Ditembak Mati Polisi, Napi Asimilasi Masih Menyimpan Sepucuk Surat di Saku Celana

AR adalah narapidana program asimilasi yang belum lama keluar dari penjara. Di luar penjara, naraidana itu nekat melakukan kejahatan lagi.

IST
Seorang narapidana program asimilasi ditembak mati anggota Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara di Jalan R. E. Martadinata, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (18/4/2020) malam 

TRIBUNBATAM.id - Nyawa AR (42), seorang napi melayang seketika usai ditembak mati oleh polisi, Sabtu (18/4/2020) lalu.

AR adalah narapidana program asimilasi yang belum lama keluar dari penjara. Di luar penjara, naraidana itu nekat melakukan kejahatan lagi. 

Berdasarkan informasi terhimpun, AR Tak sendiri saat beraksi. Ia melakukan aksi tersebut bersama temannya yang juga residivis, JN (33).

Kedua narapidana itu melakukan aksi penodongan dan melukai seorang wanita penumpang angkot.

Tak hanya itu, AR dan JN sempat kabur dan melawan petugas kepolisian.

AR bahkan melukai anggota polisi dengan celurit yang dibawanya.

Residivis berinisial AR (42) yang baru keluar dari penjara lewat program asimilasi dari Pemerintah, ditembak mati anggota Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara di Jalan R. E. Martadinata, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (18/4/2020) malam. 

Penembakan terhadap AR pada Sabtu (18/4/2020) malam merupakan tindakan tegas atas aksi pelaku pada Minggu (12/4/2020) lalu.

Kala itu, AR dan rekannya sesama residivis, JN (33), menodong dan melukai seorang wanita penumpang angkot.

Dari penodongan tersebut, kedua pelaku menggasak ponsel dan sejumlah barang berharga milik korban.

Namun, tak berapa lama setelah kejadian, JN lebih dulu tertangkap setelah korban sempat mengejarnya. Sementara AR sempat berhasil melarikan diri.

Hasil pengembangan, keberadaan AR akhirnya bisa terendus.

Sabtu malam kemarin, AR diketahui tengah berada di dalam angkot dan hendak turun di Jalan R. E. Martadinata.

Polisi yang mengetahui hal itu langsung menyergap AR yang ternyata tidak langsung takluk.

Sesaat sebelum ditangkap AR melawan polisi.

AR kemudian menggunakan celuritnya dan melukai satu anggota polisi.

Karena tindakan tersebut, polisi kemudian mengambil tindakan terukur yakni menembak AR dan tewas di tempat.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved