BATAM TERKINI

Tidak Hanya Sungai, Kopling Supel Semprot Disinfektan Permukiman Warga Pakai Biaya Sendiri

Ketua Kopling Supel, Alvian, menuturkan penyemprotan cairan disinfektan di komplek warga dengan modal sendiri yang dikumpulkan dari anggota.

TribunBatam.id/Ian Pertanian
Kegiatan penyemprotan cairan Disinfektan oleh Kopling Supel di Kaveling Kamboja, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepri, Rabu (29/4/2020). 

"Gotong royong ini kami laksanakan bekerja sama dengan seluruh stakeholder, khususnya di Kelurahan Sei Pelenggut," kata Alvian.

Ia mengatakan, kepedulian masyarakat mengenai sampah masih sangat kurang.

"Kami sebagai komunitas yang sudah dilantik untuk mengawasi sampah di Sungai Pelenggut. Prihatin juga kalau melihat sampah sangat banyak terbawa air saat hujan deras turun. Melalui kegiatan ini kita sekaligus mengajak masyarakat untuk pedi lingkungan, khususnya sampah," ucap Alvian.

Seorang peserta yang ikut dalam gotong royong di Sungai Pelenggut, Aliarni mengaku senang dengan kegiatan tersebut.

"Kalau ramai enak juga. Jadi kegiatan tersebut bisa jadi ajang silaturahmi," ujarnya.

Dia juga mengatakan melalui kegiatan gotong royong bersama tersebut membangun komunikasi antar warga dan saling memgingatkan.

"Ya kita ini kan sibuk kerja, jadi tetangga pun kadang jarang bertemu, melalui kegiatan ini, kita bisa silaturahmi," katanya.

Ketua RT Kaveling Melati, Kelurahan Sei Pelenggut, Anwar mengatakan, kegiatan gotong royong bersama tersebut sangat positif.

"Kegiatan ini sangat bagus, jadi kita bisa saling mengingatkan,"kata Anwar.

Dia juga berharap kegiatan gotong royong bersama digerakkan minimalbtiga kali satu bulan."Jadi dengan kegiatan ini silaturahmi antar warga terbangun," kata Anwar.

Bawa 10 Ton Sampah

Semenjak dikukuhkan dan dilantik oleh Pemerintah Kota Batam, 30 November 2019 lalu, Komunitas Peduli Lingkungan Sungai Pelenggut (Kopling Supel) Sagulung langsung beraksi.

Yakni mengumpulkan belasan ton sampah yang hanyut terbawa air di sungai Pelenggut dengan peralatan seadainya.

Setiap kali hujan turun, sampah yang hanyut terbawa air kurang lebih jika dikumpulkan dibawa 10 ton.

Namun karena peralatan yang digunakan untuk mengangkut dan menjaring sampah dari sungai belum ada, Komunitas pecinta Sungai hanya bisa mengumpulkan sebagian sampah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved