VIRUS CORONA DI JAWA BARAT

Satu Kampung di Garut Terpaksa Diisolasi dan 315 KK Harus Diam di Rumah, Ini Penyebabnya

"Ada 315 KK yang akan diisolasi mandiri, mungkin kampung di sekitarnya juga akan dalam pengawasan ketat,” kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman

Editor: Mairi Nandarson
KOMPAS.COM/ARI MAULANA KARANG
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman memberikan arahan kepada camat dan kepala desa terkait isolasi mandiri satu kampung, di depan pintu masuk kampung yang diisolasi, Rabu (22/04/2020) 

TRIBUNBATAM.id, GARUT - Satu kampun di Desa Cigedug, Kecamatan Cigedut, Garut, Jawa Barat terpaksa diisolasi.

Kampung yang berisi 315 kepala keluarga ini diisolasi setelah satu warganya meninggal dunia dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) positif covid-19.

Warga yang meninggal itu diketahui positif virus corona setelah hasil uji laboratorium lewat sampel swabnya keluar.

UPDATE Data Covid-19 di Indonesia Rabu (22/4), Bertambah 283, Total 7.418, Kepri Tak Ada Kasus Baru

Pria Ini Tewas Dikeroyok Sejumlah Pemuda Gara-gara Ditegur Agar Tak Berkumpul Saat Pandemi Covid-19

Pasien Corona Pertama di Sumbar Meninggal, Dikuburkan di Padang Meski Warga Solok, Ini Alasannya

Kampung ini mulai diisolasi hari ini Rabu (22/4/2020).

“Ini isolasi mandiri, pertimbangannya pertama adalah daerah ini sudah bisa ditetapkan sebagai zona merah, karena di sini ada yang positif dan meninggal. Yang kedua, kontak eratnya yang paling banyak itu kumpul di kampung ini, ada sekitar 41 kepala keluarga,” jelas Wakil Bupati Garut Helmi Budiman, Rabu (22/4/2020).

Untuk memaksimalkan upaya-upaya penanganan, menurut Helmi yang ditemui saat memeriksa kesiapan isolasi di Desa Cigedug, akhirnya pemerintah daerah bersama pemerintahan desa setempat sepakat melakukan isolasi di kampung yang ditempati oleh 315 kepala keluarga itu.

“Tentu dengan jaminan kehidupannya, kita menyiapkan minimal untuk 10 hari ke depan. Ada 315 KK yang akan diisolasi mandiri, mungkin kampung di sekitarnya juga akan dalam pengawasan ketat,” katanya.

Warga awalnya protes harus isolasi

Ditemui di tempat yang sama, Camat Cigedug Mia Herlina mengakui, pada awalnya masyarakat sempat protes juga saat akan dilakukan isolasi mandiri.

Namun, setelah dikomunikasikan bersama aparat desa, akhirnya masyarakat secara sukarela mau mengikuti prosedur isolasi mandiri.

“Mulai hari ini, setelah semua menerima bantuan sembako untuk 10 hari ke depan, warga harus diam di rumah, kalau ada keperluan apa pun, bisa menghubungi satgas dari desa yang berjaga,” jelasnya.

Kepala Desa Cigedug Basit Abdul Kodir menuturkan, masyarakat sudah siap untuk melakukan isolasi mandiri.

Sebab, mereka menyadari betul isolasi ini untuk kepentingan dirinya dan masyarakat banyak.

Lokasi kampung yang diisolasi mandiri sedikit menjorok ke dalam dari ruas jalan yang menghubungkan Kecamatan Cigedug dengan Kecamatan Cikajang.

Panduan Shalat Tarawih dan Witir di Rumah Selama Ramadhan 1441 H; Niat, Bacaan dan Tata Cara Shalat

Imsakiyah Bulan Ramadhan 1441 H untuk 35 Kota di Indonesia, Ada Tanjungpinang, Padang, Pekanbaru

Kumpulan Kata Mutiara, Pantun & Ucapan Selamat Sambut Puasa Ramadhan 2020, Cocok Buat WA, FB dan IG

Pintu masuk kampung dijaga satgas Covid-19

Ada tiga jalan yang bisa menjadi pintu masuk ke kampung tersebut dari jalan raya.

Semuanya akan dijaga satgas Covid-19 Desa Cigedug.

Sementara itu, sebuah posko dibangun di dekat pintu masuk kampung tersebut yang dijadikan tempat menampung bantuan dari berbagai pihak untuk warga yang diisolasi.

Untuk bantuan pertama, sebanyak 350 paket sembako pun telah diturunkan di posko dan akan langsung disebarkan kepada warga seiring diberlakukannya isolasi mandiri.

3 kecamatan lakukan social distancing ketat

Selain satu kampung diisolasi, menurut Helmi, ada tiga kecamatan sekitar Kecamatan Cigedug, yaitu Kecamatan Cikajang, Bayongbong, dan Cisurupan, yang akan diberlakukan kebijakan social distancing dan phsyical distancing secara ketat.

“Kalau di Bayongbong dan Cisurupan, memang belum ada yang reaktif, tapi pasien yang meninggal kemarin sempat dirawat di Puskesmas Cisurupan, keluarganya juga tersebar dan yang sempat menengok dan yang ikut menguburkan itu cukup banyak,” kata Helmi.

\\

\\

\\

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Satu Kampung di Garut Diisolasi, 315 KK Harus Diam di Rumah "
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved