VIRUS CORONA DI BATAM
Kadinkes Batam Ungkap 2 Asupan yang Membantu Pasien 08 Covid-19 Cepat Sembuh dari Infeksi Corona
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi mengungkapkan metode yang diterapkan saat pengobatan pasien kasus 08 covid-19 di Batam.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi mengungkapkan metode yang diterapkan saat pengobatan pasien kasus 08 covid-19 di Batam.
Sebagaimana diketahui Yusilfa Yeni (57) atau pasien covid-19 dengan kasus 08 telah dinyatakan sembuh dari infeksi virus Corona.
Yusilfa Yeni telah diizinkan pulang, Sabtu (18/4/2020) setelah dua kali hasil swab test nya dinyatakan negatif.
Hanya saja, dia tetap harus menjalani karantina mandiri di rumah terlebih dahulu.
Yusilfa Yeni merupakan pasien pertama di Batam yang sembuh dari Corona.
Hingga Sabtu kemarin, tercatat ada 29 kasus Corona, 5 di antaranya meninggal dunia.
• UPDATE Terbaru Corona di Batam, Total 29 Terinfeksi Covid-19, 1 Sembuh, 5 Meninggal
Lantas apa sebenarnya rahasia kesembuhan Yusilfa Yeni?
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi mengatakan, selama dalam perawatan, pasien diberikan asupan makanan dengan putih telur dan obat globulin.
Sejatinya memang putih telur dan obat globulin mempercepat kesembuhan.
"Info menarik, pemberian globulin bisa mempercepat kesembuhan," ujar Didi lewat videoconfrence, beberapa waktu lalu.
Diakuinya untuk harga satu globulin fial 5 cc sekitar Rp 3,7 juta.
Ia juga menyebutkan, kini Walikota Tanjungpinang juga menggunakan obat itu.
Namun setiap pasien diakui, bisa bisa membutuhkan sekitar lima sampai 10 fial.
"Pak Syahrul dapat itu dan kondisinya lumayan stabil. Pak Syahrul pakai enam," katanya.
Tak hanya globulin, pasien juga didorong agar asupan makanan untuk pasien yang diberikan rumah sakit. Termasuk mengonsumsi putih telur.
"Kita sudah diskusi, setiap rumah sakit, membuat bubur putih telur diberikan pada setiap pasien dalam perawatan," katanya.
Kangen Nasi Padang
Sebelumnya diberitakan, Yusilfa Yeni (57) tampak begitu penuh semangat saat akan pulang dari RSBP Batam, Sabtu (19/4/2020).
Setelah beberapa hari dirawat karena terjangkit Covid-189, Yusilfa Yeni dinyatakan sembuh dan boleh pulang.
Yusilfa Yeni merupakan pasien pertama Corona yang sembuh di Batam.
Hingga Sabtu kemarin, tercatat total 29 kasuc Covid-19 di Batam.
Meski usianya tak lagi muda, wanita yang akrab disapa Yeni itu tampak penuh semangat berjalan sambil menenteng tas kecilnya.
Banyak kisah yang dirasakan Yeni selama melawan penyakit mematikan itu yang kini telah menginfeksi 2,25 juta manusia di seluruh dunia hingga Sabtu (18/4/2020) tersebut.
“Jangan takut, masyarakat tidak perlu takut sama penyakit ini, yang penting kita hidup sehat,” kata Yeni.
Menjelang kepulangannya, wanita berjilbab ini menceritakan kisah perjuangannya melawan Covid-19 pada TRIBUNBATAM.id.
"Kalau ditanya takut? Iya pastilah," kata Yeni mengawali ceritanya.
Apalagi, awal mula saya sakit kemudian dirawat hingga hasil pemeriksaan keluar tiba-tiba sudah dinyatakan positif Covid-19.
"Waktu itu saya syok, tapi siapa yang mau saya salahkan. Tidak ada kan? keluarga juga syok mendengarnya, banyak sanak saudara sempat heboh mendengar kabar saya," kata Yeni.
Waktu berjalan saya pun mulai menjalani perawatan isolasi di RSBP.
Dirawat begitu intensif, diperiksa, tak kalah menarik dalam proses saya menjalani perawatan tak pernah kenal dengan tim medisnya.
“Gimana mau kenal, wajah kan tak terlihat. Karena semua tertutup pakai APD yang digunakan, namun kita tahu nama dan ngobrol-ngobrol lah,” kata Yeni.
Selama menjalani isolasi, Yeni pernah syok.
“Perdana kan dirawat seperti ini, dokter pakai pakaian kayak robot, tak dapat keluar. Intinya berbeda dengan kehidupan sehari-hari jika diluar,” ungkap Yeni.
Namun dengan penuh optimis, bahwa saya akan sembuh untuk dapat bertemu keluarga.
"Saya bertekad sembuh dan melawan ini penyakit," kata Yeni menceritakan pengalaman masa-masa ia diisolasi.
Satu hal yang paling penting saat menjalani isolasi, tegas Yeni, jangan pernah merasa lemah dan putus asa.
“Keep smile dan jangan strees. Itu saja gak banyak kok," pesannya.
Intinya jangan lupa berdoa kepada Tuhan, dan percaya akan sembuh serta ikuti aturan yang dianjurkan dokter.
Selama diisolasi, Yeni mengaku tim medis selalu menghibur, bahkan sesama kita pasien Covid-19 yang menjalani perawatan saling memberikan semangat satu sama lain.
“Tidak begitu jenuh ya. Keluarga juga sering telepon. Jadi saya kadang telponan dengan keluarga, anak, mereka banyak kasih kabar,” kata Yeni.
Dia mengaku anaknya yang sedang kuliah pascasarjana di Bandung disebut yang paling khawatir dengan kondisi ibunya dan setiap hari menelepon.
“Apa kabar mama, gimana kabarnya hari ini, begitu pedulinya mereka,” ucapnya.
Kalau ditanya bagaimana hari-hari berada dalam masa isolasi, Yeni mengatakan dia selalu diberikan makanan bergizi, diberi obat, dicek kondisi kesehatannya selama 24 jam dipantau.
"Pasien dan medis begitu akrab. Saya sangat ingat itu, tuh..si Rafli dia paling lucu. Dari beberapa perawat yang bertugas Rafli itu paling lucu, dia selalu buat tertawa dan memberikan semangat, walau saya belum lihat wajahnya namun ingat sekali namanya,” ungkap Yeni.
Selepas pulang nanti, Yeni mengaku akan langsung makan nasi Padang.
“Untuk teman-temanku yang masih dirawat kalian harus percaya akan sembuh, jangan stres dan tetap semangat,” katanya.
Begitu juga bagi warga Batam, dia berpesan untuk melawan Covid-19 tak boleh takut.
“Jangan pernah takut, dan tetap hidup sehat. Terimakasih kepada dokter, medis dan perawat yang telah merawat saya. Sekali lagi Terimakasih,” tutup Yeni memasuki mobil untuk pulang. (tribunbatam.id / Roma Uly Sianturi).