Reaksi Najwa Shihab Saat Tahu Pemudik Lebih Takut Hantu Dibanding Corona: Pendekatan Kearifan Lokal
sempat viral adalah lokasi karantina bagi pemudik ngeyel yang akan diinapkan di rumah angker di Sragen.
TRIBUNBATAM.id, SRAGEN - Berbagai cara dilakukan pemerintah guna memutus rantai penyebaran virus Corona.
Satu di antaranya yang sempat viral adalah lokasi karantina bagi pemudik ngeyel yang akan diinapkan di rumah angker di Sragen.
Hal itupun sempat menghebohkan masyarakat.
Lokasi rumah yang disebut angker itu berlokasi di Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen Jawa Tengah.
Sang pencetus ide Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan rumah kosong itu sengaja ia gunakan untuk memberikan efek jera kepada pemudik yang tak disiplin saat karantina di rumah.
Dikutip dari YouTube Najwa Shihab, Kamis (30/4/2020), awalnya Yuni bercerita bagaimana ide rumah angker bisa tercipta.

Kala itu ia sedang memeriksa sebuah posko yang berada di Desa Sepat.
Di sana Yuni mendiskusikan dengan para petugas yang bersangkutan tentang bagaimana cara menangani pemudik yang tidak bisa disiplin saat karantina di rumah.
"Waktu saya mengecek posko di Desa Sepat, ada salah satu petugas posko bertanya kepada saya," ucap Yuni.
"'Ibu, kalau ada pemudik kami yang tidak komitmen sebelum 14 hari sudah keluar rumah untuk urusan apapun'," katanya menirukan masukan dari seorang petugas di posko.
Yuni mengatakan apabila ada kasus seperti itu agar petugas memberikan teguran, dan meminta agar durasi karantina orang yang melanggar diulang dari awal.
"Saya sampaikan 'Temui kemudian sampaikan berikan teguran, kalau hari ini Anda keluar lagi berarti karantinanya mulai dari hari pertama lagi'," jelas Yuni.
• VIDEO - 2 Hari Dikarantina di Rumah Angker di Sragen, Begini Cerita Warga: Didatangi Bayangan Aneh
• Begini Suasana Dalam Rumah Angker yang Disiapkan Jadi Tempat Karantina ODP yang Ngeyel
Ia mengatakan ide penggunaan rumah kosong juga telah disiapkan bagi pemudik yang memang masih tidak bisa disiplin.
"Kemudian kalau dia masih tidak komitmen lagi, baru saya tanyakan 'Ada rumah kosong enggak di sini? Ada ibu yang bisa ditempati'," ucap Yuni.
"Ide itu muncul, kemudian saya sampaikan 'Oke kita lihat, bersihkan. Kalau ada pemudik yang ngeyel lagi masukkan aja di sini'," sambungnya.