VIRUS CORONA DI BATAM
Ditutup Sementara Karena Corona, Taman Kolam Sekupang Tetap Ramai, Dari Mancing hingga Rekreasi
Taman Kolam di Sekupang Batam tetap didatangi pengunjung meski resmi ditutup sementara karena Covid-19, seperti pada Jumat (1/5) lalu
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Imbauan pemerintah Kota Batam tentang larangan berkerumun untuk mencegah merebaknya pendemi Covid-19 di tengah masyarakat tampaknya tidak dihiraukan.
Bak angin lalu, sejumlah tempat-tempat rekreasi seperti Taman Kolam Sekupang masih dipadati pengunjung, Jumat (1/5/2020).
Bukan tanpa alasan, di tengah merebaknya pendemi Covid-19, warga Batam tampak masih berekreasi bersama keluarga, dan adapula yang memancing ikan.
Pantauan TRIBUNBATAM.id, meski akses pintu masuk telah ditutup menggunakan portal, kayu dan juga garis, area parkir di Taman Kolam Sekupang dipadati kendaraan bermotor milik pengunjung.
Pengunjung tetap bisa masuk ke area taman melewati akses pintu keluar. Ironisnya, masih banyak diantara pengunjung yang tidak menggunakan masker.
• PENGAKUAN Wanita yang Menganiaya Seorang TKI di Perumahan Cipta Asri 2 Sagulung Batam
• Jual Rugi Masker Penjual Ini Malah Dibully Warganet Sampai Ngomel: Salah Saya Apa?
Tampak beberapa orang tua yang sedang membawa anaknya berekreasi ditengah pandemi khususnya kedalam tempat yang ramai serta masih banyak pengunjung yang tidak berjaga jarak satu sama lain.
Ketika ditemui oleh TRIBUNBATAM.id, salah satu petugas parkir mengatakan bahwa membeludaknya jumlah pengunjung Jumat, diakibatkan ada seseorang yang menabur 50 kilogram benih ikan lele kemarin.
"Hari ini kebetulan ramai karena kemaren ada warga Bengkong yang menebarkan 50 kilogram benih ikan lele ke dalam kolam ini. Jadi banyak pemancing yang datang," ujarnya.
Meskipun dipadati pengunjung, tak ada satupun pedagang makanan ikan yang berjualan di area tersebut seperti hari biasanya.
Petugas parkir mengatakan, sebelumnya tempat wisata ini telah didatangi oleh polisi dan sudah pernah dibubarkan oleh petugas Satpol PP.
Namun tampaknya hal tersebut tidak mempengaruhi jumlah pengunjung yang datang.
Salah satu pemancing mengatakan bahwa ia sangat menyukai memancing di Taman Kolam Sekupang. Sebelum pandemi, ia mengaku rutin mengunjungi Taman tersebut.
"Dulu sebelum corona ini, saya sering ke sini mungkin seminggu bisa 3 kali. Alasannya karena pemandangannya bagus, ngilangin bosan kalau lagi nunggu ikan. Setelah corona seperti sekarang, ini pertama kalinya saya datang kesini lagi. Itu juga karena ajakan temen," ujarnya.
Ditutup Sementara
Objek wisata Taman Kolam kelurahan Tanjung Pinggir, Sekupang, Batam ditutup sementara per tanggal 20 Maret 2020.
Sebuah spanduk pengumuman dari Dinas Perumahan Rakyat, Pemukiman dan Pertamanan (Disperkimtan) Kota Batam tampak dipajang di depan gapura taman (21/3/2020).
Penutupan sementara taman tersebut berdasarkan atas himbauan Wali Kota Batam Nomor 110 Tahun 2020.
Kebijakan ini dilakukan demi mencegah penularan wabah virus Corona yang saat ini sudah merebak sampai Kota Batam.
Kepala Disperkimtan, Yudi Tias juga telah mengonfirmasi penutupan sementara objek wisata Taman Kolam Sekupang tersebut merupakan arahan dari pusat.
Meski ditutup sementara, namun berdasarkan pantauan TRIBUNBATAM.id Taman Kolam Sekupang Batam, Sabtu (21/3/2020) pada pagi hari pukul 10:30 WIB masih kelihatan ramai.
Beberapa pengunjung tampak berjalan-jalan di sekitar kolam juga para pedagang yang menjajakan makanan dan pelet ikan.
Salah satu pedagang pelet, Leofitri seorang ibu berusia sekitar 35 tahun, mengaku, akhir-akhir ini dagangannya sepi akibat jumlah pengunjung yang juga menurun.
Dirinya sudah lama berjualan pelet makan ikan dengan harga Rp 5.000, di lokasi Taman Kolam Sekupang.
Biasanya, pengunjung Taman Kolam cukup ramai di akhir pekan seperti Sabtu dan Minggu, atau di masa-masa liburan.
Namun akhir-akhir ini, semenjak meluasnya isu wabah Covid-19, omset penjualannya menurun.
"Biasanya kalau ramai sehari bisa dapat Rp 400 ribu, tapi sekarang, dapat uang buat beli beras 2 kg aja sudah syukur," keluhnya.
Terkait himbauan penutupan sementara Taman Kolam, menurut kesaksian Leofitri, sejak pagi tadi, petugas dari Disperkimtan telah memasang spanduk pengumuman di gapura.
Tetapi saat itu, pedagang sudah terlanjur menggelar lapaknya di lokasi, sehingga penutupan tersebut baru berlaku efektif mulai besok Minggu (22/3/2020).
Leofitri mengaku, tidak punya rencana lain ketika Taman Kolam resmi ditutup besok.
Ia berencana hanya akan tinggal di rumah mengurus kedua anaknya, meski tanpa penghasilan.
Leofitri berharap, pemerintah dapat memperhatikan kesejahteraan 'orang kecil' juga, terutama di tengah situasi rentan saat ini.
"Saya juga bingung mau jualan di mana habis ini. Suami dirumahkan nggak kerja lagi, anak-anak libur sekolah. Gimana cara bayar listrik air kalau nggak ada pendapatan begini?" tambahnya.
(TRIBUNBATAM.id/Rebekha Ashari Diana Putri/Hening Sekar Utami)