga,” ungkapnya.
Pemprov DKI Jakarta memberlakukan PSBB demi memotong penyebaran virus corona di masyarakat.
Aturan ini dimulai sejak Jumat (10/4/2020) pukul 00.00 sampai Kamis (23/4/2020) mendatang, dan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan.
Masyarakat diimbau untuk tetap berada di rumah dan menerapkan pola physical distancing atau pola jaga jarak antar-pribadi.
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Viral Nenek Tolak Bantuan Beras, Ternyata Ada Cerita Haru di Baliknya