VIRUS CORONA
Ahli Epidemiologi Sebut Perlu PSBB Nasional, Pandu Riono: Indonesia Bisa Pulih Setelah Bulan Juli
Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar yang sudah dijalankan di beberapa daerah di Indonesia menjadi bahan perbincangan sejumlah pihak.
TRIBUNBATAM.id - Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar yang sudah dijalankan di beberapa daerah di Indonesia menjadi bahan perbincangan sejumlah pihak.
Menurut sejumlah pakar epidemiologi, pemberlakuan PSBB cukup efektif menekan penyebaran virus corona atau covid-19.
Maka dari itu, Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia Pandu Riono berpendapat pembatasan sosial perlu dilakukan dalam skala yang lebih besar lagi.
Hal tersebut ia sampaikan saat menanggapi pernyataan Juri Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto.
Seperti diketahui, beberapa daerah telah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Kebijakan itu diterapkan untuk menekan pertumbuhan kasus positif Virus Corona (Covid-19) di Indonesia.
Dilansir TribunWow.com, awalnya Achmad Yurianto menuturkan hal yang lebih penting adalah kepatuhan masyarakat yang wilayahnya menerapkan PSBB.
"Jangan dianggap peraturannya yang harus nasional," kata Achmad Yurianto, dalam tayangan Kompas TV, Sabtu (2/5/2020).
"Kalau kepatuhannya tidak dijalankan, sebaik apapun peraturan tidak ada gunanya," lanjut dia.
Yurianto menyebutkan tidak perlu ada PSBB secara nasional.
Menanggapi pernyataan Yurianto, epidemiolog Pandu Riono menyampaikan pengamatannya terhadap wilayah yang sudah menerapkan PSBB.
Menurut dia, wilayah yang memberlakukan PSBB sudah berhasil meningkatkan kepatuhan masyarakat.
"Setelah saya amati, ternyata pada daerah-daerah yang melaksanakan PSBB ini terjadi peningkatan kepatuhan pada masyarakat dibandingkan daerah yang belum melaksanakan PSBB," kata Pandu Riono.
"Tujuan PSBB memang tercapai, untuk meningkatkan kepatuhan," lanjutnya.
Ia menuturkan saat ini laporan kasus positif sudah mulai menurun di wilayah yang menerapkan PSBB.