Buntut Perbudakan WNI di Kapal Berbendera China, Bareskrim Bidik Perusahaan yang Berangkatkan ABK
Kasus anak buah kapal (ABK) Indonesia yang bekerja di kapal Long Xin telah memasuki proses penyelidikan Bareskrim Polri.
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA- Beberapa waktu lalu publik di tanah air sempat dihebohkan dengan kasus pembuangan jenazah ABK yang bekerja di kapal China ke laut.
Potret dibuangnya jenazah ABK tersebut pun ikut viral di media asing Korea Selatan. Bahkan ikut dibahas seorang youtuber Korsel.
Kasus anak buah kapal (ABK) Indonesia yang bekerja di kapal Long Xin telah memasuki proses penyelidikan Bareskrim Polri.
Hal tersebut disampaikan oleh direktur perlindungan warga negara Indonesia (Direktur PWNI) Kementerian luar negeri RI (Kemlu RI), Judha Nugraha dalam konferensi pers daring Rabu (13/5/2020).
“Terkait proses yang ada di dalam negeri. Jadi 14 ABK kita saat ini sedang dalam proses penyelidikan yang dilakukan oleh Bareskrim Polri,” ujar Judha.
• VIDEO - Menolak Dikarantina, WNA Asal Kanada Marah-marah, Kapolres Magelang Turun Tangan
• Mengenal Quarantine 15, Istilah Kenaikan Berat Badan, Disebabkan Karena Stres
• Curhat Pilu Orang Tua ABK yang Meninggal di Kapal China, Tahu Berita Anaknya Setelah Berita Viral
Jubir Kemlu RI, Teuku Faizasyah sebelumnya juga mengatakan Tiongkok turut berkomitmen untuk melakukan investigasi terkait dugaan pelanggaran HAM ABK WNI di kapal Long Xin 629.
Faizasyah menyampaikan, pihak Tiongkok sangat terbuka untuk mendapatkan informasi lanjutan dari hasil investigasi yang dilakukan oleh Indonesia.
“Jadi dengan demikian data-data yang nanti akan kita sampaikan bisa ditindaklanjuti oleh pihak yangterkait di Tiongkok sendiri,” ujar Jubir Kemlu RI.
Incar Agen Satgas Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Bareskrim Polri bekerja cepat menyelidiki dugaan TPPO pada 14 ABK Long Xing 629.
• Ungkap Penemuan Mayat di Pelantar I, Satreskrim Polres Tanjungpinang Temukan Fakta di HP Korban
• Jadwal MotoGP Virtual GP San Marino Minggu (17/5) Hanya Kelas MotoGP & Moto-E, Valentino Rossi Ikut
• Kabar Terbaru Para Pemain Sinetron Kisah Sedih di Hari Minggu, Ada yang Hengkang Jadi Artis

Setelah memeriksa 14 ABK pada Minggu (10/5) dan memeriksa para saksi termasuk menyita barang bukti, dalam hitungan hari penyidik langsung melakukan gelar perkara.
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Fredy Sambo menyatakan, pihaknya kini mengincar perusahaan yang memberangkatkan 14 ABK itu ke Busan, Korea Selatan dan bekerja di empat kapal ikan berbendera China.
"Perusahaan yang memberangkatkan akan kami undang. Bagaimana proses pemberangkatan apa sudah benar sesuai prosedur atau malah unprosedural," tuturnya saat dikonfirmasi Rabu (13/5).
Jenderal bintang satu ini melanjutkan, jika perusahaan yang memberangkatkan ternyata tidak memiliki izin, tentu saja bisa dipidana.
"Kalau ternyata keberangkatan mereka tanpa izin, perusahaan yang emberangkatkan tidak ada izin, sudah pasti kena TPPO. Makanya harus benar-benar dapat dulu unsur pemberangkatan unproseduralnya," tambah Fredy Sambo.

Seperti diberitakan sebelumnya, viral sebuah video adanya jenazah ABK asal Indonesia yang bekerja di kapal China dilempar ke tengah laut.
• Fakta Baru Terungkap, Gadis ABG Pembunuh Bocah Ternyata Korban Pelecehan Seksual 3 Orang Terdekat
• BPJS Kesehatan Cabang Bintan Tunggu Instruksi Pusat, Terapkan Kenaikan Iuran Peserta Mandiri
Video itu menunjukkan upacara pemakaman yang dilaksanakan di atas kapal. Setelah upacara, jenazah kemudian dibuang ke laut.
Video ini terungkap Ini setelah televisi MBC di Korea Selatan memberitakan dugaan pelanggaran HAM pada sejumlah ABK Indonesia di kapal milik China.
Berita ini tayang pada Rabu (6/5).
Tayangan di Stasiun MBC itu berjudul : ekslusif kerja satu hari 18 jam dan kalau meninggal akibat penyakit langsung dibuang ke laut.
MBC mengaku mendapat rekaman setelah kapal bersandar di Pelabuhan Busan Korea Selatan Konten tayangan ini menjadi trending topik kelima di YouTube Korea Selatan.
Berita itu akhirnya viral di Indonesia setelah pemilik akun YouTube Korea, Jang Hansol menerjemahkan ke Bahasa Indonesia melalui akun pribadinya.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menuturkan ada tiga ABK Indonesia yang meninggal dunia di kapal China dan dilarung ke laut.
Sementara itu, satu ABK meninggal di rumah sakit. Tiga ABK Indonesia ini
merupakan awak kapal dari kapal Long Xing 629.
Buntut dari peristiwa itu, sebanyak 14 ABK Indonesia yang bekerja di kapal China Long Xing 629 dipulangkan ke Indonesia dari Busan, Korea Selatan.
Mereka tiba di tanah air pada Jumat (8/5/2020) dan langsung menjalani masa karantina selama 14 hari.
Gelar perkara dilakukan setelah penyidik dirasa cukup memeriksa para saksi mulai dari 14 ABK-Syahbandar, maskapai perbankan serta pihak Imigrasi Tanjung Priok dan Pemalang.
(larasati/tribunnetwork/cep)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Buntut Perbudakan ABK di Kapal Berbendera China, Bareskrim Bidik Perusahaan yang Berangkatkan ABK, https://www.tribunnews.com/nasional/2020/05/14/buntut-perbudakan-abk-di-kapal-berbendera-china-bareskrim-bidik-perusahaan-yang-berangkatkan-abk?page=all.
Penulis: Larasati Dyah Utami