DJOKO SANTOSO MENINGGAL

RSPAD: Penyebab Meninggalnya Mantan Panglima TNI Djoko Santoso Bukan Karena Covid-19

Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto memastikan penyebab mantan Panglima TNI Jenderal (Purn)

Tribunnews/Jeprima
Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Sandi, Djoko Santoso saat melakukan rapat konsolidasi dengan beberapa parpol pendukung di Kawasan Bambu Apus, Jakarta Timur Jumat (28/9/2018) 

TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto memastikan penyebab meninggalnya mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso bukan karena Covid-19 atau virus corona.

"Bukan akibat Covid-19," ujar Waka RSPAD Gatot Soebroto Brigjen TNI A Budi Sulistya ketika dikutip Tribunbatam.id dari Kompas.com, Minggu (10/5/2020).

Sebelumnya, Djoko yang juga seorang politisi Partai Gerindra menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto sejak Sabtu (2/5/2020).

Budi mengungkapkan, ia dirawat di ruang Cerebrovascular Intensive Care Unit Pav Kartika.

"Beliau dirawat di ruang Cerebrovascular Intensive Care Unit Pav Kartika," katanya.

Rekam Jejak Djoko Santoso, dari Prajurit Biasa Jadi Jenderal Panglima TNI hingga Terjun ke Politik

Siang Ini, Jenazah Mantan Panglima TNI Djoko Santoso Dimakamkan di San Diego Hills

Adapun Djoko meninggal dunia setelah beberapa hari dirawat karena mengalami pendarahan di otak.

Ia meninggal pada 06.30 WIB, Minggu (10/5/2020).

Djoko merupakan Panglima TNI pada periode 2007-2010.

Kemudian, dia terjun ke dunia politik dan menjabat sebagai anggota Dewan Pembina Partai Gerindra.

Ia pun pernah menjabat sebagai Ketua Badan Pemenangan Nasional untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.

BREAKING NEWS! Mantan Panglima TNI Djoko Santoso Meninggal Dunia

Sebelum Djoko Santoso Meninggal, Sang Anak Sempat Minta Doa Kesembuhan Mantan Panglima TNI era SBY

Dijenguk Prabowo

Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzhar Simanjuntak mengatakan Prabowo telah menjenguk mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso kemarin.

Dahnil menyampaikan sampai saat ini Prabowo terus memantau perkembangan kesehatan Djoko Santoso.

Tak lupa, Dahnil pun mengatakan Prabowo terus mendoakan kesembuhan Djoko Santoso.

"Kemarin Pak Menhan sudah menjenguk."

"Beliau mendoakan Pak Djoko Santoso agar segera pulih dan terus pantau perkembangan kesehatan Pak Djoko Santoso," kata Dahnil ketika dihubungi Tribunnews.com pada Senin (4/5/2020).

Profil Djoko Santoso

Mengutip TribunTimur, Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 8 September 1952. 

Sebelumnya Djoko pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat dari 18 Februari 2005 hingga 28 Desember 2007.

Karier Djoko di militer dimulai dengan menjabat sebagai Komandan Peleton 1 Kompi Senapan A Yonif 121/Macan Kumbang. Ketika telah menjadi perwira tinggi ia memulai kariernya dengan menjabat Waassospol Kaster TNI (1998), Kasdam IV/Diponegoro (2000), Pangdivif 2/Kostrad (2001).

Nama Djoko Santoso mulai berkibar setelah menjabat Panglima Kodam XVI/Pattimura dan Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan (Pangkoopslihkam) 2002-2003 yang berhasil gemilang meredam konflik di Maluku.

Diteruskan dengan jabatan berikutnya sebagai Panglima Kodam Jaya Maret 2003 – Oktober 2003.

Setelah itu karier seorang Djoko Santoso terus melejit hingga menjadi Wakil Kepala Staf TNI-AD (Wakasad) tahun 2003, Kepala Staf TNI-AD (Kasad) pada tahun 2005, dan akhirnya Panglima TNI pada tahun 2007-2010.

Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN), Djoko Santoso
Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN), Djoko Santoso (Ilham Rian Pratama)

Selanjutnya Djoko melanjutkan kariernya dengan bergabung di Partai Gerindra pada 2015 dan masuk struktur Dewan Pembina.

Kemudian, dirinya tercatat sebagai anggota tim sukses Anies-Sandi.

Djoko diberi tugas khusus mengawal Anies-Sandi di Jakarta Timur.

Terbukti, Djoko memenangkan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pilkada DKI 2017.

Di Pilpres 2019, Djoko dipercaya sebagai Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga

Pendidikan

Djoko Santoso menyelesaikan sekolah menengah atasnya di SMA Negeri 1 Surakarta.

Ia kemudian masuk Akademi militer dan lulus pada tahun 1975.

Ia juga mengikuti Kursus Dasar Kecabangan Infanteri (Sussarcabif) pada tahun 1976, Kursus Lanjutan Perwira Tempur (Suslapapur) tahun 1987, Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) tahun 1990 dan Lemhannas tahun 2005.

Selain itu ia juga melanjutkan S1 (Sarjana Ilmu Politik) dan S2 (Manajemen Politik) di Universitas Terbuka, Jakarta.

(Tribunnews/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "RSPAD Tegaskan Mantan Panglima TNI Djoko Santoso Meninggal Bukan karena Covid-19"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved