BATAM TERKINI
Cucu Sendirian di Batam dan Kena Corona, Rafael Tak Kuasa Tahan Tangis: Tinggal Sintang Generasiku
Sintang (13), merupakan anak Gultom, putri pertama Rafael yang meninggal dunia akibat terpapar virus corona di Batam belum lama ini.
Penulis: Beres Lumbantobing |
TRIBUNBATAM, id, BATAM - Rafael Samson Gultom (63) tak bisa menyembunyikan buliran air matanya saat menjemput cucu satu-satunya yang baru saja dinyatakan sembuh dari infeksi virus corona.
Sintang (13), merupakan anak Gultom, putri pertama Rafael yang meninggal dunia akibat terpapar virus corona di Batam belum lama ini.
"Anak pertamaku, ibunya Sintang sudah terlebih dahulu tiada karena penyakit yang sama seperti Sintang," ungkap Rafael kepada TRIBUNBATAM.id.
Dia mengaku bersyukur karena Sintang semangat dan terus berjuang melawan corona hingga akhirnya dinyatakan sembuh dan pulang dari RSBP Batam, Senin (11/05/2020).
Banyak kisah bak pertarungan yang dilalui Sintang selama menjalani masa perawatan.
Ketika ibunya menghembuskan nafas terakhirnya pun, Sintang tak bisa melihat wajah sang ibu untuk terakhir kalinya.
• KECELAKAAN DI BATAM - Supir Mobil Box Luka Kena Serpihan Kaca, Lihat Foto-foto Tabrakan di Nagoya
Rafael mengatakan, di Batam, Sintang hanya tinggal bersama ibunya karena sang ayah tinggal di Kalimantan Barat.
Setelah ibunya meninggal, otomatis Sintang tak punya siapa-siapa lagi di Batam.
Demi memperjuangkan penerus marga, sang opung, Rafael rela datang jauh-jauh dari Kalimantan Barat ke Batam.
"Iya tak ada lagi yang bisa diungkapkan, memang harus seperti ini yang dirasakan cucuku, mungkin Tuhan punya cara tersendiri," kata Rafael sambil meneteskan air mata saat menunggu Sintang keluar dari ruang isolasi.
Sintang merupakan pasien kasus 06 Corona virus disease covid-19) di Batam yang menjalani perawatan isolasi di Rumah Sakit Badan Pengusaha Batam (RSBP) sejak 9 April 2020 lalu.
Sintang tertular dari sang ibunya, Gultom yakni pasien kasus 05 covid-19 di Batam.
Ibunya merupakan seorang guru yang dirawat di RSUD dan akhirnya menghembuskan nafas terakhir.
• JADI Pasien Covid-19 Paling Cepat Sembuh di Batam, Ini 4 Pesan Iskandar Untuk Masyarakat Batam
• JADWAL Pembagian Paket Sembako Gratis Tahap II Bagi Warga Batam Terdampak Covid-19
• Warga Sekupang Batam Terdampak Covid-19 Mulai Terima Paket Sembako Gratis Tahap II
• Dua Rumah Milik Pejabat Bea Cukai Batam Digeledah Kejagung RI
Sintang sekaligus menjadi pasien dengan usia termuda covid-19 di Batam.
"Terimakasih Bu dokter, terimakasih ibu perawat sudah merawat Sintang hingga sembuh, maafkan saya kalau ada salah saat dirawat," ucap Sintang sambil menangis dan meneteskan air mata.
Tak banyak kata yang keluar dari mulutnya, hanya ucapan terimakasih lah yang disampaikan.
Bahkan sebelum pulang, sang opung, Rafael sudah menunggunya di depan pintu.
Wajah Rafael tak karuan bahagian melihat sang cucu, Sintang dapat sembuh.
Ia bahkan menyampaikan sepatah kata kepada tim medis, hanya ucapan terimakasih yang dilontarkan kepada tim medis yang telah merawat sang cucu hingga sembuh.
Sesaat sebelum pulang, Rafael menceritakan kisah perjuangannya untuk sang cucu.
"Tinggal Sintang ini lah generasiku, anak saya ada dua dan ibunya Sintang paling sulung. Namun dia duluan pergi tiada, anak kedua masih tinggal di Kalimantan," ujar Rafael.
Rafael yang sehari-hari tinggal di ST 6 Kecamatan Belitang, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat itu berencana membawa sang cucu hijrah ke Kalimantan Barat.
Kini Tak Ada Pasien Covid-19 di RSBP Batam
Semua pasien sembuh di RSBP Batam sudah dipulangkan karena dinyatakan sembuh.
Terakhir, tiga pasien sembuh dipulangkan, Senin (11/5/2020) sekaligus menandakan tak ada lagi pasien covid-19 yang dirawat di rumah sakit tersebut.
Kepala RSBP Batam, dr Sigit Riyarto mengatakan, tiga pasien Covid-19 telah dinyatakan sembuh dan pulang, artinya ini menjadi pasien terakhir yang dirawat di ruang isolasi.
"3 pasien kembali kita pulangkan, jadi total 13 pasien Covid-19 sudah sembuh dan pulang. Mereka merupakan pasien Covid-19 yang terakhir ada di ruang isolasi," katanya.
Ketiganya masing-masing, Sintang kasus 06, Yuliana kasus 12 dan Fera Darmayanti, kasus nomor 15.
• TABRAKAN di Nagoya Batam, Sebuah Mobil Box Terbalik Sementara Nissan X-Trail Ringsek
Tidak hanya tiga pasien Covid-19 itu, ada lagi kabar gembira lainnya.
Ada 3 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat dan telah dinyatakan negatif Corona.
Artinya, lanjut Sigit, saat ini RSBP Batam nihil merawat pasien Covid-19 .
Sigit pun berharap semoga tidak ada lagi penambahan pasien Covid-19 di Batam.
"Ya kita berharap agar pendemi ini segera berakhir, tidak ada lagi penambahan. Maka dengan itu kekhawatiran kita terhadap pendemi tidak membuat parno yang berimbas pada aktivitas pekerjaan," katanya.
• BREAKING NEWS - Lagi! 3 Warga Bengkong Terkonfirmasi Positif Covid-19, Ketiganya Tetangga Pasien 35
Menurut Sigit, selama masa pendemi dampak ekonomi cukup berpengaruh, siklus ekonomi mulai merosot dan banyak warga yang hilang sumber pencarian.
Artinya, dengan jumlah kesembuhan pasien Covid-19 dan daya tampung fasilitas rumah sakit rujukan sudah dapat mengurangi rasa cemas dan ketakutan terhadap wabah pendemi ini.
"Biar semuanya dapat berjalan dengan normal seperti sedia kala," kata Sigit.
Sedang Hamil
Ada tiga pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh di Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam pada Senin (11/5/2020).
Fera adalah satu diantara pasien sembuh itu. Kasusnya sedikit berbeda, karena saat menjalani perawatan di rumah sakit, Fera dalam kondisi berbadan dua alias hamil.
Selama lebih kurang 25 hari dirawat di RSBP Batam, ia merasakan tidak nyaman di tubuhnya. Demam dan lemas.
"Tidak nyaman di tubuh, demam dan lemas dalam 1 hari," kata Fera kepada TRIBUNBATAM.id, Senin.
Selama menjalani perawatan di rumah sakit, iapun hanya dapat berkomunikasi dengan keluarganya lewat video call.
Rindu yang mendalam dirasakan Fera ketika tidak bisa bertemu dengan keluarganya.
Dari penuturannya, ia mendapatkan pelayanan yang baik ketika dirawat. Dari makanan hingga pelayanan perawat. Ia mendapatkan makanan sehat dengan gizi seimbang.
Iapun bersyukur ketika keluarga yang kontak dengannya dinyatakan negatif Covid-19.
Tampak wajah Fera gembira ketika meninggalkan RSBP Batam dengan membawa barang-barang selama dirawat di RSBP Batam.
Meskipun sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19 dan gembira, ia masih harus menjalani protokol kesehatan dengan menjalani 14 hari self isolation dan menjaga jarak.
Untuk sementara waktu ia tidak bisa berpelukan dengan keluarganya.
Hal yang berkesan dari Fera ketika dirawat, yakni dari tim perawat dengan julukan tim Avenger.
Menurut Fera, tim ini tim yang luar biasa pada saat melakukan perawatan terhadap pasien Covid-19. (Tribunbatam.id/Beres Lumbantobing)