PASIEN CORONA DI BATAM SEMBUH
VIDEO Haru Warga Sambut Kepulangan Pasien Sembuh dari Covid-19 di Batam, Ada yang Sampai Menangis
Sejumlah warga bersama sejumlah perwakilan pejabat di Kota Batam menyambut kedatangan pasien positif Covid-19 nomor 22 di Kota Batam yang sembuh
Yang menggembirakan yakni adanya lonjakan pasien sembuh.
Sehingga total pasien sembuh di Batam menjadi 15 atau lebih dari 50 persen kasus meninggal.
Sedangkan jumlah kasus meninggal sebanyak 5 orang.
Dengan demikian, kasus Covid-19 di Batam yang dirawat tinggal 10 orang.
Tidak adanya kasus baru menandakan Corona di Batam makin terkendali.
“Mudah-mudahan Allah mengizinkan, sampai Ramadhan selesai Covid ini juga selesai dan tidak ada penambahan. Supaya saat Syawal nanti betul-betul menjadi hari kemenangan buat kita semua. Saya bersama Forkopimda ingin beri ketegasan. Waktu kita tinggal 3 minggu. Kalau ini selesai, maka tugas kita akan turunkan, tak perlu tiap malam turun lagi,” ujar Wali Kota Batam Muhammad Rudi.
Terkendalinya jumlah Corona di Batam juga merupakan hasil dari semakin meningkatnya kesadaran warga mengenakan masker.
Kampanye penggunaan masker gencar dilakukan, termasuk di Pasar pagi Tos 3000, Minggu (3/5/2020) pagi.
Nyatanya terlihat dari para pedagang, pembeli, security dan tukang parkir menggunakan masker, hanya ada satu dan dua orang yang tidak selalu menggunakan masker. Namun satu dan dua orang tersebut membawa masker hanya saja di kaitkan di dagunya.
Pada saat kondisi selesai hujan, kondisi Pasar yang becek masih saja ramai dengan pedagang dan pembeli.
Dari banyaknya yang berada di Pasar TOS 3000, ada satu orang ibu-ibu yang di teriak in oleh pedagang untuk memakai masker.
Selain di teriak in oleh pedagang ada juga security mengingatkan melalui pengeras suara agar selalu memakai masker.
Dalam Pasar TOS 3000 ada umbul-umbul atau spanduk yang didalam tulisnya menghimbau untuk selalu memakai masker dan di Pasar TOS 3000 merupakan wajib penggunaan masker.
Meskipun masyarakat sudah memakai masker, dari masker kain, masker N 95 dan masker gas atau masker corong. Dalam kondisi pasar yang sempit dan padat pembeli tidak bisa melakukan sosial distancing.) (TribunBatam.id/Roma Uly Sianturi/Himi Heptana)