TRIBUN WIKI

Sejarah Tokopedia, Didirikan oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison

Data pengguna Tokopedia dilaporkan bocor dan dijual di situs gelap (dark web). Padahal toko daring ini telah memiliki lebih dari 90 juta pengguna.

Editor: Eko Setiawan
Kompas.com
Tokopedia. 

TRIBUNBATAM.id - Data pengguna Tokopedia dilaporkan bocor dan dijual di situs gelap (dark web).

Hal ini bukan hanya menghebohkan, namun juga merugikan pihak pengguna maupun pihak Tokopedia.

Padahal, hingga kini diketahui jika toko daring ini telah memiliki lebih dari 90 juta pengguna.

Kendati demikian, pihak Tokopedia memastikan jika data-data pengguna aman karena aplikasi Tokopedia telah menerapkan sistem keamanan yang telah dienkripsi dan OTP.

Sekilas tentang Tokopedia

Tokopedia merupakan e-commerce Indonesia yang didirikan oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison.

Tokopedia adalah perusahaan perdagangan elektronik atau sering disebut toko daring.

Aplikasi Tokopedia diluncurkan pada tahun 2009.

Sejak itu, Tokopedia dikukuhkan sebagai unicorn pasca 8 tahun berdiri dengan total valuasi diperkirakan US$1,35 miliar.

Perusahaan yang didirikan oleh William dan Leontinus kini berpengaruh tidak hanya di Indonesia tetapi juga di Asia Tenggara.

Pria yang menjadi sorotan adalah pendiri dan CEO Tokopedia, William Tanuwijaya.

Tidak seperti beberapa rekan teknologinya, Tanuwijaya tidak pergi ke sekolah Ivy League, juga tidak memiliki keluarga kaya yang membantu memulai kerajaan startup-nya.

Meskipun Tanuwijaya memiliki mimpi untuk membangun Tokopedia kembali pada tahun 2007, ia harus menunggu beberapa tahun sampai ia dapat mengumpulkan modal untuk melakukannya.

Dia juga perlu memenuhi kebutuhan keluarganya, sehingga mempertaruhkan semuanya untuk bisnis yang membutuhkan banyak uang tunai tidak masuk akal.

Pada saat marketplace didirikan, tidak ada inkubator atau jaringan pendukung untuk startup Indonesia.

Karena itu Tanuwijaya membuat pitches penggalangan dana untuk banyak perusahaan tradisional yang tidak sepenuhnya memahami tentang bisnis internet.

Lebih buruk lagi, tidak ada kisah sukses di industri internet lokal, yang membuat sulit bagi pengusaha teknologi untuk keluar.

Dan ketika Tanuwijaya akhirnya berhasil mengumpulkan dana yang dia butuhkan untuk memulai bisnis dengan mitranya Leontinus Alpha Edison, mereka masih harus mengatasi banyak kendala.

Kendala tersebut temasuk juga persaingan ketat dengan pendukung serius seperti Plasa.com, Rakuten, dan Naspers dari Telkom-eBay Berkembang biak.

Tokopedia tetap bertahan sementara dua pesaing yang disebutkan di atas tidak terlihat terlalu sehat. 

Sejarah

Membangun Tokopedia hanyalah mimpi bagi dua pendirinya, William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison.

Saat itu, Tokopedia tidak memiliki 90 juta pengguna aktif setiap bulan atau mencapai 97% dari kabupaten di Indonesia.

Semua perusahaan tidak menjadi besar dalam sehari.

Tokopedia dimulai oleh impian William Tanuwijaya.

William, yang lahir dan besar di Pematangsiantar, Sumatera Utara, menjalani kehidupan yang sangat sederhana dengan keluarganya.

William suka membaca tetapi karena sumber daya yang terbatas, ia harus menunggu kerabatnya dari kota terdekat untuk mengunjungi dan membawakannya buku-buku terbaru yang mereka miliki.

Pada saat itu, hanya ada dua pilihan untuk masa depannya: tinggal di rumah dan menjalani kehidupan 'normal', atau pindah ke kota besar untuk peluang yang lebih baik.

Cukup beruntung, ayah dan pamannya memilih pilihan kedua baginya.

William diberi kesempatan untuk melanjutkan studinya di Jakarta.

Dia naik kapal dari Pelabuhan Belawan ke Pelabuhan Tanjung Priok selama 4 hari 3 malam.

Di Jakarta, William punya pengalaman berbeda.

Semua hal yang sulit didapat di kampung halamannya dapat ditemukan dengan mudah di Jakarta.

William menyadari bahwa itu adalah kesempatan langka dan berharga baginya, jadi dia memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.

Dia bekerja sebagai penjaga warung internet di malam hari untuk membiayai kuliahnya dan untuk menopang hidupnya, terutama setelah ayahnya jatuh sakit.

Pada 2007, William makan siang bersama rekan kerjanya, Leontinus Alpha Edison, dan dua orang lainnya.

Saat itulah ide Tokopedia lahir.

Membangun Tokopedia tidak mudah, tidak adanya contoh sukses di Indonesia telah menghasilkan banyak penolakan oleh investor potensial.

Mereka ragu bahwa pasar akan bekerja dengan baik di Indonesia.

Seorang investor bahkan mengatakan bahwa hanya orang-orang istimewa yang dapat mewujudkan gagasan ini, dan William bukan salah satu dari mereka.

Meski begitu, William dan Leon tidak menyerah.

Saat mencari investor, mereka memikirkan nama yang cocok untuk pasar yang akan mereka bangun.

Nama pertama adalah ‘Belanjaaman.com’.

Nama ini bertujuan untuk meyakinkan pengguna potensial bahwa mereka dapat melakukan transaksi dengan aman dengan sistem akun bersama.

Mereka juga memikirkan ‘Kopaja.com’, kependekan dari ‘Toko Apa Saja.’

Namun, mereka akhirnya tidak menggunakan nama-nama itu.

Maka itu adalah 'Tokopedia': kombinasi dari Toko (toko) dan ensiklopedia.

Bagi kedua pendiri, nama itu mewakili ide mereka.

Tujuannya saat itu adalah untuk membuat pengguna mempercayai pasar online.

Dimulai dari sebuah kantor kecil dengan hanya beberapa orang, Tokopedia dapat menggaet ribuan pengguna aktif.

Barang pertama yang dijual di Tokopedia adalah ‘Kami Tidak Takut” (“Kami Tidak Takut”), sebuah kaos pernyataan yang diproduksi oleh Usaha Kecil dan Menengah (UKM) setempat.

Evolusi kampanye Tokopedia

Pada tahun-tahun awalnya, Tokopedia tidak melakukan promosi berbayar karena keterbatasan dana.

Untungnya, banyak pengguna mempromosikan Tokopedia dari mulut ke mulut hingga akhirnya mencapai media.

Pada hari kedua pendiriannya, Tokopedia dikunjungi dan ditampilkan oleh Majalah Tempo, salah satu media di Indonesia.

Saat itu artikelnya tentang "Mall Online".

Saat itu, Nakama bergandengan tangan untuk menghasilkan iklan video.

Banyak dari mereka melakukan lebih dari pekerjaan mereka sendiri, mulai dari memerankan diri sendiri menjadi penulis naskah, videografer, dan sebagainya.

Ketika iklan itu tayang, semua Nakama menontonnya bersama di bioskop dengan air mata bahagia.

Iklan yang tak terlupakan menjadi tonggak penting bagi Tokopedia.

Dari sana, Tokopedia memproduksi iklan tematik di bawah kampanye yang menginspirasi.

Pada tahun 2018, Tokopedia memulai kampanye “Mulai Aja Dulu” untuk mendorong orang-orang di Indonesia untuk memulai langkah pertama mereka dalam mewujudkan impian mereka, seperti yang dilakukan oleh Tokopedia dan jutaan penjual di platform.

Tahun 2014 menandai babak baru Tokopedia setelah menerima dana 100 juta USD (sekitar 1,2 triliun Rupiah) dari Softbank Internet and Media, dan Sequoia Capital.

Pendanaan ini memungkinkan Tokopedia untuk mengembangkan berbagai layanan.

Pada tahun 2016, Tokopedia mulai fokus pada pengembangan Produk Digital dan bisnis Fintech.

Ini bertujuan untuk membantu semua orang Indonesia dalam mendapatkan layanan perbankan, serta menyediakan layanan pembayaran tanpa batas untuk membayar kebutuhan sehari-hari seperti listrik, BPJS dan kredit.

Tokopedia juga meluncurkan produk Kereta Api, yang memungkinkan orang untuk membeli tiket kereta api di Tokopedia.

Ini adalah upaya Tokopedia untuk mendemokrasikan perdagangan melalui teknologi di Indonesia.

Tokopedia tidak pernah berhenti untuk berinovasi.

Pada 2017, Tokopedia meluncurkan Produk Penawaran untuk membantu orang menemukan penawaran terbaik dari delapan kategori utama, termasuk kecantikan, perjalanan, dan aktivitas.

Ini membantu bisnis offline untuk memperluas bisnis mereka secara online.

2017 juga menjadi salah satu tahun yang tak terlupakan bagi Tokopedia dengan pindah ke gedung 53 lantai yang disebut Menara Tokopedia, yang terletak di kawasan pusat bisnis Jakarta.

Pada tahun yang sama, Tokopedia menerima putaran pendanaan lain sebesar 1,1 miliar USD, dipimpin oleh Softbank dan Alibaba Group. 

Mengembangkan Ekosistem Super Tokopedia

Kolaborasi adalah kunci dalam pertumbuhan selama 10 tahun terakhir.

Bersama dengan semua Nakama, Tokopedia percaya bahwa kesuksesan hanya dapat dicapai dengan membantu orang lain untuk menjadi sukses.

Tokopedia bertujuan untuk membangun jembatan yang menghubungkan banyak orang, menghubungkan semua layanan dan kebutuhan dalam satu platform.

Pengguna sekarang dapat mengakses produk digital, pasar, bahkan layanan teknologi keuangan dalam satu platform dengan mudah dengan ujung jari mereka.

Tokopedia adalah kota serba bisa yang menjawab kebutuhan masyarakat.

Pada Mei 2019, Tokopedia mencatat Nilai Dagangan Bruto (GMV) sebesar Rp. 18,5 triliun.

Mereka mendorong lebih dari 1% perekonomian Indonesia. 

Tokopedia x BTS

Pada Oktober 2019, BTS secara resmi ditunjuk sebagai Brand Ambassador Tokopedia.

Tokopedia mengumumkan kabar tersebut lewat akun Twitter mereka pada Senin, 7 Oktober 2019.

Berbagai pencapaian yang luar biasa, perjalanan dan visi, serta komitmen mereka untuk berinovasi dan menyebarkan pengaruh positif menjadikan BTS mitra yang tepat untuk menggambarkan persona brand Tokopedia.

Hal ini disambut baik oleh para penggemar BTS garis keras yang biasa disebut dengan nama BTS Army.

Setelah postingan Tokopedia itu sejumlah penggemar BTS kemudian menulis cuitan menggunakan tagar #TokopediaXBTS.

Pasca pengumuman resmi dari Tokopedia mengenai kolaborasi mereka dengan RM dan kawan-kawan ini, tagar #TokopediaXBTS ramai hingga berada di posisi puncak trending topic Twitter.

Sementara itu, Tokopedia juga telah mengubah foto profilnya di Twitter.

Foto profil tersebut menampilkan ketujuh member BTS lengkap dengan tulisan 'Belanja? tokopedia saja'.

Sebelumnya, sejumlah penggemar telah ramai membincangkan kolaborasi antara Tokopedia dan BTS.

Banyak dari mereka yang penasaran saat Tokopedia mengunggah foto dengan keterangan 'Bisa Tebak Siapa' di Instagram.

Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul 'Tokopedia'.

Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved