Uji Khasiat Jahe Merah Tangkal Corona, Kemenristek Juga Meneliti Jambu Biji dan Minyak Kelapa
Kini untuk membuktikan khasiat jahe merah, Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional tengah melakukan uji klinis terhadap jahe
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Jahe merah sempat jadi primadona pascaviral ampuh membunuh virus corona.
Bahkan permintaan yang cukup tinggi di pasar mendongkrak harganya yang terus naik.
Kini untuk membuktikan khasiat jahe merah, Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional tengah melakukan uji klinis terhadap jahe merah.
Melalui keterangan tertulis, Kemenristek juga meneliti khasiat jambu biji dan minyak kelapa murni, yang diharapkan dapat meningkatkan ketahanan tubuh dari paparan virus Covid-19.
• Cegah PHK, BPJAMSOSTEK Potong 90 Persen Iuran Demi Kepentingan Pekerja
"Kami sudah melakukan sistematic review, kemudian studi bioinformatika dan saat ini uji klinis di Rumah Sakit Wisma Atlet, untuk bahan-bahan seperti jahe merah, jambu biji dan virgin coconut oil," kata Menristek Bambang PS Brodjonegoro, dalam keterangan tertulis, Minggu (03/05/2020).
Ia berharap mereka bisa mendayagunakan suplemen yang sudah ada dan mengandung bahan-bahan tersebut, sehingga diharapkan cocok meningkatkan daya tahan tubuh.
"Paling tidak (dapat) meningkatkan daya tahan terhadap Covid-19 atau menghasilkan suplemen baru yang diharapkan bisa menumbuhkan daya tahan tubuh terhadap Covid-19," katanya.
• Ulah Siswa Tanjungpinang Bikin Kesal Isdianto, Diganjar Hukuman Berlari hingga Hormat Tugu
Sementara itu, untuk obat yang diharapkan dapat mengatasi penyakit Covid-19, Menristek mengatakan kementeriannya sedang melakukan uji klinis terhadap berbagai macam obat yang direkomendasikan dari luar negeri.
Obat-obat itu antara lain avigan, chloroquine dan tamiflu, selain juga obat pil kina yang sedang dikembangkan di Indonesia.
"Pil kina (ini) sedang kita uji sebagai salah satu alternatif obat yang barangkali bisa meringankan beban penderita," ujarnya.
Selain itu, Kemenristek juga sedang melakukan riset terhadap convalescent plasma sebagai terapi untuk pasien Covid-19.
• Oknum Kepala Desa Ditangkap Polisi, Perkosa Janda Sebanyak 10 Kali, Korban Warganya Sendiri
"Di mana plasma dari pasien yang sudah sembuh itu kemudian dicoba diberikan sebagai terapi untuk pasien Covid-19 yang sedang dalam kondisi berat," katanya.
Penelitian yang sudah mulai dilakukan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, terhadap convalescent plasma tersebut.
Ia berharap convalescent plasma tersebut dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan kesembuhan penderita Covid-19.
• Modus Baru Pencurian Motor, Sejumlah Remaja Pura-pura Ajak Ribut, Kemudian Bawa Kabur Motor
"Kita mencoba membuat serum anti-Covid yang merupakan kerja sama antara Biofarma, LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) dan IPB (Institut Pertanian Bogor), kita harapkan juga bisa menjadi alternatif untuk meningkatkan kesembuhan pasien dari Covid-19,” pungkasnya.(*)