VIRUS CORONA
Kabar Baik! Sebanyak 1 Juta Lebih Pasien Covid-19 di Seluruh Dunia Sembuh, Dunia Akan Segera Pulih
Kabar baik ini terjadi dan membawa secercah harapan serta semangat bahwa dunia akan segera pulih kembali dari wabah yang tengah melanda saat ini.
TRIBUNBATAM.id, WASHINGTON DC - Lebih dari satu juta pasien virus Corona yang berada di seluruh dunia dinyatakan sembuh.
Kabar baik ini terjadi dan membawa secercah harapan serta semangat bahwa dunia akan segera pulih kembali dari wabah yang tengah melanda saat ini.
Berdasarkan data dari Universitas Johns Hopkins dan situs Worldometers, ada 1.124.484 orang di Bumi ini yang berhasil menang melawan Covid-19.
Dilansir Newsweek Sabtu (2/5/2020), Amerika Serikat (AS) menjadi negara dengan laporan pasien virus Corona sembuh terbanyak di dunia.
Kini, jumlah pasien yang pulih empat kali lipat lebih banyak dari data korban meninggal, yang saat ini mencapai 244.812 orang.
Dari 1,1 juta yang sembuh, sebanyak 173.725 di antaranya dicatatkan di AS, yang kini menjadi episentrum wabah Covid-19 itu.
Meski mencatatkan lebih dari 170.000, Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) masih belum merilis angka resmi mereka.
Juru bicara CDC menerangkan, mereka saat ini masih belum mempunyai data kesembuhan pasien, dan belum memasukkannya ke dalam angka resmi mereka.
"Tetapi, kami akan memasukkannya secara bersamaan pada kesempatan berikutnya," ujar juru bicara itu pada akhir Maret lalu.
Spanyol berada di urutan kedua, di mana Negeri "Matador" itu mencatatkan 146.233 kesembuhan berdasarkan situs Worldometers.
Jumlah itu sekitar 53 persen dari total kasus yang mereka umumkan, di mana pada Rabu (29/4/2020), mereka sempat menorehkan 6.399 pasien sembuh dalam sehari.
Berdasarkan keterangan Kementerian Kesehatan Spanyol, data harian tersebut merupakan yang tertinggi sejak wabah menerpa mereka.
Jerman berada di peringkat ketiga dengan 130.600 kesembuhan, yang berarti sekitar 79 persen dari total kasus yang terkonfirmasi.
China sebagai negara yang pertama kali mengalami wabah mengumumkan 77.713 kasus sembuh, hampir 94 persen dari total infeksi (82.877).
Keraguan sempat membayangi Beijing terkait data yang mereka umumkan selama beberapa pekan, di mana yang menyuarakannya sebagian negara Barat.