Hasil Sensus, Jumlah Anak-anak di Jepang Menurun 200 Ribu Dibanding Tahun 2019

TRIBUNBATAM.id, TOKYO - Jumlah anak-anak di Jepang menurun ke level terendah sejak tahun 1950.

Berdasarkan pendataan sensus penduduk terbaru yang dilakukan pemerintah Jepang, ini adalah penurunan jumlah anak ke 39 kali berturut-turut.

Pada 1 April 2020, jumlah anak-anak berusia di bawah usia 15 tahun berjumlah 15,12 juta orang, turun 200 ribu di banding tahun 2019.

• Dokter Singapura Gunakan Obat Ebola, Remdesivir, untuk Pasien Covid-19 : Ini Bagian dari Uji Klinis

• Ular King Kobra 3 Meter Nyasari Dekat Stasiun MRT di Singapura, Seorang Pria Nekat Mau Nangkap

• Cara Warga Thailand Bantu Orang Tak Tersentuh Bantuan Pemerintah; Bagikan Kupon, Makan di Warung

Jumlah anak-anak adalah sebanyak 12 persen dari seluruh penduduk.

Jumlahnya tahun ini mengalami penurunan 0.1 persen.

Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang, mengumumkan angka-angka itu pada 4 Mei, sehari sebelum Hari Anak-anak, hari libur nasional, di Jepang.

Dikutip dari situs Asahi.com, menurut kementerian, Jepang memiliki 7,74 juta anak laki-laki dan 7,38 juta anak perempuan pada 1 April. masing-masing mengalami menurun sebesar 100.000 anak per tahun.

Pada 1 Oktober tahun lalu, Tokyo adalah satu-satunya prefektur dengan peningkatan jumlah anak-anak, sebesar 3.000, dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Okinawa memiliki rasio anak-anak tertinggi di antara prefektur, yaitu 16,9 persen, diikuti 13,8 persen di Prefektur Shiga dan 13,5 persen di Prefektur Saga.

Rasio anak-anak Prefektur Akita turun 0,2 poin persentase dari tahun sebelumnya menjadi 9,8 persen, terendah di antara semua prefektur.
Akita adalah prefektur pertama dengan rasio anak di bawah 10 persen sejak tahun 1970, ketika data yang sebanding tersedia.

Rasio Prefektur Aomori adalah 10,7 persen dan Hokkaido 10,8 persen.

sumber. asahi.com