Curhat Sopir Bus Berhenti Bekerja Karena Covid-19, Tak Bisa Nafkahi Keluarganya

Yanto (50) salah satu sopir Bus Sari Harum yang berada di Km 12 mengatakan dampak krisis ekonomi sangat dirasakannya akibat virus covid-19 ini

TRIBUNBATAM.id/Amin
Ilustrasi / Seorang sopir bus tengah menunggu antrian solar yang panjang 
TRIBUNBATAM.id, PALEMBANG - Wabah Covid-19 atau virus corona membuat sejumlah masyarakat harus rela kehilangan pekerjaannya akibat virus ini.
Seperti halnya Yanto (50) salah satu sopir Bus Sari Harum yang berada di Km 12 mengatakan dampak krisis ekonomi sangat dirasakannya akibat virus covid-19 ini.

Bagaimana tidak, menurutnya akibat adanya virus covid-19 ini Yanto terpaksa berhenti dari pekerjaannya sebagai sopir karena PO Bus tidak lagi melayani pemberangkatan sejak adanya virus covid-19.

"Sudah hampir sebulan saya tidak menarik penumpang sejak adanya covid-19 ini," kata Yanto kepada wartawan Sripoku.com, Sabtu (25/4/2020).
Dikatakannya Yanto tidak tahu lagi harus berbuat apa mengingat pekerjaan sebagai sopir bus adalah pekerjaan satu-satunya yang ia miliki selama kurang lebih 20 tahun ini.
"Saya sudah 20 tahun lebih bekerja sebagai sopir, tidak tahu lagi harus bagaimana karena ini pekerjaan saya satu-satunya," kata Yanto.

Menurutnya akibat virus covid-19 ini dirinya tidak bisa lagi menafkahi keluarga dan hanya bisa berdiam diri di rumah karena tidak ada lagi pekerjaan.

Menurut Yanto, aturan pemerintah yang melarang adanya mudik di tengah pandemi covid-19 ini dikatakan bagus demi untuk memutus rantai penyebaran covid-19.
Akan tetapi dengan hal seperti itu dia meminta kepada pemerintah untuk dapat membantu perekonomian masyarakat yang terdampak covid-19.
"Seharusnya tidak apa-apa demi membersihkan suatu wabah penyakit, tetapi pemerintah harus membantu yang terdampak seperti saya," kata Yanto
Ia pun saat ini berharap agar pemerintah dapat membantu dirinya dan orang-orang yang terkena dampak dari covid-19 ini mengingat hingga saat ini belum ada satu pun bantuan dari pemerintah.
"Harapan saya kepada pemerintah agar dapat memberikan bantuan, bukan hanya sekedar omongan tapi benar-benar bantuan, hinga sekarang saya belum mendapatkan bantuan," kata Yanto.
(Sripoku/Bayazir Al Rayhan)
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved