TRIBUN WIKI

Bisa Picu Kematian, Kenali Hipovolemia Akibat Berkurangnya Volume Darah dalam Tubuh

Hipovolemia adalah keadaan syok darurat di mana jantung tidak mampu memasok cukup darah ke seluruh tubuh. Penyebabnya adalah berkurangnya volume darah

via Terrebonne General Medical Center
Ilustrasi kantong darah. 

TRIBUNBATAM.id - Hipovolemia adalah keadaan syok darurat di mana jantung tidak mampu memasok cukup darah ke seluruh tubuh.

Kondisi ini disebabkan oleh volume darah yang kurang.

Kurangnya pasokan darah ini umumnya dipicu oleh perdarahan.

Perdarahan dapat terjadi akibat cedera atau luka (perdarahan luar) dan perdarahan dalam.

Misalnya akibat perdarahan saluran pencernaan atau yang lainnya.

Selain itu, penurunan pasokan darah juga dapat terjadi saat tubuh kekurangan banyak cairan, misalnya akibat dehidrasi atau luka bakar.

BREAKING NEWS - Pasien Positif Corona di Bintan Bertambah, Total Tiga Orang

Darah mengandung oksigen dan zat penting lainnya yang dibutuhkan oleh organ dan jaringan tubuh agar bisa berfungsi dengan baik.

Bila perdarahan hebat terjadi, otomatis pasokan darah yang dipompa oleh jantung akan berkurang secara drastis.

Hal tersebut menyebabkan organ tidak mendapat pasokan zat-zat yang dibutuhkan secara cukup.

Akibatnya, organ-organ dalam tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik.

Keadaan inilah yang disebut syok hipovolemik yang ditandai dengan penurunan tekanan darah.

Jika tidak ditangani secara cepat dan tepat, kondisi ini dapat menyebabkan kematian.

Gejala

Melansir Tribunnews Wiki, hipovolemia terjadi ketika tubuh kehilangan sekitar seperlima atau lebih dari volume normal darah di dalam tubuh.

Kehilangan darah sering disebabkan oleh perdarahan, baik dari luka pada permukaan tubuh, seperti robekan pada kulit akibat cedera atau benturan keras.

Pendarahan juga bisa terjadi di dalam tubuh, seperti dari saluran cerna yang menimbulkan gejala BAB berdarah, kotoran yang berwarna gelap (melena), atau muntah darah.

Selain akibat perdarahan, volume darah di pembuluh darah dapat turun saat Anda kehilangan terlalu banyak cairan tubuh lainnya.

Misalnya karena adanya luka bakar, diare, keringat/aktivitas yang berlebihan, muntah-muntah dan kekurangan asupan cairan atau dehidrasi.

Gejala hipovolemia bervariasi tergantung pada seberapa banyak cairan atau darah yang hilang dari dalam tubuh.

Beberapa gejala ringan yang dirasakan meliputi:

- Sakit kepala

- Pusing

- Kelelahan

- Mual

- Banyak berkeringat dingin

Sedangkan gejala berat yang menandakan perlu mendapat penanganan segera oleh dokter atau tenaga medis, yaitu:

- Kulit yang teraba dingin dan basah

- Tampak pucat

- Napas cepat dan dangkal

- Denyut jantung cepat

- Berkurangnya bahkan tidak ada produksi urine

- Denyut nadi lemah dan cepat

- Bibir dan permukaan kuku jari tampak membiru

- Kehilangan kesadaran secara berkala

Semakin banyak dan semakin cepat tubuh kehilangan darah, gejala syok akibat hipovolemia yang dialami akan semakin parah pula. 

Pengobatan

Syok hipovolemik merupakan kondisi gawat darurat, oleh karena itu penanganan harus segera dilakukan.

Bila Anda mencurigai kondisi ini terhadap seseorang, segera minta pertolongan medis.

Sembari menunggu pertolongan medis, ada beberapa upaya yang bisa Anda lakukan untuk membantu penderita, di antaranya adalah:

- Jangan memberikan cairan apa pun ke dalam mulut penderita

- Jangan ubah posisi penderita jika diduga terdapat cedera pada bagian kepala, tungkai, leher, atau punggung, kecuali posisi pasien dalam kondisi yang berbahaya, misalnya dekat dengan benda yang mudah meledak

- Bila tidak terdapat cedera kepala, leher, punggung, maupun tungkai, posisikan tubuh pasien di permukaan yang rata, yaitu kepala sejajar dengan tungkai

- Jangan mencabut jika ada benda (pecahan kaca atau pisau) yang menancap di tubuh pasien

- Tekan titik perdarahan dengan menggunakan kain atau handuk untuk meminimalkan volume darah yang terbuang,  bila perlu, ikat kain atau handuk tersebut

- Buat suhu tubuh penderita tetap hangat untuk mencegah hipotermia, misalnya dengan menyelimutinya

- Pada kasus cedera di leher atau kepala, beri penyangga khusus terlebih dahulu pada bagian leher sebelum memindahkan penderita ke dalam ambulans

- Pada kasus tertentu, dokter dapat memberikan obat-obatan berupa dopamine, norepinephrine, epinephrine, atau dobutamin guna membantu meningkatkan volume darah yang dipompa oleh jantung serta membantu meningkatkan tekanan darah. (TRIBUNBATAM.id/Widi Wahyuningtyas)

Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved