VIRUS CORONA DI KEPRI
Setelah Pandemi Berakhir, Kadis Pariwisata Kepri Usul Bangun Monumen Covid-19 di Natuna
Kepala Dinas Pariwisata Kepri Buralimar mengatakan, perlu sebuah monumen untuk mengenang kondisi Covid-19 saat ini. Bisa juga jadi destinasi wisata
Editor:
Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Pandemi Covid-19 dianggap sebagai bencana nasional, tak terkecuali di Provinsi Kepri.
Akibat pandemi ini, hampir seluruh sektor di Kepri ikut terdampak.
Hotel-hotel ditutup, aktivitas di bandara dan pelabuhan terganggu, aktivitas di pusat perbelanjaan seperti mal lengang, dan jalan-jalan raya sepi dari rutinitas warga.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pariwisata Kepri Buralimar mengatakan, perlu sebuah monumen untuk mengenang kondisi saat ini.
“Semacam monumen dan bisa jadi destinasi wisata nantinya,” ujarnya kepada Tribun Batam, Rabu (13/5/2020).
• TERKUAK, Mayat Identitas Pria di Pelantar I Kota Tanjungpinang, Namanya Hin Tjuan
• Lagi, Pasien Positif Covid-19 di Batam Bertambah 5, Seluruhnya Laki-laki, Ini Riwayat Penyakitnya
Menurutnya, ide itu bukan tanpa alasan.
Pertama, Provinsi Kepri adalah daerah dikarantinanya ratusan mahasiswa Indonesia dari Wuhan, Tiongkok, tempat virus pertama kali berkembang.
Pertama, Provinsi Kepri adalah daerah dikarantinanya ratusan mahasiswa Indonesia dari Wuhan, Tiongkok, tempat virus pertama kali berkembang.
Kedua, Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Covid-19 pun dibangun di Pulau Galang, Kota Batam, Kepri.
“Kalau saya, monumen itu lebih baik dibangun di Natuna. Karena saat itu, Natuna berani menerima mahasiswa dari Wuhan dengan segala keterbatasan,” ungkapnya.
Selain itu, sikap warga Natuna untuk menerima mahasiwa Indonesia dari Wuhan itu menunjukkan rasa nasionalisme yang tinggi.
“Penerimaan itu bicara bangsa. Intinya monumen itu dapat dikenang dan kita dapat bercerita nantinya di luar konteks pariwisata ya,” katanya lagi.
Monumen sendiri, lanjut Buralimar, tak menutup kemungkinan untuk dibangun di Pulau Galang.
RSKI Covid-19 bagi Buralimar adalah peninggalan otentik dari pandemi Covid-19.
“Nilai pariwisata di Camp Vietnam tempat dibangunnya rumah sakit itu pun tetap kita jaga. Perlu edukasi dan sosialisasi lagi ke depan agar nilai sejarah Camp Vietnam itu tak hilang,” tutupnya.
(tribunbatam.id/ ichwannurfadillah)
Rekomendasi untuk Anda