VIRUS CORONA DI INGGRIS

Bakal Longgarkan Aturan Lockdown, Bioskop di Inggris Minta Pembukaan Kembali Juni 2020

Bioskop di Inggris ajukan permintaan kepada pemerintah agar bioskop bisa dibuka kembali. Merespon akan adanya pelonggaran aturan lockdown di Inggris.

dailymail.co.uk
Orang-orang di Bournemouth, Inggris tampak memadati pantai Minggu (22/3/2020) 

TRIBUNBATAM.id, LONDON - Asosiasi bioskop di Inggris mengajukan permintaan kepada pemerintah agar bioskop bisa dibuka kembali.

Hal ini dilakukan usai merespon akan adanya pelonggaran aturan lockdown di Inggris.

Mereka berharap bioskop bisa dibuka kembali pada akhir Juni 2020.

Hal itu dikatakan oleh ketua pelaksana dari asosiasi bioskop Inggris, Phil Clapp.

Bahkan, Clapp mengatakan bahwa mereka menjanjikan bakal melakukan prosedur pencegahan Covid-19 dengan ketat terhadap para pekerja dan pengunjung bioskop.

“Kami membuat gambaran kepada pemerintah tentang keamanan yang bakal diterapkan di seluruh bioskop di Inggris untuk pengunjung dan semua staf sebelum pembukaan kembali.

Kemudian, meminta izin agar bioskop kembali dibuka pada akhir Juni,” kata Clapp.

Dampak Covid-19, Bank Sentral Prediksi Ekonomi Inggris Sentuh Level Terburuk dalam 300 Tahun

Tetapi, Clapp mengatakan bahwa keputusan ada di tangan pemerintah Inggris apakah pembukaan kembali bioskop masuk dalam pelonggaran aturan lockdown.

Hanya saja, Clapp menegaskan bahwa semua bioskop di Inggris sudah siap beroperasi kembali pada akhir Juni atau awal Juli tahun ini.

Sumber mengatakan bahwa pemerintah sedang berdiskusi dengan pelaku industri hiburan mengenai aturan pembukaan kembali bioskop tersebut.

Diketahui, semua bioskop di Inggris tutup sejak 16 Maret 2020. Setelah Perdana Menteri (PM) Boris Johnson mengimbau masyarakat Inggris menghindari tempat umum.

Tepatnya, semua bioskop berhenti beroperasi seminggu sebelum aturan lockdown diterapkan di Inggris pada 23 Maret 2020.

Menyusul semakin berkurangnya kasus baru virus corona di Eropa, sejumlah bioskop di benua biru tersebut memang disebut bakal dibuka kembali, seperti di Norwegia dan Republik Ceko.

Bahkan, sejumlah negara di Eropa juga sudah melonggarkan aturan lockdown, seperti di Italia, Jerman, dan Polandia.

Bantu Bisnis Kecil Hadapi Wabah Covid-19, Inggris Berikan Pinjaman hingga Rp 875 Juta

Mengatasi masalah ekonomi di tengah wabah virus Corona atau Covid-19, pemerintah Inggris memberlakukan kebijakan baru.

Kebijakan Inggris kali ini adalah memberika skema pinjaman dengan jaminan pemerintah untuk membantu bisnis kecil yang tak bisa beroperasi akibat lockdown.

Pinjaman yang diberikan dari bank ini sebanyak 2.500 dollar AS hingga 62.500 dollar AS atau sekitar Rp 35 juta hingga Rp 875 juta (kurs Rp 14.000).

Dengan kebijakan kredit yang dijamin pemerintah tersebut, salon, kedai kopi hingga toko bunga di Inggris bisa mendapatkan dana darurat tunai.

Dikutip dari Reuters, sebelumnya Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak menentang pemberian pinjaman komersil dengan jaminan 100 persen dari pemerintah.

Namun dengan besarnya tekanan untuk memberikan insentif lebih kepada industri kecil, dirinya mengumumkan stimulus tersebut pada 27 April lalu.

Dengan skema pinjaman tersebut, debitur UMKM bisa mendapatkan pinjaman dengan bunga flat 2,5 persen.

Bank yang memberikan pinjaman pun tidak diwajibkan melakukan pemeriksaan kredit atau menilai kelayakan jangka panjang debitur yang bersangkutan.

"Bisnis kecil akan menjadi kunci dalam membuka lapangan kerja dan mengamankan pertumbuhan ekonomi seiring dengan perbaikan dari dampak pandami virus Corona ini," ujar Sunak dalam keterangannya.

" Skema pinjaman Bounce Back ini akan memastikan mereka mendapatkan pembiayaan yang dibutuhkan untuk bisa kembali tumbuh dan melindungi lapangan kerja," ujar dia.

Sebagian besar pelaku usaha di Inggris harus menutup usahanya mulai 23 Maret lalu. Kala itu, pemerintah secara resmi memberlakukan kebijakan social distancing untuk mengurangi persebaran virus.

Pemerintah memproyeksikan, perekonomian Inggris bisa terkontraksi hingga 35 persen di kuartal II akibat Covid-19.

Sebelumnya, pemerintah Inggris bulan lalu juga mengumumkan kebijakan skema pembiayaan senilai 330 miliar poundsterling, yang mencakup 5 juta poundsterling untuk UMKM dengan jaminan dari pemerintah sebesar 80 persen.

Namun banyak pelaku usaha yang menyatakan mereka kesulitan mendapatkan persetujuan dari bank dan menekan Sunak untuk memberikan jaminan sepenuhnya dari pemerintah.

Pria Lebih Banyak Meninggal Akibat Covid-19 di Inggris, Daerah Miskin Paling Berisiko

Inggris menjadi salah satu negara yang dilanda badai virus Corona atau Covid-19.

Bahkan Inggris menempati kematian tertinggi kedua di Eropa akibat Covid-19 setelah Italia.

Kantor Statistika Nasional (ONS) di Inggris baru-baru ini memetakan kematian akibat virus Corona di Inggris untuk pertama kalinya.

Dalam data itu, diketahui bahwa mereka yang berada di daerah termiskin menjadi penduduk paling berisiko paling tinggi terhadap virus Corona.

Dilansir dari Telegraph, Jumat (1/5/2020), angka kematian akibat virus Corona di daerah miskin dua kali lipat lebih besar dibandingkan daerah yang lebih makmur.

Berikut ini hasil dari data statistika tersebut:

Kota lebih berisiko

Sementara angka kematian di antara mereka yang tinggal di kota-kota besar enam kali lebih tinggi dari pada di daerah pedesaan.

Studi ini mengamati 20.283 kematian yang terdaftar hingga 17 April 2020.

Analisis baru kematian yang terjadi sebelum 17 April mengungkapkan, lebih dari 2.000 terkait dengan Covid-19 terjadi di 10 persen teratas dari daerah yang paling miskin di negara ini.

Pada sepuluh persen terbawah dari indeks kemiskinan, kematian berjumlah lebih dari 1.500.

London

London menjadi kota paling terdampak virus Corona dengan rasio 4 dari 10 total kematian nasional antara awal Maret dan pertengahan April.

Daerah Newham, Brent, dan Hackney menjadi daerah di London menyumbang angka tertinggi akibat virus Corona.

Wilayah Brent, diidentifikasi sebagai hotspot di awal pandemi dengan konsentrasi kasus yang memaksa rumah sakit Northwick Park setempat untuk menyatakan insiden kritis pada akhir Maret ketika kehabisan tempat perawatan intensif.

Di Newham, 144 orang per 100.000 meninggal oleh coronavirus, menurut penelitian, tingkat tertinggi di negara ini.

Daerah dengan tingkat kematian rendah

Daerah-daerah dengan tingkat kematian terendah cenderung berada di wilayah dengan populasi yang jarang dan sedikit, termasuk Devon Timur, Ceredigion, dan West Lindsey.

Profesor Emeritus dari Epidemiologi Penyakit Menular Universitas Nottingham Keith Neal mengatakan, pandemi virus Corona mungkin telah muncul lebih awal di London dibandingkan daerah lain.

Jika demikian, kata Keith, pandemi virus Corona tentu telah menyebar sebelum pemerintah mengambil langkah-langkah penanganan.

"Itu bisa menjadi faktor penyebab lebih banyak kematian di London," kata Keith.

Data tersebut juga menyebutkan bahwa lebih banyak kematian terjadi di kota-kota. Hampir 10.000 kematian akibat virus Corona terjadi di kota-kota besar dengan tingkat kematian 64,3 persen.

Tak ada daerah pedesaan yang memiliki tingkat kematian akibat virus Corona lebih tinggi dari 21,9 persen.

Daerah miskin lebih berisiko

Kepala Analisis di ONS Nick Stripe mengatakan, wilayah dengan proporsi kematian tertinggi yang melibatkan Covid-19 pada pertengahan April adalah London dengan lebih dari 4 dalam 10 kematian total sejak awal Maret

"Sebaliknya, wilayah dengan proporsi terendah dari kematian Covid-19 adalah barat daya Inggris, yang menyaksikan lebih dari 1 dalam 10 kematian yang melibatkan virus Corona. 11 otoritas lokal dengan tingkat kematian tertinggi semuanya berada di London," kata Nick.

"Orang-orang yang tinggal di daerah lebih miskin mengalami tingkat kematian Covid-19 lebih dari dua kali lipat mereka yang tinggal di daerah kurang miskin," sambungnya.

 

Pria lebih banyak meninggal

Sementara itu, tingkat kematian pria di Inggris juga melampaui wanita. Di daerah paling miskin, tingkat kematian pria dua kali lipat lebih besar dari wanita.

Sementara seorang juru bicara Departemen Kesehatan dan Layanan Sosial menyebut bahwa kematian akibat virus Corona sebagai tragedi.

"Kematian akibat penyakit ini adalah tragedi dan kami bekerja sangat keras, siang dan malam, untuk melindungi kesehatan masyarakat negara ini," kata juru bicara itu.

(*)

Mantan Pelatih Chelsea Andre Villas-Boas Menolak Latih Klub Inggris; Saya Lebih Dekat ke Reli Dakar

Lewati Italia, Kasus Kematian Akibat Covid-19 di Inggris Tertinggi Kedua di Dunia

Anak Kelima PM Inggris Lahir di Tengah Wabah Covid-19, Boris Johnson Pilih Berikan Nama Ini

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Inggris Bakal Longgarkan Aturan Lockdown, Bioskop akan Dibuka Lagi?".

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved