VIRUS CORONA DI ITALIA
Italia Longgarkan Lockdown, Bandara Kembali Dibuka Setelah Dua Bulan Tutup Akibat Covid-19
Italia tampak sudah membuka kembali dua bandaranya setelah dua bulan tutup. Tepatnya ditutup sejak 13 Maret 2020 lalu, dan dibuka pada Senin (4/5).
TRIBUNBATAM.id, ROMA - Italia telah memulai untuk pembukaan bertahap lockdown usai dilanda badai virus Corona atau Covid-19.
Italia tampak sudah membuka kembali dua bandaranya setelah dua bulan tutup.
Tepatnya ditutup sejak 13 Maret 2020 lalu, dan dibuka pada Senin (4/5/2020),
Dilansir oleh TribunTravel dari The Local, bandara yang dibuka adalah Bandara Ciampino di Roma dan Bandara Peretola di Florence.
Meskipun bandara sudah dibuka, masih belum diketahui kapan operasional penerbangan akan mulai berjalan kembali.
Diketahui Bandara Ciampino merupakan bandar udara sekunder di Roma yang digunakan oleh Ryanair dan maskapai penerbangan murah lainnya.
• Lewati Italia, Kasus Kematian Akibat Covid-19 di Inggris Tertinggi Kedua di Dunia
Sedangkan Bandara Peretola adalah bandara terbesar kedua di Italia setelah Bandara Internasional Pisa atau disebut juga Bandara Internasional Galileo Galilei.
Sebelumnya, pada 13 Maret 2020 yang lalu dua bandara tersebut ditutup karena pandemi virus Corona yang menyebar secara masif.
Diwartakan oleh The Straits Times, dua bandara tersebut merupakan bandara awal yang menutup operasionalnya sedangkan bandara di Italia lainnya masih dibuka.
Setelah pemerintah Italia memberlakukan lockdown, penerbangan dari dan ke wilayah Italia pun semakin berkurang.
Setelah pembukaan kembali dua bandara, Pemerintah Italia juga berencana untuk memulihkan beberapa rute perjalanan kereta jarak jauh.
Hal ini karena Pemerintah Italia sudah melonggarkan lockdown namun tetap melakukan pembatasan sosial.
Meskipun sudah banyak orang berharap dapat kembali bekerja, Pemerintah Italia masih belum memberikan lampu hijau untuk melonggarkan pembatasan perjalanan.
Dengan demikian, warga Italia harus tetap berada di rumah setidaknya hingga 18 Mei 2020 mendatang.
Kemudian, ketika situasi sudah mulai mereda, rencananya kegiatan bisnis akan dibuka kembali dalam beberapa pekan mendatang.
Longgarkan Lockdown, Italia Catat Angka Kematian Covid-19 Terendah
Italia telah mengumumkan akan melonggarkan lockdown pada hari ini, Senin (4/5/2020).
Bersamaan dengan itu, Italia mencatat angka kematian terendah sejak diterapkannya lockdown di negaranya.
Italia mencatat 174 korban meninggal akibat virus Corona atau Covid-19 pada Minggu (3/5/2020).
Sebelumnya, angka kematian harian yang lebih rendah dari itu adalah 168 yang dicatatkan pada 10 Maret saat diberlakukan lockdown virus Corona.
Kemudian jelang pelonggaran lokcdown Italia, Negeri "Pizza" secara resmi mencatatkan 28.884 korban meninggal, terbanyak kedua di bawah Amerika Serikat (AS).
Tambahan 1.389 kasus Covid-19 di Italia juga angka terendah di negara itu sejak minggu pertama Maret.
Saat mengumumkan lockdown Italia, Perdana Menteri Giuseppe Conte menerapkan pembatasan ketat secara bertahap ketika pandemi melanda sisi utara Italia.
Conte pada 8 Maret memberlakukan aturan tetap di rumah untuk warga Lombardia terutama kota Milan, dan 2 daerah sekitarnya yang merupakan penopang ekonomi Italia dengan kontribusi 45 persen.
Kebijakan penguncian ini kemudian diperpanjang secara nasional pada 10 Maret.
Conte menutup semua toko kecuali apotek dan toko kelontong pada 12 Maret, dan semua pabrik yang tidak penting 10 hari kemudian.
Pelonggaran pada Senin membuat penduduk Italia bisa ke taman dan mengunjungi kerabat terdekat untuk pertama kalinya dalam 9 minggu terakhir.
Akan tetapi sebagian besar tempat usaha akan tetap tutup selama 2 minggu ke depan, sedangkan bar dan restoran dijadwalkan mulai melayani pelanggan lagi pada 1 Juni.
Kepala badan manajemen darurat, Domenico Arcuri, memohon agar masyarakat tak lengah setelah karantina wilayah terlama di dunia ini dilonggarkan.
Dilansir AFP Sabtu (2/5/2020), ilmuwan bakal memonitor secara ketat penyebaran virus seiring dengan pencabutan karantina secara bertahap.
Perdana Menteri Giuseppe Conte sudah menyatakan, pihaknya akan menerapkan lockdown secara regional jika ada kenaikan infeksi secara signifikan.
Arcuri menegaskan, "kemerdekaan relatif" warga Italia bisa dicabut sewaktu-waktu dengan alasan kesehatan jika terjadi lagi peningkatan.
Dalam konferensi pers, Arcuri menekankan bahwa masyarakat harus mematuhi pembatasan sosial, mengenakan masker, dan memastikan tetap higienis.
Italia Bersiap Longgarkan Lockdown, Masyarakat Diminta Tetap Waspada Soal Covid-19
Italia akan segera melonggarkan lockdown usai mengalami penurunan kasus virus Corona atau Covid-19.
Namun, pemerintah Italia juga meminta kepada publik agar tetap waspada terhadap Covid-19.
Hal ini dimaksudkan agar pencegahan penularan virus Corona dapat berjalan dengan baik.
Kepala badan manajemen darurat, Domenico Arcuri, memohon agar masyarakat tak mengendur setelah karantina wilayah terlama di dunia bakal diperlonggar.
Arcuri menyatakan pada Senin (4/5/2020), pemerintah Italia akan memulai Fase Dua.
"Kami paham ini akan jadi awal tantangan yang lebih besar," kata dia.
Selama dua bulan, Negeri "Pizza" menjalani karantina wilayah untuk memerangi virus yang sudah membunuh lebih dari 28.000 warganya.
Dengan mulai adanya kelonggaran, publik diizinkan berjalan di taman atau mengunjungi kerabatnya.
Restoran bisa buka dengan catatan hanya untuk pesan antar.
Dilansir AFP Sabtu (2/5/2020), ilmuwan bakal memonitor secara ketat penyebaran virus seiring dengan pencabutan karantina secara bertahap.
Perdana Menteri Giuseppe Conte sudah menyatakan, pihaknya akan menerapkan lockdown secara regional jika ada kenaikan infeksi secara signifikan.
Arcuri menegaskan, "kemerdekaan relatif" warga Italia bisa dicabut sewaktu-waktu dengan alasan kesehatan jika terjadi lagi peningkatan.
Dalam konferensi pers, Arcuri menekankan bahwa masyarakat harus mematuhi pembatasan sosial, mengenakan masker, dan memastikan tetap higienis.
"Kami sudah melakukan yang terbaik. Mulai Senin, terserah Anda. Saya memohon kepada Anda, jangan biarkan kewaspadaan Anda mengendur," pintanya.
Pada pekan depan, tepatnya mulai Senin, sebanyak 150.000 orang akan menjalani tes darah agar pemerintah punya gambaran mengenai infeksi jika lockdown dicabut.
Arcuri melanjutkan, pemerintah sudah membeli sebanyak lima juta unit tes swab yang akan segera didistribusikan ke seluruh kawasan.
Nantinya, masker dengan harga 50 sen, sesuai batas pemerintah, bakal dijual di 50.000 toko seantero Italia, dari apotek hingga penjual tembakau.
Rencananya, angka itu akan meningkat menjadi 100.000 toko pada pertengahan bulan. Begitu juga dengan kemampuan produksi masker.
Arcuri menyatakan Italia akan memproduksi empat juta masker per hari pada pertengahan Juni, yang bakal meningkat jadi 25 juta di pertengahan Juli.
Kemudian di pertengahan Agustus, kemampuannya akan ditingkatkan lagi menjadi 35 juta per hari.
(*)
• Cristiano Ronaldo Akhirnya Sampai di Turin, Italia, Siap untuk Kembali Latihan Mulai 18 Mei
• Italia Klaim Berhasil Temukan Vaksin untuk virus Corona: Bisa Menetralisasi virus Corona di Tubuh
• Lockdown Italia Mulai Dibuka, Giuseppe Conte Dapatkan Kritik, Gagal Atasi Masalah Ekonomi?
Artikel ini telah tayang di Tribuntravel.com dengan judul Setelah Dua Bulan Ditutup, Bandara di Italia Ini Kembali Dibuka.