Webinar Kebangsaan MarkPlus - COVID-19 Harus Menjadi Kesempatan untuk Bertahan dan Berkembang
Pandemi COVID-19 berdampak tidak hanya satu sektor, tapi banyak sektor seperti ekonomi sampai sosial
"Policy untuk teknologi banyak yang belum ada. Namun kita sekarang dipaksa cepat memanfaatkan teknologi ketika krisis. Sehingga teknologi yang menjadi guidance, bukan policy," ungkap mantan Menteri Pendidikan dan Menkominfo tersebut.
Ia menilai bahwa krisis saat ini bisa menjadi fenomena ekonomi bahkan politik. Dibandingkan dengan tahun 1998 yang menjadi fenomena sosial dan politik.
"Kalau dipetakan, 1998 itu krisis negara. Tahun 2008 krisis korporasi. Krisis 2020 ini krisis UKM. Lebih parah karena jika UKM terkena duluan, imbasnya ke mana-mana. Ada sekitar Rp 3.000 triliun kontribusi UKM ke perbankan," ungkap Eko yang juga Pemred Infobank tersebut.
Walau begitu, baik Hermawan, Kemal, maupun Mohammad Nuh yakin bahwa krisis saat tepat untuk memanfaatkan kesempatan.
Mohammad Nuh menggambarkannya seperti menyalip di tikungan. Seperti halnya sektor ekspor impor.
Menurut Konsul Jenderal RI untuk Houston AS Nana Yuliana mencatat kenaikan ekspor impor antar dua negara pada Januari dan Februari, di mana ekspor dari AS naik 6,9 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.
Sementara ekspor dari Indonesia juga naik 6,15 persen.
"Bahkan dari nilainya, AS mengalami defisit dengan Indonesia sampai Rp 22,4 triliun. Ini kesempatan buat kita karena China sedang ditutup dan AS gencar mencari supplier baru. Belum lagi perang tarif kedua negara," ungkap Nana yang hadir dalam webinar kebangsaan MarkPlus.
Ia mencatat furniture, bahan bakar mineral, sampai elektronik dan tekstil adalah produk yang mendominasi ekspor Indonesia ke AS.
Webinar Kebangsaan MarkPlus: Special MP-30 Anniversary Media Talk sendiri digelar sebagai bagian dari ulang tahun MarkPlus, Inc. pada 1 Mei.
Dalam acara live Zoom dan Youtube tersebut, hadir pula Nanan Soekarna yang membahas optimisme masyarakat di tengah COVID-19.
Hermawan Kartajaya berharap tidak hanya MarkPlus, Inc. yang bertahan dan berkembang usai COVID-19, tapi juga ekonomi serta bisnis-bisnis yang selama ini terimbas. (*)
