VIRAL DI MEDIA SOSIAL

Tak Punya Uang Karena Terjebak Saat Pandemi Corona di Mataram, Turis Rusia Ini Ngamen Buat Makan

"Muslim di Lombok dan di Asia sangat baik dan respect dengan kami, sangat bersahabat, mereka Muslim yang hebat," katanya

Editor: Mairi Nandarson
Kompas TV Mataram/Fitri Rachmawati
WNA Rusia bersama Anak dan Istrinya terpaksa harus dipulangkan ke Kantor Konsulat Rusia di Bali, karena kedapatan mengamen dan mencari nafkah di Lombok. Mereka tak bisa pulang ke negaranya karena Covid19. 

TRIBUNBATAM.id, MATARAM - Warga Mataram, NTB, dihebohkan dengan video viral turis asal Rusia mengamen di sebuah pasar tradisional.

Turis asal Rusia yang mengamen di pasar tradisional itu terdiri suami-istri dan satu anaknya yang masih balita.

Mereka terekam mengamen di Pasar Tradisional Kebon Roek, Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Harga dan Spesifikasi Galaxy Tab S6 Lite yang Sudah Hadir di Indonesia, Pre-Order Dibuka Mulai 4 Mei

HARI BURUH 2020 - Sejarah dan Jalan Panjang Hari Buruh se-Dunia dan di Indonesia

UPDATE 10 Negara dengan Jumlah Kasus Corona Tertinggi di Dunia, Jumat (1/5), Amerika 1.094.277

Belakangan diketahui turis asal Rusia itu bernama Mikhail (29) dan Ekaterina (28), serta bayi mereka bernama Serafima (2).

Video itu viral setelah diunggah akun Facebook @Bakeqpekan Bakeq.

Dalam rekaman itu terlihat pasangan suami istri itu membawa serta seorang bayi di gendongan, dan mengamen menggunakan alat musik accordion.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPA Mataram, Syahrifullah mengatakan, satu keluarga asal Rusia ini telah diamankan di kantor Imigrasi, setelah video mereka viral.

Dari hasil pemeriksaan, pasangan suami istri ini ngamen untuk memenuhi kebutuhan hidup di tengah pandemi Covid-19.

"Mereka mengemis, ngamen dan dapat uang dari warga yang kasihan. Uangnya mereka pakai membeli kebutuhan makan. Kami dapat laporan dan langsung melacak keberadaan mereka," ujar Syahrifullah saat ditemui Kompas.com di kantornya Imigrasi, Kamis (30/4/2020).

Petugas Imigrasi telah memeriksa kelengkapan dokumen keluarga Rusia itu dan tak ada masalah terkait waktu izin tinggal mereka.

Kesalahan mereka adalah ngamen atau bermain musik untuk mencari uang.

"Karena saat ini tengah terjadi musibah Covid-19, maka kami memberi kelonggaran. Jika tak ada Covid-19, saya pasti akan tindak tegas. Mereka hanya boleh berwisata di Lombok, bukan melakukan kerja atau aktivitas seperti mengamen atau mengemis," ujar Syahrifullah.

Setelah dilakukan pemeriksaan, keluarga asal Rusia ini diserahkan ke Konsulat Rusia yang berada di Bali.

Pakai motor penuh sayuran Petugas Imigrasi akhirnya menjemput pasangan suami istri asal Rusia setelah video mereka viral.

Pasangan ini mengendarai motor ke kantor Imigrasi, sedangkan petugas mengikuti dengan menaiki mobil.

Pantauan Kompas.com, saat tiba di kantor Imigrasi Mataram, pasangan suami istri ini mengendarai sepeda motor yang telah dimodifikasi.

Data Corona 34 Provinsi di Indonesia Jumat (1/5) Pagi, Total 10.118, Sembuh 1.522

MotoGP Akan Digelar Tanpa Penonton, Valentino Rossi : Itu Memalukan, Kami Membalap untuk Penggemar

Tampak motor dipenuhi sayuran, kelapa muda, dan pakaian mereka.

Keduanya tak mengenakan alas kaki, memakai pakaian seadanya bersama balita berambut pirang yang tertidur di dalam gendongan.

Keduanya mengisi dokumen ke dalam Kantor Imigrasi tanpa mengenakan alas kaki.

Kepada Kompas.com, Mikhail mengatakan mereka tak bisa pulang karena semua pintu masuk menuju Rusia ditutup sehingga dia dan keluarga kecilnya tidak bisa meninggalkan Indonesia.

"Sebelumnya kami berada di Malaysia, kemudian kami terbang ke Indonesia. Rencananya kami hanya dua hari berada di Indonesia dan akan kembali ke Malaysia. Tetapi karena Malaysia juga lockdown, kami memutuskan ke Bali (lewat NTB)," ujar Mikhail dalam bahasa Inggris yang tidak begitu lancar.

Mikhail menjelaskan, dalam situasi tak menentu, sulit untuk pulang ke negaranya, sementara biaya hidup semakin menipis.

Akhirnya, Mikhail dan istri memutuskan untuk ngamen, menerima pemberian orang yang menikmati musiknya untuk membeli makan.

"Saya main musik di Bali, tapi polisi melarang kami, padahal itu untuk untuk membeli makanan dan biaya hidup. Kami punya uang hanya untuk satu bulan kami tinggal di Bali."

"Kemudian kami ke Lombok mencari peluang ngamen. tapi di sini juga sama pintu ditutup," katanya.

Dia juga khawatir jika harus berpindah-pindah karena situasi yng tidak aman bagi kesehatan dia, istri, dan anaknya.

Kata Mikhail, meski dilarang pemerintah mengamen dan mendapatkan uang untuk menyambung hidup, tetapi warga di Indonesia membuatnya nyaman.

"Muslim di Lombok dan di Asia sangat baik dan respect dengan kami, sangat bersahabat, mereka Muslim yang hebat," katanya sambil tersenyum lebar.

Jalani rapid test Menuju Bali tidaklah mudah karena penyeberangan ataupun penerbangan ditutup total dari Lombok atau menuju Lombok, kecuali untuk logistik dan keperluan mendesak.

Namun, warga Rusia ini diberikan kelonggaran agar bisa menyeberang ke Bali untuk bertemu pihak Konsulat Rusia di Bali.

"Mereka akan bertemu pihak konsulat di sana, akan diberikan jaminan hidup, dibiayai sampai situasi telah memungkinkan mereka kembali ke Rusia. Semua sudah kami komunikasikan dan koordinasikan dengan pihak Konsulat Rusia," kata Kepala Imigrasi Mataram Syahrifullah.

WNA Rusia ini mengunakan kendaraan roda dua menuju Pelabulan Lembar, Lombok Barat, dan bersiap untuk menyeberang ke Bali.

Sebelum pergi, mereka menjalani rapid test dan hasilnya non-reaktif.

Berdasarkan dokumen Keimigrasian, batas waktu izin tinggal mereka hingga akhir April 2020.

Belum dipastikan pukul berapa mereka akan menyeberang melalui Pelabuhan Lembar menuju Padangbae Bali, dan sampai Kantor Konsulat Rusia di Bali. (*)

\\

\\

\\

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral, Video Suami Istri asal Rusia Bawa Bayi Ngamen di Pasar, Uang untuk Beli Makan"
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved