TRIBUN WIKI
Asal Usul Payung Lipat, Pertama Kali Diproduksi pada Hari Ini Tahun 1715
Hari ini dalam sejarah, payung lipat pertama kali diproduksi pada 4 Mei 1715 oleh seorang pembuat tas asal Paris bernama Jean Marius.
TRIBUNBATAM.id - Hari ini dalam sejarah, payung lipat pertama kali diproduksi pada 4 Mei 1715.
Seorang pembuat tas asal Paris bernama Jean Marius mulai memproduksi payung lipat pertama di dunia yang praktis dan canggih.
Penemuan dan pembuatan payung lipat ini memicu revolusi kebudayaan kecil di Paris.
Dengan adanya payung lipat ini, para perempuan modis di Paris tidak lagi harus menghabiskan waktunya di ruangan dan menunggu hujan reda.
Mereka tetap dapat berjalan-jalan dan pergi ke toko dengan payung ini tanpa terkendala hujan dan keribetan.
Karena menjadi lebih sering berinteraksi, mereka memperkuat warisan Paris sebagai pusat mode dunia.
Asal-usul payung
Payung memiliki sejarah panjang, payung di Cina sudah ada sejak abad ke-11 SM.
Di Mesir, ada pahatan yang menggambarkan penggunaan payung masa kuno.
Selain itu, ada juga bukti bahwa payung sudah digunakan di India pada masa yang sama.
Penggunaan kebudayaan juga tersebar di berbagai kebudayaan di dunia ini.
Payung-payung kuno ini awalnya digunakan untuk menghindari sinar matahar dan memberi keteduhan.
Orang-orang Cina menjadi yang pertama membuat payung kedap air untuk melindungi diri dari hujan.
Agar tahan air, payung kertas mereka diberi lapisan lilin dan dipernis.
Mulai abad ke-16, payung menjadi populer di dunia barat, untuk perlindungan dari hujan di Eropa bagian utara.
Pada awalnya, payung dianggap sebagai aksesoris perempuan.
Namun, seorang penulis dan pelawat bernama Jonas Hanway (1712-1786) mempopulerkan penggunaan payung di Inggris.
Para tuan di Inggris kemudian sering menyebut payung mereka sebagai "hanway".
Payung sebagai penanda status sosial
Disebutkan bahwa para bangsawan di dunia kuno akan membedakan dirinya dari masyarakat biasa dengan cara menaungi tubuhnya dari sinar matahari.
Kulit mereka akan terlihat tetap cerah dan berbeda dari kelas pekerja yang sering terpapar sinar matahari.
Sebagai contoh adalah Jonas Hanway yang sering membawa payung, dia juga sering memakainya ketika hujan.
Payung milik Hanway berasal dari Italia, pernah dipakai Paus, kemudian para wanita kelas atas yang ingin"ombrello" atau sedikit tempat teduh kecil.
Dengan sedikit modifikasi, payung semakin populer digunakan.
Payung lipat dan revolusi kebudayaan kecil
Seorang pembuat tas kecil dari Paris bernama Jean Marisu melihat bahwa pada suatu hari berhujan, para wig pelanggan perempuannya akan berantakan ketika sampai di tokonya.
Dia sadar bahwa payung adalah jawaban, tetapi mereka tidak akan mau terlihat membawa payung ketika sedang tidak hujan.
Setelah berbagai percobaan, Marius pada 1709 membuat sebuah payung saku/kantong.
Payung itu beratnya tidak sampai satu kilo dan dapat lipat serta disembunyikan.
Dia sadar, agar diterima, payungnya selain praktis juga harus elegan.
Maka, Marius melengkapi payungnya dengan warna-warna indah agar sesuai dengan penampilan pada putri.
Payungnya akhirnya diterima dan Raja Louis XIV bahkan memujinya.
Dia mulai memproduksi payung lipat praktis dan indah ini pada 4 Mei 1715.
Payung lipat ini bahkan memicu revolusi kebudayaan kecil di Paris.
Dengan adanya payung lipat ini, orang-orang modis di Prancis tidak lagi harus menghabiskan waktunya di ruangan dan menunggu hujan reda.
Mereka tetap dapat berjalan-jalan dan pergi ke toko dengan payung ini tanpa terkendala hujan dan keribetan.
Karena menjadi lebih sering berinteraksi, mereka memperkuat warisan Prancis sebagai pusat mode dunia.
Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul 'Hari Ini dalam Sejarah : Payung Lipat Pertama di Dunia Diproduksi, Memicu Revolusi Kebudayaan'.