LIGA INDONESIA
Sudah 3 Kali Alami Penghentian Kompetisi, Rahmad Darmawan Sebut Tahun Ini Paling Berat, Ini Sebabnya
Dari tiga kali kompetisi dihentikan, penghentian karena pandemi covid-19 Liga 1 2020 menjadi yang paling berat yang dirasakan Rahmad Darmawan
Menanggapi hal ini, Rahmad Darmawan yang turut merasakan perbedaan dari tiga penghentian kompetisi ini menceritakan yang dirasakannya
Jika pada tahun 1998, pria yang akrab disapa RD itu masih menjadi pemain sepak bola profesional, berbeda di tahun 2015 dan 2020 ini.
"Tepat pada tahun 1998 itu memang berhenti sebentar. Dan kami tahu saat itu sepak bola akan kembali lanjut," kata Rahmad Darmawan kepada wartawan.
"Tapi saat tahun 2015 saya sudah jadi pelatih dan kebetulan saya saat itu pindah ke klub Malaysia," ucapnya.
Tiga pemberhentian kompetisi yang dirasakan oleh RD itu ternyata Liga 1 2020.
Tentu saja, kompetisi Liga 1 ini dirasa paling berat karena hingga saat ini tidak ada kepastian yang jelas.
Bahkan berbagai wacana hingga kompetisi Liga 1 berganti pun sudah santer diperbincangkan.
"Tahun 2020 kali berhenti, dan belum tahu apakan bisa lanjut atau tidak. Jadi saya rasa penghentian liga saat ini yang paling berat ya," ujar RD.
Sebagaimana diketahui, kelanjutan Liga 1 2020 ini belum bisa ditentukan, karena Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah memutuskan bahwa kompetisi dihentikan dengan status force majeure.
"PSSI menetapkan bahwa bulan Maret, April, Mei, dan Juni 2020 adalah Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana terkait penyebaran Covid-19 di Indonesia, maka status ini disebut keadaan kahar (Force Majeure)," keterangan surat dari PSSI.
"Menunda gelaran kompetisi Liga 1 dan Liga 2 sampai dengan tanggal 29 Mei 2020. Jika perubahan status darurat tidak diperpanjang oleh pemerintah, maka PSSI menginstruksikan PT. Liga Indonesia Baru untuk melanjutkan kompetisi terhitung tanggal 1 Juli 2020."
"Apabila pemerintah memperpanjang status darurat dan PSSI menilai situasi belum cukup ideal untuk dilanjutkan, maka kompetisi Liga 1 dan Liga 2 akan dihentikan," surat yang bertanda tangan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan tersebut.(*)
\\
\\
\\