VIRUS CORONA DI BATAM
Batam Kota Episentrum Baru Covid-19 di Batam, Pasien Corona Terbanyak Mencapai 20 Orang
Jumlah pasien positif Covid-19 di Kecamatan Batam Kota kembali bertambah yakni mencapai 20 orang dan kini jadi pasien terbanyak di Batam.
Berdasarkan data terbaru, Selasa (5/5/2020), jumlah pasien covid-19 di Batam sudah mencapai 36 orang, dan 16 orang di antaranya berhasil sembuh, 14 orang masih dalam perawatan dan 6 orang lagi meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi mengatakan, melihat tren pertambahan kasus positif corona setelah sebelumnya sempat melandai, diperkirakan akan ada penambahan cluster baru dan perkembangan level cluster lama.
"Sampai saat ini (Selasa, 5 Mei 2020) memang belum ada tambahan cluster baru. Karena semua kasus yang muncul ini belum kita ketahui sumber kontaknya. Sehingga belum ada cluster baru. Tapi potensi untuk menjadi cluster itu ada," ujar Didi kepada TRIBUNBATAM.id, Selasa (5/5/2020).
Didi melanjutkan, bisa saja penambahan cluster ini dari Pasien Positif Covid Nomor 34 dan Pasien Positif Nomor 35.
Karena setelah terinfeksi Covid-19, kedua pasien tersebut berhubungan dengan banyak orang di Kota Batam.
"Seperti cluster yang nomor 35 ini, pada saat terinfeksi dia sempat shalat berjamaah di Masjid dan ikut bagi sembako dan lainnya. Bisa nanti dikatakan cluster sesuai nama yang bersangkutan atau nama tempatnya," tuturnya.
Selain itu, pasien positif Covid-19 Nomor 34 di Batam merupakan jamaah tabligh.
Kontaknya kemungkinan terdapat dari pemimpin Jemaah yang di Batam.
Dinkes Batam sudah merujuk pimpinan jamaah tersebut ke Rumah Sakit Galang.
"Kalau nanti hasilnya positif bisa jadi cluster baru yang dinamakan cluster Jamaah Tabligh," tuturnya.
Didi mengakui, sejauh ini pihaknya sedang melakukan sweeping besar-besaran orang-orang yang pernah berhubungan dengan pasien Positif Covid-19 nomor 34.
Dengan memeriksa semua santri, pengurus masjid, dan seluruh anggota jemaah tablighnya sudah dilakukan rapid test.
Didi mengatakan, saat mereka datang 2 Maret, kita sudah melakukan pemantauan selama 14 hari.
Kemudian dalam pemantauan sehat-sehat saja semuanya.
Waktu itu rapid test belum datang jadi tidak dilakukan rapid test.
"Kebetulan ada 1 orang yang ada sakit penyerta kakinya luka. Dan tinggal di belakang Masjid. Sempat sembuh, eh lama-kelamaan luka lagi kemudian dirujuk ke rumah sakit Embung Fatimah. Nah di situ pada saat di-rapid test hasilnya reakif dan di rontent ada keliatan pneumonia-nya. Besoknya dicek hasilnya positif," papar Didi.
Setelah itu Didi meminta pihak Kapus (Kepala Puskesmas) me-rapid test ulang seluruh anggotanya sebanyak 7 orang.
Hasilnya 4 reaktif 3 non reaktif.
Sehingga ketujuh orang tersebut dirujuk ke Rumah Sakit Galang.
"Dari hasilnya, ternyata makanan diantar oleh ketua rombongannya dan 2 orang temannya. Ketiganya dilakukan rapid test hasilnya juga reaktif, sehingga dikirim ke Galang. Di swab test di Galang, kalau positif dirawat di sana," katanya.
Didi menegaskan, agar tidak ada cluster baru, pihaknya melakukan berbagai upaya.
Seperti melakukan tracing contact, agar menyetop mata rantai penyebaran Covid-19.
"Jika swab test positif langsung isolasi. Tujuannya ya untuk menghentikan mata rantai itu," katanya.
Namun disayangkan, masyarakat masih ada yang tidak mengindahkan peraturan pemerintah.
Sehingga masih ada lagi yang terpapar Covid-19 di Kota Batam.
"Masyarakat kalau bisa patuh. Misalnya jangan ikut dulu shalat berjamaah dan berkumpul-kumpul," tuturnya.
Sementara itu, berdasarkan data Dinkes Kota Batam, jumlah pasien positif Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh di Kota Batam hingga, Selasa (5/5/2020) baru mencapai 16 orang.
Namun ada sekitar 8 orang lagi yang berpotensi sembuh. (TRIBUNBATAM.id/Ichwan Nurfadillah/Roma Uly Sianturi)