TRIBUN WIKI
Waspada Penyebab dan Gejala Asam Lambung Saat Berpuasa, Hal Ini yang Harus Diperhatikan
Asam lambung tinggi adalah kondisi yang terjadi ketika makanan dalam lambung kembali ke kerongkongan.
TRIBUNBATAM.id - Asam lambung merupakan cairan atau senyawa yang terdapat di dalam lambung.
Cairan ini termasuk asam klorida, natrium klorida, dan kalium klorida yang bersifat asam.
Senyawa ini berfungsi sebagai disinfektan atau pembunuh kuman dan mengubah pepsinogen menjadi pepsin.
Senyawa ini juga dapat merangsang usus, hati, dan pankreas untuk mencerna makanan.
Asam lambung tinggi adalah kondisi yang terjadi ketika makanan dalam lambung kembali ke kerongkongan.
Hal ini karena lower esophageal sphincter (LES) atau sfingter esofagus bagian bawah rileks dan memungkinkan asam naik ke kerongkongan.
Dinding lambung memiliki lendir (mucus) yang berfungsi melindungi lambung.
Namun, apabila jumlah lendir terlalu sedikit atau asam terlalu banyak, maka dapat menjadi luka pada dinding lambung.
Gejalanya kemudian dapat menyebabkan asam lambung.
Kondisi asam lambung bisa semakin parah saat berpuasa lantaran seseorang tidak mengonsumsi apapun selama lebih dari 12 jam.
Penyebab
Naiknya asam lambung menyebabkan tidak berfungsinya Lower Esophageal Sphincter (LES), yaitu lingkaran otot pada bagian bawah dari esofagus.
Lower esophageal sphincter sendiri berfungsi sebagai pintu otomatis yang akan terbuka ketika makanan atau minuman turun ke perut.
Penyebab penyakit asam lambung ini biasanya terkait dengan:
- Faktor kelebihan berat badan.
- Terlalu banyak mengonsumsi makanan dengan kadar lemak tinggi.
- Terlalu banyak konsumsi kopi, cokelat, minuman keras, dan merokok.
- Keadaan hamil dengan cara perubahan hormon.
- Banyaknya pikiran atau stres pun bisa membuat LES menjadi tak bekerja dengan baik.
Gejala
Penyakit ini biasanya menyebabkan mulas pada ulu hati, kemungkinan dikarenakan asam berlebihan atau naik terus-menerus.
Heartburn atau mulas pada ulu hati adalah sensasi terbakar yang tidak nyaman yang terjadi di kerongkongan dan terasa di belakang area tulang dada, yang cenderung menjadi lebih buruk ketika berbaring atau membungkuk.
Kondisi ini bisa berlangsung selama beberapa jam dan sering memburuk setelah makan.
Rasa sakit dapat menjalar ke arah leher dan tenggorokan.
Cairan di pencernaan dapat mencapai tenggorokan dalam beberapa kasus, yang menyebabkan rasa pahit atau asam.
Ciri-ciri penyakit asam lambung lainnya termasuk:
-Batuk kering dan persisten
- Mengi
- Asma dan pneumonia berulang
- Mual
- Muntah
- Masalah tenggorokan, seperti nyeri, suara serak, atau radang tenggorokan (peradangan kotak suara)
- Rasa sakit atau kesulitan saat menelan
- Sakit dada atau perut bagian atas
- Erosi gigi
- Bau mulut
Diagnosis
Untuk mendiagnosis penyakit asam lambung, ada beberapa langkah yang akan ditempuh dokter.
Gejala asam lambung naik atau refluks asam lambung ini dianggap sebuah penyakit jika gejalanya bisa muncul paling tidak hingga dua kali dalam kurun waktu satu pekan.
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan beberapa langkah diagnosis lainnya.
Pemeriksaan lanjutan yang dapat dilakukan, antara lain:
- Elektrokardiogram (EKG).
Pemeriksaan ini ditujukan untuk melihat apakah ada penyakit jantung koroner atau serangan jantung.
Kedua penyakit ini menimbulkan gejala yang mirip dengan GERD, yaitu nyeri dada.
- Gastroskopi.
Pemeriksaan ini memanfaatkan alat khusus seperti selang berkamera, untuk mendeteksi peradangan pada esofagus atau kerongkongan (esofagitis) akibat asam lambung naik.
Melalui pemeriksaan ini, sampel jaringan dari esofagus akan diambil dan diperiksa di bawah mikroskop (biopsi esofagus).
- Manometri Esofagus.
Tes ini dilakukan untuk memeriksa irama gerakan otot saat pengidapnya tengah menelan serta mengukur kekuatan otot kerongkongan.
- Foto Rontgen.
Pemeriksaan ini atau foto rontgen saluran pencernaan bagian atas (foto Rontgen OMD) dilakukan untuk melihat rongga saluran pencernaan atas dan lapisannya.
Jika ada peradangan atau penyempitan kerongkongan, maka akan tampak hasilnya pada hasil pemeriksaan.
- Pengukuran Tingkat Keasaman (pH) Kerongkongan.
Tes ini dilakukan dengan memasukkan selang atau kateter ke dalam kerongkongan.
Selang ini terhubung ke komputer untuk mengukur tingkat keasaman kerongkongan saat pengidapnya tengah melakukan aktivitas sehari-hari.
Faktor risiko
Ada beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan risiko penyakit asam lambung menjadi lebih tinggi.
Umumnya faktor ini berkaitan dengan hal-hal yang menyebabkan otot LES melemah.
Kondisi tersebut, antara lain:
- Obesitas
- Sedang hamil
- Berusia lanjut
- Mengalami gastroparesis, yakni kondisi melemahnya otot dinding lambung, sehingga pengosongan lambung melambat.
- Scleroderma, yaitu penyakit yang menyerang jaringan ikat.
- Hernia hiatus, yaitu masuknya bagian lambung ke rongga dada seseorang.
Penyakit asam lambung juga bisa menyerang bayi, biasanya terjadi karena otot LES masih dalam tahap pertumbuhan.
Gejala asam lambung naik pada bayi, antara lain gumoh atau sendawa setelah menyusu atau makan, penting untuk mewaspadainya jika gejala tak kunjung hilang setelah anak menginjak usia satu tahun.
Pencegahan
Sebelum Anda menderita asam lambung, sebaiknya Anda mencegah infeksi tersebut datang.
Ada beberapa cara yang tepat untuk mencegah terkenanya penyakit asam lambung, seperti:
- Hindari makanan asam dan berlemak lebih
- Batasi asupan makanan yang manis, seperti cokelat
- Jauhi makanan yang memiliki tingkat kepedasan tinggi
- Makan dengan porsi yang kecil
- Kurangi minuman berkarbonasi
Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul 'Asam Lambung',
https://www.tribunnewswiki.com/2020/04/29/asam-lambung