VIRUS CORONA DI BRASIL
Khawatir Virus Corona, Narapidana di Brazil Mengamuk dan Sandera 7 Petugas Penjara
Para narapida melakukan pemberontakan pada Sabtu (2/5/2020) waktu setempat yang mengakibatkan 10 petugas dan 5 orang napi terluka
Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
TRIBUNBATAM.id, RIO DE JANEIRO - Narapida di sebuah penjara di Brasil, Sabtu (2/5) melakukan kerusuhan dan menyandera penjaga 7 prang penjara karena khawatir akan wabah virus corona.
Penjara yang berada di Manaus, yang jauh di dalam hutan hujan Amazon.
Para narapida melakukan pemberontakan pada Sabtu (2/5/2020) waktu setempat yang mengakibatkan 10 petugas dan 5 orang napi terluka.
• Ribuan Warga Spanyol Langsung Berlarian Keluar Rumah Begitu Pemerintah Cabut Aturan Pengurungan
• Reaksi Donald Trump Saat Tahu Kim Jong Un Kembali Tampil ke Publik: Saya Senang Lihat Dia Kembali
• Tampak Sehat, Kim Jong Un Akhirnya Muncul ke Publik Setelah Tak Ada Kabar Selama 20 Hari
Narapidana di penjara Manaus khawatir tertular virus corona karena layanan publik di daerah ini kewalahan karena pandemo covid-19 ini.
Otoritas penjara menyebut tidak ada kematian dalam kerusuhan yang dilakukan para napi.
Otoritas menyebut aksi itu hanya gangguan dari upaya melarikan diri yang gagal dilakukan para narapidana.
Sementara kerabat narapidana yang berkumpul di luar penjara mengatakan para tahanan memberontak karena kondisi yang buruk di dalam penjara.
Napi juga disebut kekurangan makanan, tenaga dan perhatian medis.
Beberapa mengatakan penyebaran virus corona di Manaus membuat keprihatinan mereka makin meningkat.
Pejabat tidak menanggapi pertanyaan tentang kekhawatiran penyebaran virus corona di penjara.
Dua lembaga pemasyarakatan lainnya di negara bagian Amazonas yang sama telah mengkonfirmasi kasus virus tersebut, menurut otoritas penjara setempat.
Narapidana di berbagai negara Amerika Latin telah memberontak selama pandemi, di tengah kekhawatiran virus itu merobek penjara-penjara terkenal di wilayah itu yang kekurangan dana dan penuh sesak.
Pada akhir April, narapidana di ibukota Argentina Buenos Aires naik ke atap penjara dan membakar kasur, mengatakan mereka menolak mati ketika dikurung.
Sembilan narapidana tewas dalam kerusuhan penjara di Peru awal pekan ini.
Pada hari Jumat di Venezuela, kerusuhan di sebuah penjara di negara bagian Portugal menyebabkan setidaknya 46 orang tewas dan 60 lainnya luka-luka, menurut kelompok hak asasi manusia dan seorang anggota parlemen oposisi.
Kekerasan di Penjara Puraquequara Brasil terjadi ketika wabah koronavirus membanjiri layanan publik di Manaus, yang menguburkan para korban di kuburan massal dan peringatan akan kekurangan peti mati.
Jaringan televisi Globonews melaporkan bahwa kapelan penjara nasional Brasil telah mengirim pengaduan resmi ke kantor pembela umum di Manaus dengan tuduhan bahwa hingga 300 narapidana di penjara sakit, beberapa dengan gejala yang sesuai dengan coronavirus.
• UPDATE 10 Besar Provinsi dengan Kasus Corona Tertinggi di Indonesia, Minggu (3/5) Pagi, Total 10.843
• UPDATE Daftar 10 Negara dengan Kasus Covid-19 Terbanyak di Dunia Minggu (3/5), Total 3,4 Juta
Menurut laporan itu, pihak berwenang menyangkal ada kasus virus corona di dalam penjara.
Kapelan, yang terkait dengan Gereja Katolik di Brasil, dan pejabat penjara negara bagian tidak menanggapi permintaan komentar dari media pada Sabtu malam.
Kantor pembela mengatakan mengunjungi penjara pada akhir Maret, dan keluhan kapelan mengenai virus corona tidak dikonfirmasi.
"Namun, ia mengatakan kemungkinan penyebaran virus korona di dalam populasi penjara menjadi perhatian, dan kita sedang berupaya memindahkan tahanan yang rentan ke tahanan rumah jika memungkinkan."
Kekerasan merajalela di penjara-penjara Brasil, yang seringkali dikendalikan oleh kejahatan terorganisir.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia menyebut kondisi-kondisi abad pertengahan, dengan kelangkaan makanan dan sel-sel yang begitu penuh sesak sehingga para tahanan terkadang tidak memiliki ruang untuk berbaring.
Pada Januari 2017, hampir 150 tahanan tewas ketika gerombolan lawan saling bertarung di beberapa penjara di Brasil utara dan timur laut.
Dalam satu insiden kekerasan di Manaus, 57 tahanan tewas, beberapa di antaranya dipenggal kepalanya dan dilemparkan ke dinding penjara.
Tahun lalu, lebih dari 50 narapidana dicekik atau ditikam hingga mati ketika gerombolan lawan saling bertarung di empat penjara Manaus yang terpisah.(cna)