HIKMAH RAMADHAN
Puasa Dirindukan Syurga
Syurga dideskripsikan sebagai sesuatu yang tak pernah terlihat mata, terdengar telinga, terpikirkan otak dan terkecap indra perasa.
- Orang yang menjaga lisan/mengekang lidahnya
- Orang yang gemar memberi makan mereka yang lapar
- Orang yang berpuasa
Ketiga hal pertama dalam Hadist di atas terangkum pada orang yang berpuasa (Ramadhan).
Pertama
Saat puasa dan selama bulan Ramadhan, kita dianjurkan agar memperbanyak membaca al-Qur’an baik tadarrus, membaca dan menyimak terjemahannya, membaca tafsir, maupun mengupas (syarah) ayat-ayat al-Qur’an dengan guru/ustadz kita serta membaca buku-buku pengetahuan, khususnya keagamaan dan sebagainya.
Kedua
Saat berpuasa kita harus menjaga lidah (hafidzillisan) dari berkata-kata dusta, kotor, mengumpat maupun erotis yang dapat mengundang nafsu birahi.
Meski tidak membatalkan ibadah puasa, tapi setidaknya hal-hal tersebut dapat menghilangkan pahala puasa.
Orang yang tidak mengendalikan lidahnya saat berpuasa adalah termasuk orang yang merugi.
Seperti yang ditegaskan Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam:
"Puasa mereka itu tak lebih hanya sekedar menahan lapar dan haus saja”.
Ketiga
Selama puasa, kita dianjurkan memperbanyak sedekah kepada mereka yang tidak punya (dhuafa), mulai dari yang dekat (tetangga dan sanak kerabat).
“Orang yang memberi makan orang yang berpuasa” janji Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam: