RAMADHAN DI ANAMBAS

Jelang Puasa, Harga Cabai di Anambas Tembus Rp 20 Ribu Per Ons dan Stok Tak Banyak, Ini Sebabnya

Jelang puasa, harga cabai di Anambas tembus Rp 20 ribu per ons. Warga mengandalkan cabai dari petani lokal

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/RAHMA TIKA
Suasana Pasar Inpres di jalan Hangtuah, Anambas dipadati masyarakat menjelang puasa, Senin (20/4/2020) 

"Coba tanya orang pertanian kenapa tidak mau kasih masukan ke petani untuk lebih banyak nanam cabai merah panjang," ucapnya.

Terpisah, Kepala Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan (DP3) Effi Sjuhairi mengatakan, untuk wilayah Siantan sendiri petani cabai sempat ada. Namun karena hasil panen yang kurang baik hingga kini tidak dilanjutkan penanamannya.
Hanya di Kecamatan Jemaja saja para petani cabai lancar menghasilkan cabai.

"Di sini tidak ada yang menanam cabai merah, yang ada itu di Jemaja, ada sekitar 2 hektare lahan yang digunakan masyarakat untuk menanam cabai, kalau memungkinkan Minggu depan mereka akan panen," ujar Effi.

Dari sebanyak 2 hektare lahan yang digunakan, lebih kurang cabai yang akan dipanen sekitar 40 sampai 45 kwintal.

"Nanti hasil cabai yang dipanen ini akan langsung kita distribusikan ke pasar-pasar yang ada, insya Allah minggu depan sudah ada," jelasnya.

Kapal Sembako Tak Masuk

Penundaan pelayaran kapal KM Sabuk Nusantara atau yang biasa dijuluki kapal perintis ke wilayah Kepulauan Anambas, berdampak pada kebutuhan masyarakat setempat.

Beberapa stok kebutuhan seperti sayuran mencakup cabai merah, tomat, dan sayuran yang memang tidak ada ditanam di Anambas, mulai sulit didapat.

Pantauan tribunbatam.id di Pasar Inpres, jalan Hangtuah, beberapa pedagang sayuran terlihat tidak menjual cabai merah.

Pasalnya kapal yang biasanya membawa cabai merah dari Tanjungpinang untuk sementara waktu tidak jalan sampai waktu yang belum ditentukan.

"Sudah hampir 3 hari stok cabai merah tidak ada, yang masih ada cuma cabai hijau dan rawit saja. Ini pun kita ambil dari petani di sini," ujar Ina salah satu pedagang sayur di Pasar Inpres, Kamis (16/4/2020).

Ia mengatakan para pembeli juga banyak yang mengeluhkan karena tidak adanya cabai merah.

"Banyak yang nanyain cabai merah kok nggak ada, mau gimana lagi kapal kan tidak masuk, kapal sabuk tidak masuk, biasanya saya juga pesan pakai kapal Bukit Raya, cuma ini kapal Bukit Raya juga tidak masuk, jadi para pembeli beralih ke cabai yang ada saja," ucapnya.

Tak hanya cabai merah saja yang kosong, tomat pun juga ikut kosong.

Saat ditanya kapan stok cabai dan tomat serta kebutuhan sayur lainnya masuk ke Anambas, Ina mengaku belum tahu pasti.

Pasalnya kapal yang masuk membawa kebutuhan sembako saat ini hanya kapal Tol Laut saja, sedangkan kapal Tol Laut sendiri diketahui tidak bisa membawa sayur dan bahan makanan yang cepat membusuk.

Itu karena perjalanan memakan waktu terlalu lama. (Tribunbatam.id/Rahma Tika)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved