VIRUS CORONA
Menlu Sebut 120 Vaksin Covid-19 Kini Sedang Dikembangkan di Seluruh Dunia, 6 Sedang Uji Klinis
"Dan enam di antaranya sedang dalam proses uji klinis," kata Menlu Retno LP Marsudi saat menyampaikan keterangan, Rabu (29/4/2020)
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Peneliti dan ilmuwan medis berpacu waktu untuk mendapatkan vaksin guna menghadang laju penyebaran virus corona.
Di saat hampir semua negara di dunia bertempur menghadapi penyebaran covid-19, ilmuwan juga bekerjakeras mengembangkan vaksin untuk melawan covid-19.
Sejumlah ilmuwan di beberapa negara yang kini tengah menghadapi kasus Covid-19, ramai-ramai mengembangkan obat dan vaksin untuk melawan virus corona tersebut.
• UPDATE Data Corona di Sumbar, Rabu (29/4), Bertambah 1, Total 144, 1 Pedagang Pasar Raya Meninggal
• Petarung UFC Asal Amerika Serikat Diyakini Bisa Mengakhiri Rekor Tak Terkalahkan Khabib Nurmagomedov
• Kompetisi Ligue 1 Musim 2019-2020 Dihentikan, Ini Kerugian yang Dialami Liga Perancis Musim Ini
Kementerian Luar Negeri mencatat, setidaknya terdapat 120 vaksin yang kini sedang dikembangkan di seluruh dunia.
"Dan enam di antaranya sedang dalam proses uji klinis," kata Menlu Retno Marsudi saat menyampaikan keterangan, Rabu (29/4/2020).
Dari enam vaksin yang sedang diuji, empat di antaranya yaitu Remdesivir, Liponavir/Ritonavir, Liponavir/Ritonavir yang dikombinasikan dengan Interferon Beta 1A, dan Chloroquine.
Dalam sejumlah pertemuan internasional, Retno kerap menekankan pentingnya kemudahan akses terhadap vaksin tersebut.
Selain itu, vaksin tersebut juga harus terjangkau dari segi harga oleh negara-negara berkembang dan least develop countries (LDC).
"Karena rezim paten internasional sering tidak compatible dengan keperluan umat manusia di seluruh dunia," tegasnya.
Oleh karena itu, ia mengatakan, Indonesia selalu aktif dalam memperkuat kerja sama multilateral guna mendorong akses berkadilan bagi negara berkembang dan LDC terhadap vaksin dan obat-obatan dengan harga terjangkau.
Selain pengembangan di luar negeri, Retno menambahkan, pengembangan vaksin juga dilakukan oleh Indonesia.
Kemenristek Dikti bahkan telah membentuk konsorsium dengan sejumlah perusahaan farmasi dan universitas untuk melakukan riset obat dan vaksin tersebut. (*)
\\
\\
\\