Wanita Muda Lari Keluar Mobil Saat Hendak Diperkosa Supir Truk, Lehernya Ditusuk Gunting
Seorang sopir truk mesum nekad menganiaya seorang wanita hingga babak belur karena menolak digauli secara paksa di Desa Kota Garo, Tapung, Kampar pada
TRIBUNBATAM.id, BANGKINANG - Seorang wanita dianiaya supir truk karena enggan melayani nafsu bejatnya.
Pelaku hendak melancarkan aksinya dipinggir jalan yang sepi.
Karena korban menolak akhirnya pelaku marah dan memukul korban.
• Pasukan KKB Papua Pernah 3 Kali Kelabakan Hadapi Pasukan Elite TNI, Warga Tembagapura diSandera
• Warga Dimakan Buaya di Riau Diangkat Media Internasional, Ditemukan Potongan Tubuh di Perut Buaya
• Singapura Bakal Hadapi Resesi Ekonomi, Diprediksi Pertumbuhan Ekonomi Menyusut Minus 4 Persen
Seorang sopir truk mesum nekad menganiaya seorang wanita hingga babak belur karena menolak digauli secara paksa di Desa Kota Garo, Tapung, Kampar pada Selasa (28/4).
Kekerasan tersebut dilakukannya didalam truk yang dibawanya saat berhenti dipinggir jalan wilayah Desa Kota Garo Kecamatan Tapung Hilir.
Beruntung wanita ini bisa selamat setelah melompat dari truk dan minta pertolongan kepada warga sekitar, sementara pelaku kabur dengan truknya ke arah Tapung dan akhirnya ditangkap dan diamankan oleh Polsek Tapung.
Pria bejad pelaku penganiayaan dan percobaan perkosaan ini adalah BN alias NGL (37), yang berprofesi sebagai pengemudi truk dan beralamat di KM 6 Desa Karya Indah Kecamatan Tapung.
Korbannya adalah seorang wanita bernama Rida yang menumpang dengan truk yang dibawa pelaku dari Duri Kabupaten Bengkalis menuju Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar.
Kapolsek Tapung Hilir, AKP Asep Rahmat menjelaskan peristiwa bermula Selasa (28/4) sekira pukul 04.00 WIB dinihari saat itu korban menumpang Truck Tronton Isuzu bernomor polisi BM-9970-OU yang dikendarai oleh pelaku dari arah Duri menuju Tapung Kabupaten Kampar.
Sampai di jalan sepi tepatnya di Km 17 Desa Kota Garo Kecamatan Tapung Hilir, pelaku memarkirkan Truknya dipinggir jalan, setelah itu pelaku meminta korban berhubungan badan dengannya tapi ditolak oleh korban.
"Menolak, pelaku kesal dan menjerat leher korban menggunakan seutas tali nilon. Tak hanya itu, pelaku juga menusuk leher korban dengan menggunakan sebuah gunting serta memukul wajah korban hingga mengeluarkan darah," jelasnya.
Saat pelaku menghidupkan mesin truknya, korban yang ketakutan ini dengan cepat membuka pintu dan melompat dari dalam truck lalu melarikan diri kearah warga yang berada disekitar tempat kejadian.
Seketika pelaku melarikan diri dengan membawa truck yang dikendarainya ke arah Tapung.
Akibat kejadian tersebut korban mengalami luka memar dibagian muka dan seluruh badan, luka tusuk dan jeratan tali dileher.
Warga kemudian membawa korban ke Polsek Tapung Hilir sekaligus melaporkan kejadian ini.
Berdasarkan hasil penyelidikan didapat informasi bahwa pelaku telah ditangkap dan diamankan di Polsek Tapung atas informasi tersebut Polsek Tapung Hilir menjemput pelaku, sekaligus membawa truk yang dikemudikan pelaku sebagai barang bukti.
Dikarantina Karena Wabah Corona, Cewek India ini Malah Diperkosa 3 Pria
Ini yang terjadi jika nafsu sudah menguasai pikiran sesorang, tak peduli lagi dengan akibat yang akan ditanggungnya.
Bahkan di tengah pandemi Virus Corona sekalipun, orang yang sudah dipenuhi nafsu bakal nekat tanpa pikir panjang.
Hal ini terjadi pada seorang wanita India diduga diperkosa di gedung sekolah di wilayah Rajasthan, India.
Pejabat kepolisian mengatakan kejadian naha itu terjadi saat wanita itu tengah dikarantina di gedung tersebut, Minggu (26/4/2020)
Dikutip Tribunnews dari Straits Times, insiden itu terjadi minggu lalu ketika korban mencari perlindungan di kantor polisi.

Dengan tidak adanya pusat karantina, polisi setempat menampungnya malam itu di sebuah gedung sekolah.
Di gedung sekolah itu lah dia diduga diperkosa oleh tiga pria.
Wakil Kepala Polisi Mr Parth Sharma dari distrik Sawai Madhopur di Rajasthan dan petugas penyelidik dalam kasus itu memberikan keterangan.
"Tiga pria setempat yang memperkosa wanita di dalam sekolah pada 23 April 2020 telah ditangkap dan dikirim ke penjara," ungkap Parth.
Berjalan Beberapa Hari dari Sawai Madhopur
Lebih jauh, korban diketahui berusia antara 40-45 tahun.
Dalam sebuah pernyataan ia mengatakan kepada polisi, dia telah berjalan beberapa hari dari Sawai Madhopur sebelum dia mencapai sebuah desa tempat dia diperkosa.
Deputi pengawas polisi Sharma mengatakan wanita itu telah dikirim ke fasilitas karantina lokal untuk diuji Covid-19.
"Kami tidak tahu berapa lama dia sendirian, dan dengan siapa dia berhubungan, dan hasil tesnya belum diketahui," katanya.
Ia menambahkan, seorang pejabat polisi junior telah dihukum karena kelalaian.
Ribuan Pekerja Berjalan Berhari-hari karena Lockdown

Penguncian nasional yang diberlakukan oleh Perdana Menteri Narendra Modi bulan lalu untuk menahan penyebaran virus mendorong puluhan ribu pekerja yang kehilangan pekerjaan di kota-kota berjalan berhari-hari.
Terlebih, mereka berjalan dalam keputusasaan untuk mencapai rumah mereka di pedesaan India.
Banyak dari mereka sekarang berada di pusat karantina yang penuh sesak dan pihak berwenang berjuang untuk mengatasinya.
Para ahli khawatir lockdown terbesar di dunia ini belum dapat mengurangi penyebaran Covid-19.
India mulai melaporkan lonjakan kasus dan menambah pengujian untuk Covid-19.
Sebagaimana diketahui, negara dengan populasi 1,3 miliar, telah melaporkan dari 26 ribu kasus Covid-19, dan lebih dari 800 kematian.
Terlepas dari hukum yang ketat, menurut data kejahatan federal rata-rata tindak pemerkosaan terjadi setiap 20 menit.
Korban Gadis Belia Depresi Lalu Bunuh Diri
Hukum harusnya diberikan sesuai dengan perbuatan yang telah dilakukan tersangka terhadap korbannya.
Tak seperti kasus berikut ini.
Seorang gadis 16 tahun yang menjadi korban pemerkosaan di Uttar Pradesh, India, bunuh diri setelah dua pelaku dilepaskan kepala desa.
Si remaja yang disebut bernama Kishori sempat mengeluhkan insiden yang menimpanya, namun dua pria itu hanya ditampar sebelum dibebaskan.
Kabar yang diembuskan kantor berita ANI pada 26 April membuat publik India marah, mengenai sikap enteng yang diberikan kepada pelaku pemerkosaan.
Semua berawal ketika Kishori pergi ke kamar mandi umum pada pagi hari waktu setempat di Distrik Aligarh, dilaporkan Gulf News Senin (27/4/2020).
Dua pria yang tak disebutkan identitansya kemudian menculik Kishori dan memerkosanya.
Dia pulang dan memberitahukan kepada keluarga.
Sadar mereka akan mendapat hukuman, pelaku dan rekannya kemudian rencana untuk membungkam insiden itu hingga tak didengar polisi.

Hukuman desa: 5 kali tamparan
Kabar itu menyebar sehingga panchayat (badan pemerintahan desa) mengadakan pertemuan.
Hasilnya, kepala desa memberikan hukuman yang dirasa tak adil.
Para petinggi desa menyatakan, para pelaku bakal mendapatkan hukuman setimpal jika Kishori bersedia "memberikan lima tamparan menggunakan sepatunya".
Begitu "hukuman" itu selesai dilaksanakan, Kishori yang dilaporkan depresi segera pulang ke rumahnya, di mana dia memutuskan bunuh diri.
Tak terima dengan hukuman tersebut, keluarga Kishori melapor ke polisi, yang segera bergerak dan meringkus para tersangka.
"Saudara korban memberitahukan ke polisi bahwa panchayat merekomendasikan lima tamparan ke pelaku sebelum dilepaskan," ulas ANI.
India memberlakukan lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona yang berdampak pada 1,3 miliar penduduknya sejak akhir Maret.
Meski menerapkan karantina wilayah yang diklaim terbesar di dunia, angka kejahatan terhadap perempuan mengalami kenaikan.
Bahkan saat negara tengah mengalami lockdown, pihak berwenang terus mendapat laporan perempuan yang menjadi korban pemerkosaan di seluruh negeri.
Pengguna media sosial mendesak New Delhi untuk menyikapi kabar ini secara serius, dan menerapkan aturan yang lebih tegas lagi.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul SOPIR Truk di Riau Paksa Penumpang Wanita Berhubungan Badan, Begini Kronologinya