Kembali Terjadi Penolakan Pemakaman Jenazah Covid-19

Sebuah ambulans yang akan mengecek lokasi pemakaman jenazah yang meninggal karena virus corona dilempari warga.

|
Editor: Eko Setiawan
Kolase Twitter @danaiswara
Penggali Kubur Makam untuk Jenazah Covid-19 
TRIBUNBATAM.id, BINJAI - Penolakan pemakan jenazah Covid-19 kembali terjadi di Indonesia.
Kali ini hal tersebut terjadi dikawasan Binjai.
Bahkan Mobil Ambulan yang datang hendak melihat lokasi pemakaman dilempari dengan batu.

Polisi Sita 5 Paket Sabu Dari Tangan Aheng dan Lasmin Spesialis Pembobol Rumah Mewah di Batam

Mengenal 6 Jamu Paling Populer di Indonesia dan Khasiatnya, Empon-empon Sempat Jadi Buah Bibir

Penolakan terhadap pemakaman jenazah korban covid-19 kembali terjadi, kali ini di Sumatera Utara.

Sebuah ambulans yang akan mengecek lokasi pemakaman jenazah yang meninggal karena virus corona dilempari warga.

Warga Kelurahan Mencirim, Binjai Timur, melempari mobil ambulans yang hendak mengecek lokasi pemakaman jenazah PDP Covid-19, Jubaidah (44).

Jubaidah, warga Kecamatan Binjai Barat meninggal dunia pada hari Kamis (30/4/2020) sekitar pukul 20.00 WIB di RS Arta Medika, Kota Binjai.

UPDATE Sebaran Data Kasus Baru Corona 25 Provinsi di Indonesia Jumat (1/5), DKI dan Jatim Terbanyak

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe Umumkan Bakal Perpanjang Masa Status Darurat Covid-19 di Negaranya

Rencana pemakaman Jubaidah mendapat penolakan dari warga sekitar Mencirim.

Pada pukul 23.00 WIB mobil ambulans pihak Pemko Binjai melalui Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Binjai dilempari pakai batu dan dipukul-pukul warga Mencirim.

"Kami tidak terima dimakamkan di sini. Sekali kami bilang tidak, ya tidak. Balik sana kalian. Intinya kami tidak akan terima," teriak warga yang menolak

"Ambulans PSC Dinkes Kota Binjai yang melakukan pengecekan dilempari warga dengan batu, sehingga dengan mempertimbangkan faktor keamanan oleh pihak Pemko berkoordinasi dengan pihak keluarga.

Almarhumah akhirnya dikebumikan di Pemakaman Umum Muslim Jl Mayjen Sutoyo Lingkungan I Gang Wakaf Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Binjai Barat," kata Kasubbag Humas Polres Binjai, AKP Siswanto Ginting, Jumat (1/5/2020).

Jenazah Jubaidah akhirnya dimakamkan pukul 02.45 WIB, Jumat (1/5/2020).

Pemakaman dilaksanakan sesuai sesuai SOP oleh Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 bersama BPBD, Dinkes Kota Binjai.

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul TOLAK PEMAKAMAN, Warga Mencirim Binjai Lempari Ambulans Jenazah PDP Covid-19,

Pernah Terjadi di Semarang.

Stigma buruk yang dilabelkan terhadap para tenaga medis yang menangani virus corona Covid-19 di Tanah Air masih terus terjadi.

Satu di antaranya dialami oleh perawat di sebuah rumah sakit di Semarang, Jawa Tengah.

Salah seorang perawat di RSUP Dr Kariadi, Semarang yang dinyatakan positif virus corona, meninggal dunia pada Kamis (9/4/2020) hari ini.

Perawat berjenis kelamin perempuan itu meninggal dunia karena virus corona, dan akan dimakamkan di Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.

Akan tetapi, jenazah perawat tersebut ditolak warga setempat saat akan dimakamkan.

Hal ini diungkapkan oleh Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan.

"Tiba-tiba ada penolakan dari warga."

"Padahal awalnya dari RT setempat tidak ada masalah," jelasnya, seperti yang dikutip dari TribunJateng.com.

Di kawasan TPU tersebut, menurut Alex, sebenarnya liang lahat untuk pemakaman perawat ini pun juga telah dipersiapkan.

"Tapi ada sekelompok orang yang tiba-tiba menolak di situ," ungkapnya.

Alex mengungkapkan, setelah adanya penolakan tersebut, pemakaman jenazah dipindahkan.

"Jadi kami menyampaikan, untuk update terakhir pemakaman dipindahkan," katanya.

Dikutip dari Kompas.com, Sekretaris Daerah Kabupaten Semarang, Gunawan Wibisono mengatakan, karena ada penolakan tersebut, akhirnya tempat pemakaman dipindah.

"Oleh keluarga kemudian dimakamkan di Bergota makam keluarga RS Kariadi Semarang."

"Karena almarhumah bertugas di sana," jelas Gunawan saat dihubungi.

Gunawan mengungkapan turut prihatin dengan adanya penolakan tersebut.

"Sebenarnya secara medis proses pemulasaran dan pemakaman jenazah sudah aman karena dilakukan oleh petugas khusus, jadi masyarakat tidak perlu khawatir yang berlebihan," ungkapnya.

Pemkab Semarang, lanjutnya, segera penyediaan makam umum yang dikelola oleh pemerintah melalui DPU.

Menurutnya, Pemkab Semarang sebelumnya telah menyiapkan lahan untuk makam yang berada di kantor DPRD Kabupaten Semarang.

"Untuk makam yang berada di belakang kantor DPRD sebenarnya itu untuk darurat sementara."

"Kami ingin menyiapkan yang lebih luas sekitar 3000 meter persegi," jelas Gunawan.

Sebelumnya diberitakan TribunJateng.com, perempuan asal Ungaran Timur, Kabupaten Semarang itu bekerja sebagai perawat di RSUP Dr Kariadi, Kota Semarang dan dimakamkan di TPU Sewakul, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.

Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan, mengatakan, pemakaman di Sewakul Ungaran Timur merupakan kehendak dari keluarganya.

"Pemakaman di Sewakul, Ungaran Timur, atas permintaan keluarga."

"Sebenarnya karena yang bersangkutan warga Ungaran Timur, sudah disiapkan pemakaman oleh warga di Susukan Ungaran Timur."

"Namun demikian pihak keluarga meminta untuk dimakamkan di Sewakul Ungaran timur, agar dekat dengan makam ayahnya," jelas Alex, Kamis sore di Kantor Bupati Semarang.

Menurutnya yang bersangkutan meninggal dunia Kamis ini di RSUP Kariadi Kota Semarang.

"Jenazah saat ini di pulasara ditangani tim khusus pemulasaran."

"Kemudian dimakamkan di Sewakul Kecamatan Ungaran Timur," lanjutnya.

Alex menjelaskan, dari kondisi di lapangan, masyarakat di Ungaran Timur Kabupaten Semarang tidak mempermasalahkan pemakaman yang bersangkutan.

Tidak ada informasi penolakan warga terkait pemakaman yang bersangkutan.

"Artinya mereka mau memahami bahwa yang bersangkutan memang warga Ungaran Timur Kabupaten Semarang," jelasnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Semarang, Bondan Marutohening yang berada di tempat pemakaman menuturkan, pihaknya menyampaikan belasungkawa terkait meninggalnya pasien positif Corona asal Kabupaten Semarang di RSUP Dr Kariadi Semarang.

Ia menjelaskan, Pemkab Semarang telah menyiapkan tempat khusus pemakaman jenazah Corona di Kabupaten Semarang, yakni di TPU Genuk Ungaran Barat, apabila tak ada lagi alternatif lain.

"Namun jika masyarakat sekitar memahami dan tidak ada penolakan maka tidak ada masalah," jelas Bondan

(Tribunnews.com/Whiesa, TribunJateng.com/Akbar Hari Mukti) (Kompas.com/Kontributor Ungaran, Dian Ade Permana)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Lagi, Penolakan Pemakaman Korban Covid-19, Warga Mencirim Lempari Ambulans yang Sedang Cek Pemakaman

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved