VIRUS CORONA DI ANAMBAS
Tak Seperti Biasa, KM Sabuk Nusantara 83 Hanya Angkut Logistik Saat Sandar di Pelabuhan Anambas
Pemberhentian layanan sementara angkutan penumpang dilakukan pengelola KM Sabuk Nusantara untuk mencegah penyebaran Covid-19.
TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Kapal KM Sabuk Nusantara 83 sandar di Pelabuhan Tarempa, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri.
Berbeda dari hari normal pada biasanya, kapal ini hanya membawa logistik seperti bahan keperluan pokok untuk warga.
Pemberhentian layanan sementara angkutan penumpang dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Setibanya KM Sabuk Nusantara 83 di pelabuhan, para petugas tim BPBD dan tim gugus tugas penanganan Covid-19 yang sudah menunggu di sekitar pelabuhan langsung menyemprotkan disinfektan ke setiap barang yang diturunkan dari kapal.
Aktivitas disekitar pelabuhan Tarempa cukup padat, tak hanya para buruh bongkar muat saja yang menunggu barang, namun masyarakat umum juga berdatangan mengambil titipan yang dipaketkan lewat kapal tersebut.
Semenjak KM.Sabuk Nusantara 83 tidak jalan, masyarakat hanya bisa berharap kepada kapal kayu untuk membawa kebutuhan sayuran dari Tanjungpinang menuju Tarempa.
Seorang pekerja bongkar muat, Saleh mengatakan, akhirnya ia bisa melakukan bongkar muat setelah beberapa bulan terakhir kapal perintis tidak masuk.
"Iya ini pertama kalinya kapal masuk sejak kemarin kapal belum diperbolehkan sandar di Tarempa. Tapi kalau kapal logistik tetap masuk, karena dia memang hanya membawa sembako ke sini," ucap Saleh, Minggu (10/5/2020).
Sementara itu di samping kapal KM.Sabuk Nusantara 83, sudah bersandar kapal Logistik Nusantara 4. Para buruh di sekitar kapal sedang sibuk membongkar barang untuk diturunkan.
Kapal Logistik Nusantara 4 ini hanya bisa membawa kebutuhan sembako yang tahan lama, sementara itu untuk sayuran seperti cabai, tomat, dan kebutuhan dapur yang memang cepat membusuk tidak bisa dibawa oleh kapal logistik.
Layanan Penerbangan Komersial di 2 Bandara
Layanan penerbangan komersial pada dua bandara di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri diketahui masih belum beroperasi.
Dua maskapai komersial yang beroperasi pada dua bandara tersebut, menghentikan sementara layanan penerbangan untuk mengangkut penumpang akibat pandemi Covid-19.
Seperti diketahui, dua bandara tersebut di antaranya Bandara Letung di Pulau Jemaja dan Bandara Khusus Matak di Pulau Matak.
• Ketahuan Pacaran dengan Lala, Raffi Ahmad Tegur Pacar Pengasuh Rafathar, Serius, Jangan Main Main
• Tragedi Berdarah di Makassar, Sekeluarga Mendadak Kerasukan Tengah Malam, Gadis Muda Tewas Digorok
Maskapai Wings Air yang biasa beroperasi di Bandara Letung sebelumnya sempat mengeluarkan surat pemberitahuan pengoperasian penerbangan.
Dalam surat bernomor LMU-025/KK/IV/2020 terkait perizinan khusus oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk dapat melayani penumpang yang dikecualikan seperti pebisnis kepada Lion Air, maka pihak Bandara Letung kembali membuka transportasi flight IW 1228/IW 1229 BTH - LMU - BTH per tanggal 3 Mei 2020 dengan frekuensi 1 kali seminggu seminggu sesuai arahan Bupati Kepulauan Anambas.
Namun, rencana itu dibatalkan oleh otoritas maskapai. Airport Manager maskapai tersebut, Deriyanto mengeluarkan surat pemberitahuan pembatalan layanan penerbangan itu.
Melalui surat dengan surat nomor LMU-029/KK/V/2020, rencana extra exemption flight, IW 1229/IW 1229 BTH-LMU-BTH yang rencananya akan beroperasi di Bandara Letung dibatalkan.
Dari informasi yang terhimpun, rencananya penerbangan maskapai Wings Air di Bandara Letung akan beroperasi pada tanggal 10 Mei 2020 mendatang.
Sedangkan maskapai komersiall di Bandara Khusus Matak yakni maskapai Express Air, direncanakan kembali membuka penerbangan pada tanggal 2 Juni 2020 jika tidak ada perubahan jadwal.
Bandara RHF Tanjungpinang Terpantau Lengang
Aktivitas penerbangan di Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang masih terpantau sepi.
Tidak ada penerbangan apa pun pada Minggu (10/5/2020). Hal ini disampaikan Executive General Manager Bandara RHF Tanjungpinang, Bravian Bambang.
"Iya benar, hari ini tidak ada penerbangan di RHF Tanjungpinang," jawabnya.
Selama satu minggu ini, tercatat hanya dua penerbangan saja yang masuk ke Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjunpinang itu.
Masing-masing penerbangan penumpang dan penerbangan kargo.
"Kalau penerbangan kargo dan penerbangan penumpang sama-sama dari Jakarta. Hanya maskapainya saja yang berbeda," ungkapnya.
Ia mengungkapkan, dalam layanan penerbangan penumpang itu, tercatat hanya diisi oleh 19 orang penumpang yang terbang dari Jakarta tujuan Tanjungpinang.
Seluruh penumpang ini, menurutnya harus menaati seluruh persyaratan yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Mulai dari SOP kesehatan pencegahan Covid-19, serta pemeriksaan dan syarakat administrasi yang harus dipenuhi calon penumpang.
"Sesuai dengan instruksi dari pemerintah pusat yang harus menggunakan layanan penerbangan tersebut untuk kepentingan khusus, dan memenuhi persyaratan," tambahnya.
Terpantau Lengang Sejak Jumat (8/5)
Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang masih tampa lengang, meski pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah membolehkan semua moda transportasi kembali beroperasi namun dengan syarat, Kamis (07/05/2020).
Kemarin bandara tampak sepi, tak ada satu pun jadwal penerbangan.
• Tragedi Berdarah di Makassar, Sekeluarga Mendadak Kerasukan Tengah Malam, Gadis Muda Tewas Digorok
• Pererat Silaturahmi Sesama Muslim, Personel Polres Bintan Ajak Tahanan Buka Puasa Bersama
Pantauan TribunBatam.id di parkiran bandara hanya tampak lima kendaraan roda dua terparkir.
Sementara di depan pintu penjemputan penumpang hanya tiga kendaraan roda empat terparkir.
"Kalau jadwal penerbangan tidak ada. Kemarin saja hanya penerbangan kargo," ucap petugas karcis portal keluar bandara.
Executive General Manager Bandara RHF Tanjungpinang, Bravian Bambang membenarkan bahwa bandara tersebut belum ada melayani penerbangan komersil. Sejak beberapa hari terakhir, hanya ada penerbangan kargo.
"Kemarin hanya satu pelayanan penerbangan kargo. Itu datang dari Jakarta menuju Tanjungpinang dan kembali lagi ke Jakarta," ujarnya.(TribunBatam.id/Rahma Tika/Endra Kaputra)