TRIBUN WIKI

Tradisi Lampu Colok Asli Melayu, Jadi Festival Tahunan, Puncaknya di 27 Ramadhan

Lampu Colok merupakan tradisi asli masyarakat Melayu yang digelar pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan dan puncaknya pada 27 Ramadan.

Editor: Eko Setiawan
TRIBUNBATAM.id/Rachta Yahya
Festival Lampu Colok tahun 2019 di Kabupaten Karimun 

TRIBUNBATAM.id - Bulan Ramadan selalu dimeriahkan dengan beragam tradisi unik.

Di Kepulauan Riau, salah satu tradisi yang digelar saat bulan Ramadan adalah tradisi lampu colok.

Tradisi asli masyarakat Melayu ini telah dilakukan sejak dahulu setiap bulan Ramadan.

Pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, masyarakat akan memasang lampu colok di depan rumahnya.

Dalam bahasa Melayu, colok artinya lampu penerang.

Lampu colok ialah sejenis lampu teplok yang menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakarnya.

Lampu tradisional ini digunakan dengan menyalakan sumbu kompor di dalamnya.

Biasanya, tradisi menyalakan lampu colok dimulai pada malam ke-21 Ramadan atau malam satu likur.

Selain sebagai penerang, memasang lampu colok di depan rumah juga merupakan antusiasme muslim Melayu dalam menyambut malam Lailatul Qadar.

Lailatul Qadar dipercaya turun pada 10 hari terakhir bulan Ramadan dan merupakan hari ganjil.

Tradisi memasang lampu colok di depan rumah telah ada sejak masyarakat belum bisa menikmati listrik.

Lampu ini menjadi penerang jalanan desa dan membantu warga yang ingin bepergian ke masjid maupun ke pusat desa.

Lama kelamaan, meski listrik telah muncul, tradisi ini tetap dilestarikan secara turun temurun dan selalu digelar saat bulan Ramadan.

Pada malam ke-27 atau tujuh likur, suasana akan semakin semarak.

Pasalnya, lampu colok tidak hanya dipasang di depan rumah, namun juga menerangi berbagai sudut desa.

Mulai malam tersebut hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri, jalanan desa hingga sudut-sudut gang akan terang benderang dengan kehadiran lampu colok.

Festival Lampu Colok

Festival Lampu Colok merupakan acara tahunan yang digelar di sejumlah wilayah di Kepri dan Riau.

Selain untuk menyemarakkan bulan Ramadan, acara ini juga digelar untuk melestarikan tradisi asli masyarakat Melayu.

Di Kepulauan Riau, tradisi ini masih lestari di Kabupaten Karimun dan Kabupaten Bintan.

Sedang di Provinsi Riau, tradisi ini masih banyak dijumpai di Kabupaten Bengkalis dan Kota Pekanbaru.

Lampu-lampu colok itu nantinya akan didesain dalam berbagai bentuk seperti masjid hingga tulisan kaligrafi.

Di Bintan, acara ini bernama Festival Lampu Congkak.

Biasanya, festival ini digelar selama satu minggu, yakni mulai dari malam ke-21 hingga malam ke-27.

Adapun di wilayah lain, festival ini digelar mulai malam ke-27 hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Dalam festival ini, peserta harus menyusun lampu colok menjadi bentuk-bentuk yang sekreatif mungkin.

Berbagai macam colok seperti yang terbuat dari kaleng, botol bekas, bambu, hingga seng dan alumunium akan dirangkai sedemikian rupa hingga menjadi sangat indah.

Cara merangkainya yakni dengan mebuat rangka bangunan dari bambu terlebih dahulu.

Rangka tersebut dibentuk sesuai model dan konsep bangunan yang diinginkan.

Kemudian, lampu-lampu colok akan dipasang mengikuti bentuk rangka sebelumnya.

Setelah terpasang, bangunan lampu colok akan berdiri, tidak hanya terang namun juga cantik.

Ajang ini melibatkan partisipasi masyarakat untuk bisa menghasilkan karya terbaik.

Melansir situs resmi Kebudayaan Kemdikbud, beberapa aspek penilaian dalam lomba ini adalah nuansa Islami pada gerbang lampu, estetika atau kemeriahan lampu, serta partisipasi masyarakat.

Gelaran ini selalu disambut meriah dan umumnya diikuti oleh berbagai desa di Kabupaten Bintan maupun di Kabupaten Karimun.

Peserta yang menjadi pemenang akan mendapatkan hadiah berupa sejumlah uang.

Tahun lalu, Festival Lampu Colok di Karimun yang diadakan oleh Disbudpar memberikan total hadiah hingga Rp 37 juta untuk 10 pemenang.

Di tengah pandemi Covid-19, tahun ini Festival Lampu Colok ditiadakan.

(TRIBUNBATAM.id/Widi Wahyuning Tyas)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved